59
BAB III PERJANJIAN POLA BAGI HASIL MODAL VENTURA
A. Bentuk dan Isi Perjanjian Pola Bagi Hasil Modal Ventura
Dalam praktek, penyajian penyertaan modal dibuat dalam bentuk baku standart oleh PT. Sarana Sumut Ventura, sehingga PPU hanya mempunyai
sedikit kemungkinan untuk memasukkan kehendaknya dalam perjanjian tersebut. Dalam hal ini PPU hanya mengisi hal-hal tertentu saja yang sengaja dikosongkan
dalam blanko perjanjian tersebut. Sebelum penandatanganan perjanjian, perusahaan pasangan usaha diberi kesempatan untuk membaca isi perjanjian
tersebut. Apabila pihak PPU setuju dengan isi perjanjian tersebut, maka perusahaan pasangan usaha dapat membubuhkan tanda tangannya. Apabila ada isi
perjanjian tersebut yang tidak disetujui oleh PPU, maka tidak akan terjadi perjanjian, karena PPU tidak mungkin dapat meminta perubahan terhadap isi yang
sudah ditetapkan oleh PT. Sarana Sumut Ventura. Agar dapat menjadi bukti yang sah dan mempunyai kekuatan hukum perjanjian pembiayaan dengan pola bagi
hasil modal ventura dibuat dengan akta notaril. Pemakaian surat perjanjian yang telah dibakukan dipandang sebagai salah
satu bentuk dari efisiensi kerja suatu perusahaan. Penggunaan surat-surat perjanjian dalam bentuk formulir terjadi secara berulang dan teratur yang
melibatkan banyak orang, dan menimbulkan suatu kebutuhan untuk mempersiapkan isi perjanjian itu terlebih dahulu dan kemudian dibakukan,
Universitas Sumatera Utara
60
seterusnya dicetak dalam bentuk formulir dengan jumlah yang banyak, sehingga memudahkan pemakaian setiap saat bila dibutuhkan.
Menurut Pites latar belakang tumbuhnya perjanjian baku adalah karena keadaan sosial dan ekonomi. Dalam perkembangan ekonomi semakin banyak
perusahaan besar, perusahaan semi pemerintah atau perusahaan-perusahaan pemerintah yang mengadakan kerjasama dengan suatu perusahaan lain. Untuk
kepentingan itu diciptakan syarat-syarat tertentu secara sepihak untuk diajukan kepada mitra kontraknya. Pihak lawan dalam perjanjian baku ini biasanya
mempunyai kedudukan ekonomi yang lemah, baik karena posisinya maupun karena ketidaktahuannya yang kemudian hanya menerima saja apa yang
disodorkan dalam formulir perjanjian tersebut. Dengan penggunaan perjanjian baku ini maka pengusaha akan memperoleh efisiensi dalam pengeluaran biaya,
tenaga, dan waktu.
88
Walaupun secara teoritis yuridis perjanjian baku ini tidak memenuhi ketentuan undang-undang dan oleh beberapa ahli hukum ditolak, namun
kenyataannya kebutuhan masyarakat berjalan ke arah berlawanan dengan keinginan hukum. Berkaitan dengan hal ini Stein mengatakan bahwa perjanjian
baku dapat diterima sebagai perjanjian, berdasarkan fiksi adanya kemauan dan kepercayaan yang membangkitkan kepercayaan bahwa para pihak mengikatkan
diri pada perjanjian itu. Jika debitur menerima dokumen perjanjian itu, berarti ia secara sukarela setuju pada isi perjanjian.
89
88
Mariam Darus Badrulzaman, Perjanjian Baku Standard Perkembangannya di Indonesia
, Alumni, Bandung, 1980, hal. 4
89
Mariam Darus Badrulzaman I, Ibid., hal. 15
Universitas Sumatera Utara
61
Hukum di Indonesia memandang perjanjian standar baku seperti yang terdapat di dalam perjanjian pembiayaan dengan pola bagi hasil sebagai hal yang
diperbolehkan keberadaannya mengingat adanya asas kebebasan berkontrak yang membiarkan kedua belah pihak untuk terikat di dalam suatu perjanjian yang telah
mereka sepakati bersama Pasal 1338 KUH Perdata. Atas dasar itulah apabila telah disepakati bersama oleh para pihak maka perjanjian tersebut mengikat para
pihak dan harus mereka taati walaupun terdapat klausula-klausula yang dapat membatasi ruang gerak salah satu pihak yaitu PPU.
