Unsur-Unsur Perjanjian Tinjauan Umum Perjanjian 1. Pengertian Perjanjian

21 IV : Mengatur tentang hapusnya perikatan Sedangkan Bab V sampai dengan Bab XVIII mengatur tentang perjanjian- perjanjian khusus yang merupakan tipe-tipe dari perjanjian-perjanjian yang selalu terjadi dalam masyarakat dan lazim disebut perjanjian bernama. Kalau diperhatikan dari hal perikatan dalam Buku III antara yang diatur pada Bab I sampai dengan Bab IV adalah mengatur tentang pokok-pokok perikatan, sedangkan Bab V sampai dengan Bab XVIII memuat pembahasan lebih lanjut, kadang-kadang pengulangan dari bahagian umum. Jadi bahagian umum dari Buku III tersebut pada dasarnya berlaku terhadap semua perjanjian, baik perjanjian bernama maupun yang tidak bernama. Misalnya Pasal 1320 KUH Perdata yang mengatur syarat-syarat sahnya perikatan, haruslah diberlakukan pada semua perjanjian yang ada dalam Bab V sampai Bab XVIII.

2. Unsur-Unsur Perjanjian

Jika suatu perjanjian diamati dan diuraikan lebih lanjut, maka di dalam suatu perjanjian terdapat unsur-unsur yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 34 b. Unsur Naturalia, adalah unsur perjanjian yang oleh Undang-undang diatur, tetapi oleh para pihak dapat disingkirkan atau diganti. Di sini, unsur tersebut a. Unsur Esensialia, yaitu unsur perjanjian yang selalu harus ada di dalam suatu perjanjian, unsur mutlak, di mana tanpa adanya unsur tersebut, perjanjian tak mungkin ada. 34 J. Satrio, Op.Cit., hal 67-68 Universitas Sumatera Utara 22 oleh Undang-undang diatur dengan hukum yang mengatur atau menambah regelend atau aanvullend recht. c. Unsur Accidentalia, adalah unsur perjanjian yang ditambahkan oleh para pihak, Undang-undang sendiri tidak mengatur tentang hal tersebut. Di dalam suatu perjanjian jual-beli, benda-benda pelengkap tertentu bisa dikecualikan. Selain unsur-unsur tersebut, ada unsur-unsur lainnya dari beberapa rumusan pengertian perjanjian, yaitu: 35 35 Wirjono Prodjodikoro, Azas-Azas Hukum Perjanjian, Sumur Bandung, Bandung, 1993 selanjutnya disingkat Wirjono Prodjodikoro II, hal. 9 1 Adanya pihak-pihak Pihak yang dimaksudkan, adalah paling sedikit harus ada dua orang, para pihak bertindak sebagai subyek perjanjian tersebut. Subyek bisa terdiri dari manusia atau badan hukum. Dalam hal para pihak terdiri dari manusia, maka orang tersebut harus telah dewasa dan cakap untuk melakukan hubungan hukum. 2 Adanya persetujuan para pihak Para pihak sebelum membuat perjanjian atau dalam membuat suatu perjanjian haruslah diberikan keduanya, hal ini dapat disebut dengan asas konsensualitas suatu perjanjian. Konsensus harus ada tanpa disertai paksaan, tipuan, dan keraguan. 3 Adanya tujuan yang akan dicapai Suatu perjanjian harus mempunyai satu atau beberapa tujuan yang hendak dicapai, dan dengan perjanjian itulah tujuan tersebut ingin dicapai atau dengan sarana perjanjian tersebut suatu tujuan ingin mereka capai, baik yang dilakukan sendiri maupun oleh pihak lain, yang dalam hal ini mereka selaku subyek dalam perjanjian tersebut. 4 Adanya prestasi yang dilaksanakan Para pihak dalam perjanjian mempunyai hak dan kewajiban tertentu, yang satu dengan yang lainnya saling berlawanan. Apabila pihak yang satu dengan yang lain, hal tersebut adalah merupakan hak dan begitu pula sebaliknya. 5 Adanya syarat-syarat tertentu Isi perjanjian harus mengandung syarat-syarat tertentu, karena dalam perjanjian menurut ketentuan Pasal 1338 ayat 1 KUHPerdata menyatakan, bahwa persetujuan yang dibuat secara sah berlaku sebagai Undang-undang bagi mereka yang membuatnya. Universitas Sumatera Utara 23 6 Adanya bentuk tertentu Perjanjian menurut bentuknya dapat dibuat secara lisan maupun tertulis, dalam hal suatu perjanjian dibuat secara tertulis yang dibuat dalam bentuk akta otentik maupun di bawah tangan.

3. Asas-Asas Perjanjian

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Perjanjian Bagi Hasil Perusahaan Modal Ventura Dan Perusahaan Pasangan Usaha

3 55 137

KEGIATAN USAHA PERUSAHAAN MODAL VENTURA DALAM PERUSAHAAN PASANGAN USAHA

0 4 6

KEGIATAN USAHA PERUSAHAAN MODAL VENTURA DALAM PERUSAHAAN PASANGAN USAHA

0 6 6

PENDAHULUAN Perjanjian modal ventura : studi tentang konstruksi hukum pembiayaan dengan pola profit sharing pada usaha kecil menengah oleh pt. Sarana surakarta ventura.

1 5 18

SKRIPSI PERJANJIAN MODAL VENTURA : Studi tentang Konstruksi Hukum Perjanjian modal ventura : studi tentang konstruksi hukum pembiayaan dengan pola profit sharing pada usaha kecil menengah oleh pt. Sarana surakarta ventura.

0 4 17

POLA HUBUNGAN HUKUM ANTARA PT. SARANA SURAKARTA VENTURA DENGAN PERUSAHAAN PASANGAN USAHA SERTA PERLINDUNGAN DALAM PEMBERIAN MODAL VENTURA (Studi di PT. Sarana Surakarta Ventura).

0 1 20

KEDUDUKAN PARA PIHAK DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN POLA BAGI HASIL ANTARA PERUSAHAAN MODAL VENTURA DENGAN PERUSAHAAN PASANGAN USAHA.

0 0 17

Perjanjian Pembiayaan Modal Ventura Dengan Pola Bagi Hasil Pada PT. Sarana Sumatera Barat Ventura ( SSBV ).

1 1 12

BAB II TINJAUAN UMUM PERJANJIAN DAN MODAL VENTURA A. Tinjauan Umum Perjanjian 1. Pengertian Perjanjian - Pertanggungjawaban Perusahaan Pasangan Usaha Dalam Perjanjian Pembiayaan Pola Bagi Hasil Pada Perusahaan Modal Ventura (Studi Pada Pt. Sarana Sumut Ve

0 1 42

KATA PENGANTAR - Pertanggungjawaban Perusahaan Pasangan Usaha Dalam Perjanjian Pembiayaan Pola Bagi Hasil Pada Perusahaan Modal Ventura (Studi Pada Pt. Sarana Sumut Ventura)

0 0 23