101
selama jangka waktu pembiayaan oleh PT. Sarana Sumut Ventura berlangsung maka PPU diwajibkan menutup asuransi jiwa atas nama PPU dan asuransi
kebakaran atas aset yang dijaminkan. Jadi, jika suatu saat terjadi force majeur atas aset yang dijaminkan oleh PPU, maka sudah ada pihak ketiga yang akan
menanggungnya. Hal ini tentunya akan menyelamatkan PT. Sarana Sumut Ventura dan PPU-nya terhadap kerugian.
C. Upaya-Upaya Hukum Terhadap Wanprestasi Pada Perjanjian Pola Bagi Hasil Modal Ventura
Sebagai penyelesaian dari adanya wanprestasi, di dalam Pasal 1243 KUH Perdata disebutkan bahwa apabila si berutang telah dinyatakan lalai memenuhi
perikatannya maka si berutang diwajibkan untuk melakukan penggantian biaya, rugi dan bunga karena tidak dipenuhinya perikatan tersebut. Hal inilah yang
merupakan bentuk penyelesaian wanprestasi yang diatur di dalam KUH Perdata. Di dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 2312BPPP tanggal 28
Februari 1991 tentang Penggolongan Kolektibilitas Aktiva Produktif dan Pembentukan Cadangan atas Aktiva yang Diklasifikasikan dan Upaya
Penyelamatan Kredit yang dapat Dilakukan oleh Bank disebutkan bahwa kebijakan penyelamatan kredit bermasalah dilakukan melalui :
1. Penjadwalan kembali rescheduling, yang terdiri dari memperpanjang jangka waktu kredit dan memperpanjang jangka waktu angsuran.
2. Persyaratan kembali reconditioning, yang dilakukan dengan cara mengubah berbagai persyaratan yang ada seperti kapitalisasi bunga, penundaan
Universitas Sumatera Utara
102
pembayaran bunga sampai waktu tertentu, penurunan suku bunga, dan pembebasan bunga.
3. Penataan kembali restructuring, yang bertujuan untuk memperkuat posisi tawar-menawar bank dengan debitur, misalnya dengan menambah jumlah
kredit. Bentuk-bentuk penyelamatan tersebut yang kemudian menjadi acuan di
dalam penyelesaian masalah wanprestasi di dalam PT. Sarana Sumut Ventura. Di dalam praktiknya para pihak terlebih dahulu melakukan musyawarah. Di dalam
musyawarah tersebut disebutkan alasan mengapa PPU sampai melakukan wanprestasi dan dimusyawarahkan juga bentuk penyelesaian wanprestasi yang
sesuai untuk permasalahan yang dihadapi oleh PPU. Dari musyawarah tersebutlah kemudian para pihak memutuskan cara apa yang akan digunakan untuk
penyelesaian wanprestasi. Alternatif penyelesaian wanprestasi antara PT. Sarana Sumut Ventura
dengan PPU, yaitu :
111
Rescheduling adalah perubahan persyaratan kredit yang hanya menyangkut
jadwal pembayaran atau jangka waktunya. 1. Penyelamatan, terdiri dari :
a. Rescheduling Penjadwalan kembali
112
Disini PPU dapat diselamatkan oleh PT. Sarana Sumut Ventura dalam hal jadwal pembayaran atau jangka waktu termasuk masa tenggang dan
111
Wawancara dengan Ibu Elinda, Staf Bagian Legal PT. Sarana Sumut Ventura, di Medan, tanggal 28 Januari 2015, pukul 11.00 WIB
112
C. Tinon Yunianti Ananda, Dasar-dasar Perkreditan, PT. Gramedia, Jakarta, 1997, hal. 115
Universitas Sumatera Utara
103
perubahan besarnya angsuran pembayaran kepada PT. Sarana Sumut Ventura artinya PPU dapat melunasi fasilitas dana dam imbalan jasa bagi
hasil dalam jangka waktu yang lebih panjang yang berarti jumlah angsuran menjadi lebih kecil. PPU yang dapat diberikan fasilitas ini adalah PPU yang
menunjukkan itikad baik yang ada keinginan untuk membayar. b. Reconditioning Persyaratan kembali
Reconditioning adalah
perubahan sebagian atau keseluruhan syarat-syarat kredit yang tidak terbatas pada perubahan jadwal pembayaran, jangka waktu
danatau persyaratan lain sepanjang menyangkut perubahan maksimum saldo kredit. Dalam hal ini, bantuan yang diberikan adalah berupa
keringanan atau perubahan persyaratan kredit.