Perjanjian pembiayaan modal ventura antara PT. Sarana Sumut Ventura dengan PPU-nya terdiri dari dua bagian, yaitu bagian yang memuat subyek
perjanjian para pihak dan bagian yang memuat aturan-aturan standar perjanjian yang merupakan materi pokok dari perjanjain tersebut. Subyek perjanjian para
pihak dalam perjanjian pembiayaan modal ventura antara PT. Sarana Sumut Ventura dengan PPU-nya dicantumkan di dalam bagian pertama naskah
perjanjian, sedangkan materi pokok perjanjian dicantumkan mulai dari Pasal 1 sampai Pasal 17 Perjanjian Pembiayaan dengan Pola Bagi Hasil terlampir.
Isi perjanjian pembiayaan dengan pola bagi hasil antara PT. Sarana Sumut Ventura dengan PPU terdiri dari :
1. Bentuk pembiayaan Bentuk pembiayaan yang dimaksud di dalam perjanjian ini adalah bentuk
pembiayaan yang dipilih oleh para pihak untuk melaksanakan pemberian investasi. Mengingat perjanjian yang dibahas adalah perjanjian pembiayaan
dengan pola bagi hasil, maka bentuk pembiayaan yang dipilih oleh para pihak
Universitas Sumatera Utara
62
adalah pembiayaan dengan pola bagi hasil, dimana PT. Sarana Sumut Ventura setuju untuk memberikan sejumlah fasilitas dana dan PPU menerima sejumlah
dana untuk menjalankan usahanya manakala persyaratan yang termuat dalam perjanjian telah dipenuhinya.
2. Jumlah dan tujuan penggunaan fasilitas dana Dalam bagian ini diterangkan tentang hal-hal yang menyangkut tentang
jumlah dana yang diberikan oleh PT. Sarana Sumut Ventura, dan tujuan penggunaan fasilitas dana tersebut semata-mata untuk modal kerja
sebagaimana diketahui oleh PT. Sarana Sumut Ventura. Apabila biaya-biaya tersebut lebih tinggi cost over run dibandingkan dengan rencana kerja maka
kekurangan tersebut diluar tanggungan PT. Sarana Sumut Ventura. 3. Jangka waktu pembiayaan
Jangka waktu pembiayaan dalam perjanjian ini juga tergantung dari kesepakatan para pihak, namun di dalam Pasal 4 ayat 2 Keppres No.
1251KMK.0131988 disebutkan bahwa penyertaan modal dalam setiap PPU bersifat sementara dan tidak boleh melebihi jangka waktu 10 sepuluh tahun,
sehingga di dalam praktik pembiayaan ini umumnya hanya berlangsung kurang dari 10 sepuluh tahun. PT. Sarana Sumut Ventura sendiri
menetapkan jangka waktu pembiayaan dilaksanakan mulai 1 satu sampai dengan 5 lima tahun.
90
90
Wawancara dengan Ibu Elinda, Staf Bagian Legal PT. Sarana Sumut Ventura, di Medan, tanggal 26 Januari 2015, pukul 14.00 WIB
Universitas Sumatera Utara
63
4. Imbalan jasa bagi hasil, biaya pendanaan, biaya administrasi, dan denda Atas penyediaan dan pemberian fasilitas dana PPU wajib membayar imbalan
jasa bagi hasil setiap bulannya kepada PT. Sarana Sumut Ventura dimana penetapan besarnya imbalan jasa bagi hasil yang merupakan bagian dan hak
dari masing-masing pihak untuk setiap periode masa bagi hasil akan ditentukan dan disepakati oleh kedua belah pihak berdasarkan laporan
keuangan yang diserahkan PPU kepada PT. Sarana Sumut Ventura. Dengan demikian laporan keuangan PPU sangat penting untuk diserahkan kepada PT.
