8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Asma
Pernapasan memiliki fungsi yang sangat penting, dimana O
2
Oksigen diperoleh dari proses inspirasi untuk digunakan oleh sel tubuh, kemudian mengeliminasi CO
2
karbon dioksida saat ekspirasi yang dihasilkan oleh sel Sherwood, 2001. Terdapat tiga langkah proses oksigenasi yaitu 1 ventilasi yang merupakan proses untuk
menggerakkan gas ke dalam dan keluar paru-peru, 2 perfusi sebagai fungsi utama sirkulasi paru yaitu mengalirkan darah ke dan dari membran kapiler alveoli, dan 3
difusi sebagai proses oksigenasi yang menggerakan molekul dari suatu daerah dengan konsentrasi yang lebih tinggi ke daerah dengan konsentrasi yang lebih rendah
Potter dan Perry, 2006. Pada pasien dengan menderita asma dimana terjadi obstruksi jalan napas difus revesibel yang akan mengganggu proses pernafasan
secara normal Brunner dan Suddarth, 2002. 1.
Pengertian Asma Asma adalah satu keadaan klinik yang ditandai oleh terjadinya penyempitan
bronkus yang berulang namun reversibel, dan di antara episode penyempitan bronkus tersebut terdapat keadaan ventilasi yang lebih normal. Price dan
Wilson, 2006. Brunner dan Suddarth 2002 mendefinisikan asma adalah penyakit jalan
nafas obstruktif intermiten, reversibel dimana trakea dan bronki berespons dalam secara hiperaktif terhadap stimuli tertentu.
Asma didefinisikan juga sebaagai gangguan inflamasi kronik saluran napas yang melibatkan banyak sel dan elemennya. Inflamasi kronik menyebabkan
peningkatan hiperesponsif jalan napas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama
malam dan atau dini hari. Episodik tersebut berhubungan dengan obstruksi jalan napas yang luas, bervariasi dan seringkali bersifat reversibel dengan atau tanpa
pengobatan PDPI, 2006. 2.
Jenis-jenis Asma Asma terbagi menjadi tiga jenis, yaitu alergik, idiopatik dan gabungan
Brunner dan Suddarth, 2002. Asma alergik disebabkan oleh alergen misalnya debu, bulu binatang,
ketome, serbuk sari dan lainnya. Alergen yang umumnya menyebabkan asma ini adalah alergen yang penyebarannya melalui udara dan alergen yang secara
musiman. Pasien asma alergik biasanya memiliki riwayat penyakit alergi pada keluarga dan riwayat pengobatan ekzema atau rhinitis alergik. Paparan alergik
inilah yang mencetuskan terjadinya serangan asma Brunner dan Suddarth, 2002.
Asma idiopatik atau non alergi, merupakan jenis asma yang tidak berhubungan secara langsung dengan alergen spesifik. Faktor-faktor seperti
common cold, infeksi saluran napas atas, aktivitas, emosi, dan polusi lingkungan dapat menimbulkan serangan asma. Beberapa agen farmakologi, antagonis beta-
adrenergik, dan agen sulfite penyedap makanan juga dapat berperan sebagai faktor pencetus. Serangan asma idiopatik atau nonalergik dapat menjadi lebih