113
Restructuring adalah perubahan syarat-syarat kredit yang menyangkut penambahan dana bank, konversi seluruh atau sebagian tunggakan bunga
menjadi pokok kredit baru danatau konversi seluruh atau sebagian dari Perubahan sebagian atau seluruh syarat-syarat meliputi jadwal pembayaran,
jangka waktu, tingkat imbalan jasa bagi hasil, penundaan sebagian atau seluruh imbalan jasa bagi hasil, dan persyaratan lainnya. Penambahan syarat
disini tidak termasuk penambahan jumlah fasilitas dana yang diberikan oleh PT. Sarana Sumut Ventura kepada PPU. Penyelamatan ini diberikan kepada
PPU yang sedang mengalami kesulitan keuangan, tetapi diperkirakan masih dapat beroperasi yang dapat menghasilkan keuntungan.
c. Restructuring Penataan kembali
113
Ibid,. hal. 116
Universitas Sumatera Utara
104
kredit menjadi penyertaan dalam perusahaan, yang disertai dengan penjadwalan kembali danatau persyaratan kembali
114
5. Legal action, adalah bentuk penyelesaian melalui pengadilan. Jalan ini merupakan jalan terakhir yang ditempuh baik oleh PT. Sarana Sumut Ventura
Perubahan struktur merupakan suatu tindakan yang perlu diambil bila PPU tidak lagi memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajibannya kepada PT.
Sarana Sumut Ventura. Di sini PT. Sarana Sumut Ventura kembali dapat membantu PPU dengan menambah jumlah dana sehingga PPU kembali
dapat menjalankan usahanya. Selain itu perubahan struktur ini juga dapat mencakup perubahan pada manajemen PPU, operasional, sistem dan
prosedur perjanjian. d. Injection Penambahan Dana
Injection atau penambahan dana adalah suatu bentuk penambahan fasilitas
dana dari yang diperjanjikan sebelumnya yang diberikan oleh PT. Sarana Sumut Ventura agar PPU dapat beroperasi kembali dan dapat
mengembalikan dana. 2. Take over, yang dapat dilakukan dengan 2 dua cara, yakni :
a. Pengambil alihan usaha dari PPU; b. Penjualan PPU.
3. Penjualan aset perusahaan oleh PPU untuk memenuhi kewajibannya. 4. Offsetting, yaitu suatu bentuk penyelesaian dengan melakukan kompensasi
terhadap hutang tersebut.
114
Ibid, hal. 117
Universitas Sumatera Utara
105
apabila PPU dianggap benar-benar tidak dapat menyelesaikan hutang sehingga dapat menimbulkan kerugian kepada PT. Sarana Sumut Ventura serta
dianggap tidak memiliki itikad baik di dalam penyelesaian hutangnya tersebut. Berdasarkan keterangan dari PT. Sarana Sumut Ventura, jika PPU
melakukan wanprestasi sehingga mengakibatkan kerugian pada PT. Sarana Sumut Ventura yang telah memberikan pembiayaan untuk usaha kepada PPU, maka PT.
Sarana Sumut Ventura akan tetap meminta pertanggungjawaban kepada PPU agar tetap melunasi kewajibannya tersebut. PT. Sarana Sumut Ventura akan memberi
surat peringatan kepada PPU, surat peringatan pertama, surat peringatan kedua hingga surat peringatan ketiga untuk melunasi kewajibannya.
Jika dengan adanya surat peringatan ini PPU menunjukkan itikad baik, jujur, terbuka mengenai kondisi usahanya, dan mempunyai keinginan untuk tetap
melunasi kewajibannya secara penuh, maka PT. Sarana Sumut Ventura akan menawarkan penyelamatan kepada PPU, bisa berupa pengurangan cicilan,
penambahan waktu pembayaran, dan hal-hal lain tergantung kesepakatan kedua belah pihak. Namun apabila sampai surat peringatan ketiga tidak diindahkan oleh
PPU, dalam arti PPU tidak bertitikad baik untuk melunasi kewajibannya, tidak mau jujur dan terbuka mengenai kondisi usaha yang sebenarnya dan tidak juga
berusaha untuk bernegosiasi kepada PT. Sarana Sumut Ventura tentang penyelesaian permasalahannya, maka PT. Sarana Sumut Ventura sudah dapat
menganggap bahwa PPU tersebut beritikad buruk dan dalam praktiknya PT. Sarana Sumut Ventura lebih memilih alternatif penyelesaian dengan melakukan
eksekusi atas jaminan PPU.
