penyelesaian sengketa warisan pada masyarakat Mandailing di Kabupaten Padang Lawas.
2.  Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi 2 sumber, yaitu data primer dan data sekunder.
a.  Sumber data primer Merupakan  sumber  data  yang  diperoleh  secara  langsung  dari  para  responden  yang
ditetapkan, terdiri dari: 1.  Tokoh agama pada daerah penelitian;
2.  Tokoh adat pada daerah penelitian; 3.  Masyarakat adat batak mandailing pada daerah penelitian.
b.  Sumber Data Sekunder Sumber  data  sekunder  dimaksudkan  adalah  data  yang  diperoleh  dari  kepustakaan  yang
berkaitan dengan materi penelitian. Dalam  hal ini bahan  kepustakaan  yang dipergunakan dalam penelitian  ini adalah
sebagai berikut : 1.  Bahan  hukum  primer,  berupa  perundang–undangan  yang  berkaitan  dengan  masalah
waris seperti hukum adat, kompilasi hukum Islam KHI, dan lain sebagainya. 2.  Bahan  hukum  sekunder,  berupa  hasil–hasil  penelitian  dari  pakar  hukum  dan  para
ulama seperti jurnal ilmiah, buku-buku, teori-teori  makalah-makalah dan lain- lain. 3.  Bahan hukum tertier, berupa kamus umum serta ensiklopedia.
3. Lokasi Penelitian
Universitas Sumatera Utara
Lokasi  penelitian  ini  dilakukan  di  Kabupaten  Padang  Lawas  Sumatera  Utara, dimana  terdiri  dari  9  Kecamatan,  dari  9  kecamatan  tersebut  di  ambil  satu
kecamatan  yakni  kecamatan  Barumun  Tengah.  Kecamatan  Barumun  Tengah terdiri  dari  39  Desa  dan  dari  39  Desa  tersebut  diambil  1  Desa  untuk  dilakukan
survey tentang keadaan wilayah, terutama menyangkut pelaksanaan warisan pada masyarakat  adat  batak  Mandailing  di  Padang  Lawas,  maka  lokasi  penelitian
dipilih pada Desa Binanga. Penentuan lokasi di atas didasarkan atas beberapa pertimbangan berikut:
a.  Banyaknya masyarakat Mandailing yang bertempat tinggal di daerah tersebut; b.  Masyarakat yang tinggal pada daerah tersebut masih kuat menggunakan hukum adat;
c.  Daerah  tersebut  merupakan  wilayah  yang  memiliki  penduduk  yang  mayoritas beragama Islam.
4.  Populasi dan Sampel
Populasi  yang  digunakan  dalam  penilitian  ini  adalah  Masyarakat  Muslim Mandailing di Kabupaten Padang Lawas.
Prosedur  penentuan  sampling  dalam  penelitian  kualitatif  yang  terpenting bagaimana menentukan informan kunci key informan atau situasi social tertentu
yang  sarat  informasi  sesuai  dengan  fokus  penelitian.  Untuk  memilih  sampel didalam  hal  ini  informan  kunci  atau  situasi  social  lebih  tepat  dilakukan  secara
sengaja purposive sampling Untuk  dapat  menjamin  keberhasilan  pengumpulan  data  dalam  penelitian
ini,  maka  informan  dibatasi  dan  ditentukan  oleh  mereka  yang  secara  langsung terkait, yaitu pihak tokoh adat, tokoh agama, masyarakat adat batak muslim  yang
tersebar di wilayah penelitian.
Universitas Sumatera Utara
Sampel  penelitian  ditentukan  berdasarkan  purposive  sampling,  karena penelitian  ini  dikelompokkan  berdasarkan  keterlibatan  pihak-pihak  atas
penggunaan  hukum  adat  sebagai  pedoman  pelaksanaan  warisan  di  daerah penelitian.  Penentuan  sampel  tidak  merujuk  sesuatu  perwakilan  formal,  tetapi
lebih  merujuk  kepada  kesesuaian  melalui  ciri  atau  kriteria  yang  perlu  ada  pada sampel.
Adapun  jumlah responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 15 orang yang  terdiri  dari  9  orang  laki-laki  dan  6  orang  perempuan  yang  diambil  dari
masyarakat Desa Binanga dengan syarat sebagai berikut: a.  Mereka pernah melakukan pembagian warisan di dalam keluarganya;
b.  Mereka  bergama  Islam  tetapi  masih  menggunakan  hukum  adat  dalam  kehidupan sehari-hari, dan
c.  Mereka merupakan penduduk tetap di Desa Binanga.
F. Sistematika Penulisan