Sarana Sumut Ventura agar dapat dilakukan penetapan perhitungan imbalan jasa bagi hasil yang harus dibayar oleh PPU. Akan tetapi apabila laporan
keuangan tidak dapat diserahkan maupun terlambat diserahkan oleh PPU, umumnya PT. Sarana Sumut Ventura dan PPU menetapkan kembali berapa
persentasenya dengan ketentuan bahwa laporan keuangan untuk masa bagi hasil yang bersangkutan tetap harus diserahkan oleh PPU kepada PT. Sarana
Sumut Ventura. Manakala PPU lalai dalam melaksanakan pembayaran imbalan jasa menurut
jangka waktu yang ditentukan kepada PT. Sarana Sumut Ventura, maka untuk setiap hari keterlambatan PPU dikenakan denda keterlambatan sebesar 1‰
satu permil dari jumlah imbalan jasa yang seharusnya dibayar oleh PPU kepada PT. Sarana Sumut Ventura.
Di samping pembayaran imbalan jasa, PPU juga dibebankan dengan biaya administrasi setiap pencairan dana dilakukan. Pembayaran imbalan jasa bagi
Universitas Sumatera Utara
64
hasil dan biaya administrasi dilakukan oleh PPU melalui rekening yang telah disetujui antara PPU dan PT. Sarana Sumut Ventura.
5. Pembayaran Pokok Fasilitas dana PPU wajib mengembalikan seluruh jumlah fasilitas dana dengan sempurna
dengan cara mengembalikan dana setiap bulan yang dilakukan untuk pertama kalinya pada bulan pertama sejak pencairan fasilitas pembiayaan pertama kali
dilakukan.Pengembalian dana tersebut dilakukan selambat-lambatnya setiap akhir bulan dari tanggal pencairan pembayaran pertama kali dilakukan.
Apabila PPU lalai melaksanakan pembayaran pengembalian dana tersebut, maka untuk setiap hari keterlambatan PPU dikenakan denda keterlambatan
sebesar 1 ‰ satu permil per hari. Untuk menjamin pembayaran kembali seluruh jumlah yang terhutang dan
yang harus dibayar oleh PPU kepada PT. Sarana Sumut Ventura, maka PPU diwajibkan untuk menyisihkan sebagian dananya atau sinking fund yaitu
pengendapan sebagian dana usaha dalam rangka pelunasan kewajiban terhadap PT. Sarana Sumut Ventura berdasarkan waktu yang ditentukan
sejumlah proporsional dari cicilan pokok yang disetor ke rekening atau diwujudkan dalam bentuk deposito berjangka pada suatu bank, dan membuka
suatu rekening bersama joint account atas nama PPU pada suatu bank yang disetujui oleh PT. Sarana Sumut Ventura guna menampung semua
pembayaran yang diperoleh PPU atas pelaksanaan perjanjian. PPU dengan persetujuan tertulis dari PT. Sarana Sumut Ventura dapat
membayar terlebih dahulu seluruh atau sebahagian dari jumlah fasilitas dana
Universitas Sumatera Utara
65
ataupun jumlah dana yang terhutang meskipun jangka waktu perjanjian ini belum berakhir dengan ketentuan PPU wajib mengajukan permohonan
pembayaran kembali lebih dahulu sedikit-dikitnya 30 hari kalender sebelum pembayaran lebih dahulu dilakukan secara tertulis dan biaya-biaya yang
timbul berkenaan dengan pembayaran lebih dahulu sepenuhnya ditanggungdan harus dibayar oleh PPU.
6. Syarat-syarat penarikan dana Apabila PPU ingin menerima fasilitas dana dari PT. Sarana Sumut Ventura,
PPU harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut yaitu : a. PPU menyampaikan surat permohonan secara resmi pada alamat PT.
Sarana Sumut Ventura. b. PT. Sarana Sumut Ventura telah menerima surat-surat, izin-izin,
persetujuan-persetujuan dari yang berwenang serta dokumen-dokumen yang diperlukan termasuk dokumen-dokumen jaminan yang telah
ditandatangani secara sah, surat-surat bukti pemilikan aktiva tetap, bukti pembukaan joint account.
c. PT. Sarana Sumut Ventura telah menerima hasil yang memuaskan menurut pertimbangan PT. Sarana Sumut Ventura atas pemeriksaan PPU yang
dilakukan berdasarkan prosedur standar sebagaimana yang berlaku pada PT. Sarana Sumut Ventura.
d. PPU telah memenuhi semua jaminan-jaminan, janji, pernyataan-pernyataan serta kesanggupan-kesanggupan yang ditetapkan dalam perjanjian.
