47
BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESA DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel independen dan variabel dependen.
Variabel independen adalah Teknik Pernapasan Buteyko. Variabel dependen adalah penurunan gejala asma yang diukur menggunakan kuisioner tentang gejala
asma.
Gambar 3.1. Kerangka Konsep
Berdasarkan kerangka konsep diatas, peneliti ingin mengetahui apakah teknik pernapasan Buteyko berpengaruh atau justru tidak berpengaruh terhadap penurunan
gejala pasien asma di Kecamatan Ciputat dan Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan.
Teknik Pernapasan Buteyko pada Asma
Gejala Asma
B. Hipotesis
Adapun hipotesa dari penelitian ini yang diajukan sehubungan dengan masalah diatas:
1. Ada beda penurunan gejala asma sebelum dan sesudah dilakukan teknik
pernapasan Buteyko pada kelompok intervensi 2.
Ada beda penurunan gejala asma yang tidak dilakukan teknik pernapasan Buteyko pada kelompok kontrol.
3. Ada beda skor gejala asma pada pasien asma sebelum dilakukan teknik
pernapasan Buteyko pada kelompok intervensi dan kelopok kontrol. 4.
Ada beda skor gejala asma pada pasien asma sesudah dilakukan teknik pernapasan Buteyko pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
5. Ada beda penurunan gejala asma pada kelompok intervensi dan kelompok
kontrol.
C. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
Definisi Operasional Alat Ukur
Hasil Ukur Skala
Independen
Teknik Pernapasan
Buteyko Teknik pernapasan Buteyko
yang dilakukan 3 kali sehari selama 2 minggu dengan
beberapa prinsip
teknik seperti
nose clearing
exercise, pengukuran nadi, control
pause, extended
pause, relaxed breathing dan reduce breathing
- -
Nominal
Dependen
Gejala Asma
Gejala asma
adalah beberapa keluhan pasien
asma berupa gejala asma mingguan
seperti batuk,
sesak napas, wheezing, rasa tertekan di dada, tidur yang
terganggu yang diobservasi pada pasien asma
Lembar observasi
gejala asma
mingguan Skor gejala
asma dengan nilai 0-10
Rasio