UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
di pasaran sebagai suplemen untuk mengurangi berat badan. Getah bagian batang G. hanburyi Hook digunakan sebagai pencahar, biji G. dulcis Kurz dikenal
sebagai obat gondok dan buah G. indica telah dimanfaatkan sebagai obat cacing dan kardiotonik. Di bidang industri tanaman ini juga telah dipakai sebagai bahan
dasar sabun dan lilin, minyak dari tanaman ini juga dapat digunakan untuk obat urut dan urtikaria Sosef, 1998.
Dari berbagai penelitian yang dilakukan pada beberapa spesies Garcinia berhasil diisolasi senyawa-senyawa kelompok xanton, benzofenon, flavonoid, dan
triterpenoid Verheij Coronel, 1992; Likhitwitayawuid et al., 1998. Umumnya senyawa-senyawa tersebut mempunyai aktivitas biologik dan farmakologik seperti
antiinflamasi, antimikroba, antifungi, dan antioksidan Likhitwitayawuid et al., 1998; Iinuma et al., 1998.
2.9 Garcinia benthami Pierre
Garcinia benthami Pierre merupakan salah satu spesies dari genus Garcinia. Tumbuhan ini dapat ditemukan di Thailand, Malaysia, Singapura,
Filipina, dan Indonesia Heyne K, 1987; Rachman, 2003. Di Indonesia banyak terdapat di Sumatera, Jawa dan Kalimantan. Pada penelitian Elya et al. 2004
telah berhasil diisolasi senyawa benzofenon baru dari kulit batang Garcinia benthami Pierre yaitu ismailbenzofenon dan hilmibenzofenon.
Gambar 2.2 Garcinia benthami Pierre Sumber: Dokumentasi Pribadi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tumbuhan Garcinia benthami Pierre secara taksonomi mempunyai klasifikasi sebagai berikut Heyne K, 1987:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Sub kelas : Archichlamydeae
Ordo : Guttiferales
Familia : Clusiaceae
Genus : Garcinia
Species : Garcinia benthami Pierre
Garcinia benthami Pierre mempunyai habitus berupa pohon dengan tinggi mencapai 30 m. Batangnya lurus, mengecil ke arah ujung. Bentuk pohon berupa
kerucut, memiliki percabangan berselang-seling. Seluruh bagian tanaman mengeluarkan getah kuning yang kental dan lengket bila dilukai. Daun selalu
berwarna hijau, berhadapan berseling. Bunga berada di ketiak daun. Daun kelopak dan daun mahkota terdiri dari 4-5 helai. Bunga jantan memiliki benang sari yang
yang jumlahnya bervariasi, dengan tangkai sari bersatu menjadi satu tiang tengah atas. Bunga betina biasanya berukuran lebih besar dari bunga jantan, seringkali
menyendiri, benang sari semu dengan tangkai-tangkai sarinya yang bersatu menjadi sebuah cincin di bagian pangkal, bakal buah beruang 2-12 dan biasanya
berbentuk papila. Bijinya besar, biasanya terbungkus oleh arilus yang berisi banyak sari buah. Embrionya berupa masa padat, hanya tersusun atas hipokotil,
sedangkan bijinya tidak ada Rachman, 2003. Penelitian terdahulu dari Garcinia benthami Pierre telah berhasil diisolasi
senyawa benzofenon baru, yaitu ismailbenzofenon dan hilmibenzofenon Elya et al., 2004 serta salimbenzophenon Elya et al., 2006 dari kulit batang G.
benthami. Dari ekstrak aseton kulit batang G. benthami telah berhasil diisolasi senyawa stigmasterol, asamolean-5,12-dien-
3β-ol-28-oat dan senyawa flavonoid yaitu epikatekin Elya et al., 2006. Dua triterpenoid telah berhasil diisolasi dari
ekstrak n-heksana kulit batang G. benthami yaitu friedelin dan asam- 3β-
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
hidroksida-lanosta-911,24-dien-26-oat Elya et al., 2009. Berdasarkan penelitian sebelumnya ekstrak dari daun Garcinia benthami Pierre mengandung
senyawa alkaloid, flavonoid, steroidterpenoid, tannin, kuinon, kumarin, dan saponin Amelia, 2011.
28 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai Mei 2015 di Laboratorium Mikrobiologi Pusat Laboratorium Terpadu PLT Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.2 Alat
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : cawan petri Petriq, tabung reaksi Pyrex, labu Erlenmeyer Schott Duran, beaker glass
Schott Duran, gelas ukur Pyrex, batang drigalski, batang L, cover glass, kaca obyek, pipet tetes, spatula, gunting bedah, pisau bedah, pinset, jarum ose, tissue
steril, kertas saring, kertas perkamen, jangka sorong Trickle, pH indikator, plastic wrap, alumunium foil, mikropipet dan tip Bio Rad, Laminar Air Flow
Cabinet, timbangan analitik Scout Pro, inkubator Memmert, autoklaf otomatis ALP, autoklaf All American, oven Memmert, hot plate Thermo Scientific,
magnetic stirrer, bunsen, shaker Stuart Scientific, sentrifus Hettich Zentrifugen EBA 20, sentrifus berpendingin Peqlab, vortex Thermolyne, paper disc 6 mm
Oxoid, mikroskop cahaya Olympus, dan alat-alat gelas lain yang biasa digunakan di laboratorium mikrobiologi.
3.3 Bahan
3.3.1 Sampel Penelitian
Daun tanaman Garcinia benthami Pierre sebanyak 4 helai beserta pucuk daun yang masih segar diperoleh dari koleksi Kebun Raya Bogor. Tanaman ini
telah dideterminasi di Lembaga Penelitian Biologi atau Herbarium Bogoriense, Bogor.
3.3.2 Bahan untuk Proses Sterilisasi Permukaan
Air bersih yang mengalir, alkohol 70, natrium hipoklorit NaOCl 5,25, aquades steril.