Universitas Sumatera Utara
66
e. PT. Sarana Sumut Ventura telah memperoleh jaminan yang cukup menurut pertimbangan PT. Sarana Sumut Ventura sendiri
f. Tidak terdapat hal-hal atau kejadian-kejadian yang menurut pertimbangan PT. Sarana Sumut Ventura dapat mempunyai pengaruh buruk atau
merugikan terhadap fasilitas dana yang akan diberikan oleh PT. Sarana Sumut Ventura kepada PPU.
7. Sistem pembukuan PPU harus mengadakan sistem pembukuan sehingga memungkinkan adanya
internal control yang baik memudahkan pelaksanaan audit dan meruapakan alat yang baik bagi manajemen untuk pengawasan maupun untuk
perencanaan. Pada setiap akhir tahun buku juga harus dibuat neraca dan perhitungan labarugi berikut laporan keuangan lainnya dan harus diperiksa
oleh Kantor Akuntan Publik terdaftar, sesuai dengan syarat-syarat yang dapat diterima oleh PT. Sarana Sumut Ventura dan harus diserahkan kepada PMV
selambat-lambatnya 6 enam bulan setelah berakhirnya tahun buku berjalan. 8. Pembinaan dan pengawasan
Selama perjanjian ini berlangsung, PT. Sarana Sumut Ventura atau penerima kuasanya yang ditunjuk secara sah yang telah diberi kuasa oleh PPU dapat
mengadakan pengawasan, pembinaan dan pendampingan terhadap PPU. Hal ini dilakukan apabila dianggap perlu oleh PT. Sarana Sumut Ventura dan telah
disepakati oleh kedua belah pihak. Pengawasan, pembinaan dan pendampingan yang dimaksud di atas meliputi segi keuangan, manajemen,
perizinan, pengelolaan sumber daya manusia, proyeksi serta resiko lain yang
Universitas Sumatera Utara
67
disepakati kedua belah pihak. Namun hal ini tidak terbatas pada bidang- bidang yang telah disebut di atas, sepanjang disepakati dan diperjanjikan oleh
kedua belah pihak. Pengawasan, pembinaan dan pendampingan dilaksanakan oleh PT. Sarana Sumut Ventura dengan cara menetapkan seorang atau lebih
karyawan dalam PPU di bagian keuangan atau bidang-bidang lain yang telah disetujui oleh kedua belah pihak.
Apabila menurut pertimbangan PT. Sarana Sumut Ventura, usaha PPU merosot, maka untuk itu PPU wajib menyerahkan sepenuhnya pengelolaan
usaha manajemen PPU kepada PT. Sarana Sumut Ventura sampai jangka waktu yang dianggap tepat oleh PT. Sarana Sumut Ventura.
Dalam hal ini PPU harus memberi fasilitas sepenuhnya kepada PT. Sarana Sumut Ventura atau penerima kuasanya termasuk pemberian informasi-
informasi yang benar, baik mengenai PPU sendiri maupun para krediturnya jika ada.
9. Pelaporan PPU wajib menyerahkan laporan keuangan, aliran kas cash flow dan laporan
produksi kepada PT. Sarana Sumut Ventura. Laporan-laporan tersebut merupakan dasar perhitungan imbalan jasa. Pelaporan tersebut wajib
diserahkan kepada PT. Sarana Sumut Ventura secara berkala sedikitnya setiap 1 satu bulan sekali selambat-lambatnya 7 tujuh hari kalender sejak
berakhirnya bulan berjalan kecuali dipandang perlu dapat dilaporkan kurang dari waktu tersebut.
Universitas Sumatera Utara
68
10. Jaminan Guna menjamin pembayaran kembali seluruh jumlah yang terhutang dan yang
harus dibayar oleh PPU maka PPU memberikan jaminan kepada PT. Sarana Sumut Ventura. Jaminan yang diberikan kepada PT. Sarana Sumut Ventura ini
disesuaikan dengan bentuk usaha PPU dan juga merupakan bentuk jaminan yang diperbolehkan menurut ketentuan perundang-undangan dan menurut PT.
Sarana Sumut Ventura, misalnya hak tanggungan, fidusia, jaminan perorangan dan lain-lain.
