adanya pemahaman yang mendalam akan model ini agar dalam penerapannya akan berjalan dengan efektif dan baik.
5.4 Langkah-Langkah Pelaksanaan Model Cooperative Learning Tipe
Two Stay Two Stray
Setiap model pembelajaran memiliki langkah-langkah dalam pembelajarannya agar mudah untuk dilaksanakan Huda 2013: 207-208
menyatakan bahwa model cooperative learning tipe two stay two stray memiliki langkah-langkah sebagai berikut:
a. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang setiap
kelompoknya terdiri dari empat siswa. Kelompok yang dibentuk pun merupakan kelompok heterogen, misalnya satu kelompok terdiri dari 1
siswa berkemampuan tinggi, 2 siswa berkemampuan sedang, dan 1 siswa berkemampuan rendah. Hal ini dilakukan karena pembelajaran
cooperative learning tipe two stay two stray bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membelajarkan
peer tutoring dan saling mendukung.
b.Guru memberikan sub pokok bahasan pada tiap-tiap kelompok untuk dibahas bersama-sama dengan anggota kelompok masing-masing.
c. Siswa bekerja sama dalam kelompok yang beranggotakan empat orang.
Hal ini bertujuan untuk memeberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir.
d.Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain.
e. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil
kerja dan informasi mereka kepada tamu dari kelompok lain. f.
Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri untuk melaporkan temuan mereka dari kelompok lain.
g.Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka. h.Masing- masing kelompok memperesentasikan hasil kerja mereka.
Warsono 2013: 235 langkah-langkah model cooperative learning tipe two stay two stray sebagai berikut:
a. Siswa dibagi dalam kelompok 4 orang.
b.Guru mengajukan suatu pertanyaan atau topik untuk dibahas.
c. Siswa semula bekerja dalam kelompok terlebih dahulu, setelah selesai,
dua orang siswa dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya dan bertamu di kelompok yang lain di dekatnya.
d.Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas menjelaskan hasil kerja atau membagikan informasi yang diperoleh kelompoknya semula,
kepada dua orang tamunya. Siswa tamu kembali kekelompoknya semula dan membagikan informasi yang diperolehnya selama bertamu kepada
anggota kelompoknya.
e. Anggota kelompok mencocokkan hasil pemikiran kelompok semula
dengan hasil bertamu. Berdasarkan langkah-langkah model cooperative learning tipe two
stay two stray yang telah dijelaskan di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa tipe two stay two stray adalah model pembelajaran yang melatih
siswa untuk bersosialisasi dengan baik dan mengarahkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran, dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1 Guru
membagi siswa dalam beberapa kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari empat siswa. Kelompok yang dibentuk pun merupakan
kelompok heterogen, misalnya satu kelompok terdiri dari 1 siswa berkemampuan tinggi, 2 siswa berkemampuan sedang, dan 1 siswa
berkemampuan rendah. Hal ini dilakukan karena pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada
siswa untuk saling membelajarkan peer tutoring dan saling mendukung. 2 Guru memberikan sub pokok bahasan pada tiap-tiap kelompok untuk
dibahas bersama-sama dengan anggota kelompok masing-masing. 3 Siswa bekerja sama dalam kelompok yang beranggotakan empat orang.
Hal ini bertujuan untuk memeberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir. 4 Setelah selesai, dua