sudjana dalam Kunandar, 2011: 276, hasil belajar adalah suatu akibat proses dengan menggunakan alat pengukuran, yaitu berupa tes yang disusun secara
terancana, bentuk tes tertulis, tes lisan maupun tes perbuatan. Menurut Bloom Suprijono, 2009: 6-7 hasil belajar mencakup
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah pengetahuan, ingatan, pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh,
menerapkan menguraikan, menentukan hubungan, mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru, dan menilai. Domain afektif
adalah sikap menerima, memberikan respon, nilai, organisasi, karekterisasi. Domain psikomotorik meliputi initiotory, pre-routine,
rountinized. Psikomotorik juga mencakup keterampilan produktif, tehnik, fisik, sosial, manajerial dan entelektual.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah sesuatu yang didapat dari proses pembelajaran
terutama dalam aspek pengetahuan kognitif, sikap afektif serta keterampilan psikomotor yang dimilikinya, dan hasil belajar tersebut didapat dari soal tes
yang diberikan oleh guru kepada siswa.
D. Pembelajaran Tematik
1.
Pengertian Pembelajaran Tematik
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran. Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran 20131014 memenuhi kedua dimensi tersebut.
Kurikulum di Indonesia mengalamin perubahan dan pengembangan yaitu Kurikulum 2013. Mulyasa 2013: 65 menyatakan bahwa Kurikulum 2013
memungkinkan para guru menilai hasil belajar peserta didik dalam proses pencapaian sasaran belajar, yang mencerminkan penguasaan dan pemahaman
terhadap apa yang dipelajari
.
Mulyasa 2013: 170 menyatakan perbedaan Kurikulum 2013 untuk sekolah dasar yaitu: 1 Pembelajaran berbasis Tematik-Integratif dari kelas I
sampai VI; 2 Mata pelajaran dalam pembelajaran Tematik-Integratif yang tadinya berjumlah 10 mata pelajaran dipadatkan menjadi 8 mata pelajaran; 3
Pramuka sebagai ekstrakulikuler wajib; 4 Bahasa Inggris hanya ekskul; 5 Penambahan jam belajar siswa untuk kelas I-III yang awalnya 26-28 jam per
minggu bertambah menjadi 30-32 jam perminggu. Sedangkan untuk kelas IV- VI yang awalnya 32 jam perminggu bertambah menjadi 36 jam per minggu.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, penulis menyimpulkan bahwa Kurikulum 2013 adalah Kurikulum yang berbasis kompetensi dan karakter yang
menilai hasil belajar siswa tentang penguasaan dan pemahaman terhadap sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam rangka memecahkan masalah sehari-hari.
Namun dalam Kurikulum 2013 terdapat beberapa perubahan sistem pembelajaran di SD seperti mengenai pendekatan pembelajaran, ekstrakurikuler
dan jumlah jam belajar siswa.