11. Kesanggupan Bagian ini berisi mengenai kesanggupan-kesanggupan yang dapat diberikan
oleh PPU kepada PT. Sarana Sumut Ventura selama pelaksanaan perjanjian, antara lain :
a. PPU berjanji dan mengikatkan diri untuk melaksanakan penatausahaan semua administrasi dan penyediaan tenaga staf yang diperlukan
sehubungan dengan pengembangan PPU, termasuk tenaga pembukuan yang cakap.
b. PPU sanggup menanggung semua biaya termasuk pajak-pajak yang terhutang dan yang timbul serta wajib dibayar oleh PPU selama
berlangsungnya perjanjian, termasuk juga semua biaya-biaya serta pajak- pajak yang terhutang sehubungan dengan penatausahaan administrasi dan
penyediaan staf dalam rangka pengembangan usaha PPU. c. PPU sanggup dan bertanggung jawab sepenuhnya untuk mengembalikan
dan membayar semua kewajibannya yang timbul berdasarkan perjanjian.
Universitas Sumatera Utara
69
d. PPU sanggup dan karenanya mengikat diri untuk mengurus izin-izin yang diperlukan dari instansi terkait guna terselenggaranya usaha dengan baik.
e. PPU sanggup dan karenanya mengikat diri untuk tunduk dan melaksanakan semua ketentuan, syarat-syarat dan kebiasaan-kebiasaan
yang berlaku pada PT. Sarana Sumut Ventura mengenai pemberian fasilitas dana baik yang saat ini telah ada maupun yang kemudian hari
dinyatakan berlaku, sejauh ketentuan-ketentuan, syarat-syarat dan kebiasaan-kebiasaan tersebut tidak bertentangan dengan sesuatu ketentuan
perundang-undangan yang bersifat mengikat ataupun sesuatu prinsip hukum yang berlaku di Indonesia.
12. Pernyataan-Pernyataan Bagian di dalam perjanjian ini menerangkan pernyataan-pernyataan dari PPU
mengenai hal-hal yang mendasari pelaksanaan perjanjian itu sendiri. Pernyataan-pernyataan dalam hal ini menegaskan itikad baik PPU terhadap
perjanjian yang disepakatinya khususnya dalam hal memberikan persetujuannya atas pelaksanaan kerjasama bagi hasil baik itu akibat-akibat
perjanjian maupun juga terhadap isi ketentuan perjanjain itu sendiri. Selain itu, PPU juga memberikan pernyataan bahwa apabila terdapat hal, jaminan,
ataupun keterangan serta dokumen yang tidak benar yang diberikan oleh PPU dalam perjanjian dan juga apabila terdapat gugatan atau tuntutan dari pihak
manapun sehubungan dengan dibuat, ditanda tangani serta dilaksanakannya perjanjian, maka PPU berjanji untuk :
Universitas Sumatera Utara
70
a. Melepaskan atau membebaskan PT. Sarana Sumut Ventura dari gugatan atau tuntutan tersebut;
b. Akan menanggung sendiri gugatan atau tuntutan tersebut; c. Atas permintaan tertulis dari PPU membayar kepada PT. Sarana Sumut
Ventura segala kerugian yang diderita oleh PT. Sarana Sumut Ventura sebagai akibat gugatan atau tuntutan tersebut.