Universitas Sumatera Utara
106
Dari beberapa alternatif penyelesaian apabila terjadi wanprestasi, dalam praktiknya perusahaan modal ventura lebih memilih bentuk penyelesaian dengan
penyelamatan yang terdiri dari restructuring, reconditioning, rescheduling dan injection
daripada bentuk penyelesaian dengan take over, penjualan aset perusahaan, offsetting, dan legal action karena penyelamatan dianggap lebih
efektif dan efisien. Untuk PPU yang beritikad baik, pertimbangan PT. Sarana Sumut Ventura
memilih bentuk penyelamatan kepada PPU tersebut adalah karena PPU dinilai jujur, kooperatif, dan bahkan terkadang usaha PPU tersebut sebenarnya masih bisa
beroperasi dan masih mempunyai prospek usaha yang dapat menguntungkan PT. Sarana Sumut Ventura. Hanya saja PPU tersebut mengalami kemunduran usaha
yang dapat diakibatkan oleh pengelolaan keuangan dan manajemen yang buruk, serta hal-hal lainnya. Pertimbangan lain yang menjadi salah satu faktor penting
mengapa PT. Sarana Sumut Ventura lebih memilih bentuk alternatif penyelesaian dengan penyelamatan adalah disebabkan bentuk-bentuk penyelamatan lain
dianggap tidak efektif dan efisien. PT. Sarana Sumut Ventura terbebani dengan penyelesaian yang memakan waktu lebih lama dan biaya yang tidak sedikit.
Namun alternatif penyelesaian dengan penyelamatan ini menghadapi kendala, yaitu :
115
115
Wawancara dengan Ibu Elinda, Staf Bagian Legal PT. Sarana Sumut Ventura, di Medan, tanggal 28 Januari 2015, pukul 11.00 WIB
1. Terkadang prospek usaha dari PPU tidak berjalan baik namun PPU tidak mau melakukan perbaikan seperti saran dari PT. Sarana Sumut Ventura;
Universitas Sumatera Utara
107
2. PT. Sarana Sumut Ventura kesulitan mendapatkan investor baru yang dapat mengambil alih pembiayaan dari PPU;
3. PT. Sarana Sumut Ventura mengalami kesulitan dalam penjualan aset yang tidak produktif dari PPU;
d. PPU tidak dapat memenuhi syarat-syarat yang disepakati dalam penyelamatan pembiayaan.
Faktor penentu dalam usaha penyelamatan ini dapat dilihat dari ketentuan di bawah ini, yaitu :
a. Karakter PPU yaitu yang dalam hal ini mau diajak bekerja sama dengan PT. Sarana Sumut Ventura;
b. Kondisi sumber daya manusia dan kondisi manajemen yang harus siap mendukung;
c. Prospek usaha harus dapat dilihat ke depan sehingga menjanjikan akan kelangsungan dari pembiayaan dan usaha yang dibiayai oleh PT. Sarana Sumut
Ventura; d. Sumber pendanaan harus jelas, yang dilihat dari :
1 Itikad baik PPU untuk membayar; 2 Kemampuan keuangan PPU;
3 Jenis dan nilai aset; 4 Kemampuan personel PT. Sarana Sumut Ventura;
5 Komitmen manajemen PT. Sarana Sumut Ventura. e. Aset PPU kurang memadai dan posisi PT. Sarana Sumut Ventura lemah;
Universitas Sumatera Utara
108
f. Momentum untuk memperkuat posisi PT. Sarana Sumut Ventura dalam struktur perusahaan PPU;
g. Memilih resiko yang paling kecil; h. PT. Sarana Sumut Ventura yakin bahwa alternatif penyelesaian penyelamatan
adalah yang terbaik. Apabila tindakan penyelamatan tidak dapat juga mengatasi kerugian atas
wanprestasi dari PPU, maka PT. Sarana Sumut Ventura akan mengambil bentuk penyelesaian wanprestasi yang lain yang sesuai untuk PPU. Tetapi pada umumnya
PT. Sarana Sumut Ventura memilih alternatif penyelesaian dengan mengeksekusi jaminan sebagaimana jaminan PPU telah diatur dalam Pasal 10 Perjanjian
Pembiayaan dengan Pola Bagi Hasil antara PT. Sarana Sumut Ventura dengan PPU.
Sejauh ini PT. Sarana Sumut Ventura belum pernah menempuh upaya penyelesaian wanprestasi melalui pengadilan. Karena PT. Sarana Sumut Ventura
berusaha untuk tetap membantu PPU-nya. Tetapi tidak tertutup kemungkinan bila suatu saat PT. Sarana Sumut Ventura menggunakan pengadilan sebagai upaya
hukum bila PPU benar-benar bertitikad buruk dengan tidak melunasi kewajibannya hingga kabur menghilangkan jejak.
116
116
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
109
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan