setiap anggota kelompok, siswa dapat bekerjasama dengan temannya dan saling mendorong untuk saling berprestasi.
5.3 Kelebihan dan Kekurangan Model Cooperative Learning Tipe Two
Stay Two Stray
Setiap model pembelajaran pasti mempunyai kelebihan dan kelemahan. Menurut Widyatun 2012 kelebihan model cooperative
learning tipe Two stay two stray dibandingkan dengan model pembelajaran lain adalah 1 dapat diterapkan pada semua kelastingkatan,
2 kecenderungan belajar siswa menjadi lebih bermakna, 3 lebih berorientasi pada keaktifan, 4 diharapkan siswa akan berani
mengungkapkan pendapatnya, 5 menambah kekompakan dan rasa percaya diri siswa, 6 kemampuan berbicara siswa dapat ditingkatkan, 7
membantu meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa. Sama halnya dengan model pembelajaran lain model cooperative
learning tipe Two stay two stray juga memiliki beberapa kelemahan dalam penerapannya. Kelemahan pelaksanaan model cooperative learning
tipe Two stay two stray adalah 1 membutuhkan waktu yang lama, 2 siswa cendrung tidak mau belajar dalam kelompok, 3 bagi guru,
membutuhkan banyak persiapan dana, materi, dan tenaga, 4 guru cendrung kesulitan dalam pengolaan kelas.
Berdasarkan pendapat diatas model cooperative learning tipe Two stay two stray memiliki kelebihan dan kelemahan. Oleh karena itu, perlu
adanya pemahaman yang mendalam akan model ini agar dalam penerapannya akan berjalan dengan efektif dan baik.
5.4 Langkah-Langkah Pelaksanaan Model Cooperative Learning Tipe
Two Stay Two Stray
Setiap model pembelajaran memiliki langkah-langkah dalam pembelajarannya agar mudah untuk dilaksanakan Huda 2013: 207-208
menyatakan bahwa model cooperative learning tipe two stay two stray memiliki langkah-langkah sebagai berikut:
a. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang setiap
kelompoknya terdiri dari empat siswa. Kelompok yang dibentuk pun merupakan kelompok heterogen, misalnya satu kelompok terdiri dari 1
siswa berkemampuan tinggi, 2 siswa berkemampuan sedang, dan 1 siswa berkemampuan rendah. Hal ini dilakukan karena pembelajaran
cooperative learning tipe two stay two stray bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membelajarkan
peer tutoring dan saling mendukung.
b.Guru memberikan sub pokok bahasan pada tiap-tiap kelompok untuk dibahas bersama-sama dengan anggota kelompok masing-masing.
c. Siswa bekerja sama dalam kelompok yang beranggotakan empat orang.
Hal ini bertujuan untuk memeberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir.
d.Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain.
e. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil
kerja dan informasi mereka kepada tamu dari kelompok lain. f.
Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri untuk melaporkan temuan mereka dari kelompok lain.
g.Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka. h.Masing- masing kelompok memperesentasikan hasil kerja mereka.
Warsono 2013: 235 langkah-langkah model cooperative learning tipe two stay two stray sebagai berikut:
a. Siswa dibagi dalam kelompok 4 orang.
b.Guru mengajukan suatu pertanyaan atau topik untuk dibahas.