13. Pembatasan-Pembatasan Bagian pembatasan merupakan bagian di dalam perjanjian mengenai hal-hal
apa yang tidak boleh dilakukan oleh PPU tanpa sepengetahuan dan seizin PT. Sarana Sumut Ventura, yaitu misalnya :
a. Mendapatkan fasilitas pembiayaan dalam bentuk apapun dari suatu lembaga atau institusi apapun yang menimbulkan kewajiban dan atau
menjadikan dijaminkannya sebagian atau semua harta kekayaan PPU; b. Melakukan pembayaran atau pemenuhan kepada pihak ketiga yang
menimbulkan gangguan terhadap jadwal pengembalian kewajiban kepada PT. Sarana Sumut Ventura;
c. Menjaminkan, menggadaikan, atau dengan cara lain mempertanggungkan harta kekayaannya pada pihak ketiga;
d. Membagikan keuntungan usaha baik sementara ataupun final. 14. Kelalaian
Kelalaian yang dimaksud di dalam perjanjian adalah penyimpangan dari ketentuan-ketentuan yang ditetapkan di dalam perjanjian tersebut antara lain
meliputi :
Universitas Sumatera Utara
71
a. PPU lalai untuk membayar sesuatu jumlah uang yang wajib dibayarnya menurut ketentuan dalam perjanjian ini;
b. PT. Sarana Sumut Ventura menerima pernyataan, surat keterangan atau dokumen-dokumen lainnya yang diberikan oleh pihak kedua, pemberi
jaminan atau penjamin kepada PT. Sarana Sumut Ventura sehubungan dengan perjanjian ini ternyata tidak mempunyai kebenaran dalam arti
materil; c. PPU, pemberi jaminan atau penjamin mengajukan ketetapan atau
memperoleh ketetapan sebagai yang dinyatakan dalam keadaan pailit, atau ditaruh di bawah pengampuan onder curatele gesteld atau memperoleh
penundaan pembayaran dari pengadilan, baik bersifat sementara maupun pasti atau tetap surseance van betaling, atau karena alasan apapun juga
tidak lagi berhak mengurus dan menguasai harta kekayaaannya; d. Surat izin lisensi atau persetujuan yang dikeluarkandiberikan oleh
instansipihak yang berwenang kepada pihak kedua, pemberi jaminan atau penjamin untuk menjalankan usahanya dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku sehingga PPU, pemberi jaminan atau penjamin sudah tidak dapat lagi menjalankan sahnya secara sah;
e. Harta benda PPU, pemberi jaminan atau penjamin disita baik sebahagian maupun seluruhnya oleh pengadilan atau pihak manapun juga;
f. Pihak kedua tidak memenuhi salah satu saja dari ketentuan atau syarat- syarat dari perjanjian.
Universitas Sumatera Utara
72
15. Hak untuk meninjau kembali Hak untuk meninjau kembali adalah hak yang dimiliki oleh PT. Sarana Sumut
Ventura untuk meninjau kembali secara berkala atau menarik kembali atau untuk membatalkan fasilitas dana yang akan atau telah diserahkan berdasarkan
perjanjian, misalnya perubahan jumlah dana dari PT. Sarana Sumut Ventura yang disediakan untuk perjanjian pembiayaandiadakan atau jika di kemudian
hari terdapat hal-hal yang menurut pertimbangan PT. Sarana Sumut Ventura dapat membahayakan jumlah fasilitas dana tersebut.
16. Ketentuan lain Di dalam bagian ini diatur mengenai :
a. Hal-hal lain yang belum diatur atau tidak cukup diatur dalam perjanjian akan diatur lebih lanjut oleh kedua belah pihak secara musyawarah untuk
mencapai mufakat dalam tenggang waktu 30 tiga puluh hari dan hasilnya akan dituangkan secara tertulis yang merupakan adendum dari perjanjian;
b. Apabila satu atau lebih ketentuan yang dimuat dalam perjanjian tidak berlaku, tidak sah atau tidak dapat dilaksanakan dalam hal apapun
berdasarkan hukum yang berlaku maka ketentuan-ketentuan lain dalam perjanjian tetap berlaku sah dan dapat dilaksanakan;
c. Setiap surat danatau pemberitahuan yang berhubungan dengan perjanjian wajib dilakukan secara tertulis dan dikirimkan pada pihak lain melalui
faksimile, kurir atau dengan surat tercatat atau disampaikan secara langsung kepada pihak yang bersangkutan dengan mendapatkan tanda penerimaan
yang selayaknya kepada alamat yang telah disepakati sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
73
17. Domisili hukum Domisili hukum merupakan tempat yang telah disepakati oleh kedua belah
pihak yang menjadi tempat kedudukan para pihak dan sekaligus tempat untuk tempat penyelesaian masalah hukum antara para pihak.
Berdasarkan isi perjanjian yang disepakati kedua belah pihak tersebut, terlihat bahwa kedudukan PT. Sarana Sumut Ventura sangat kuat dan dominan.
PT. Sarana Sumut Ventura merumuskan perjanjian tersebut begitu jelas dan mendetail sehingga PPU dituntut untuk dapat bersikap terbuka atau transparan
dalam menjalankan usahanya.
B. Pihak-Pihak dalam Perjanjian Pola Bagi Hasil Modal Ventura