Konsep Dasar dan Batasan Operasional

Jumlah tenaga kerja adalah banyaknya tenaga kerja, baik didalam maupun luar anggota keluarga, yang digunakan dalam proses produksi bihun yang diukur dalam satuan hari orang kerja HOK. Biaya produksi adalah korbanan sejumlah sumber daya yang dikeluarkan dalam proses produksi dan dinyatakan dalam satuan rupiah Rp. Biaya produksi terdiri atas biaya tetep dan biaya variabel. Biaya tetap yaitu korbanan yang dikeluarkan dalam usaha agroindustri yang besarnya tidak terpengaruh oleh jumlah sarana produksi tiap tahun atau biaya yang tiap tahunnya selalu tetap yang dihitung dari besarnya penyusutan peralatan yang digunakan per bulan Rp. Biaya variabel yaitu biaya yang dikeluarkan dalam usaha agroindustri yang jumlahnya selalu berubah sesuai dengan perubahan volume produksi bihun tapioka. Biaya variabel dalam industri bihun tapioka berupa biaya tenaga kerja dan biaya bahan baku per bulan Rp. Penerimaan adalah jumlah uang yang diterima produsen dari penjualan bihun hasil produksi. Penerimaan total diperoleh dengan mengalikan jumlah produksi bihun dengan harga jual, diukur dengan satuan rupiah Rp. Pendapatan adalah balas jasa yang diterima perusahaan dari pengolahan tepung tapioka menjadi bihun. Besarnya pendapatan dihitung dengan mengurangi penerimaan agroindustri bihun dengan biaya-biaya yang dikeluarkan, diukur dengan satuan rupiah Rp. Produktivitas adalah perbandingan antara output dan input dalam proses produksi tepung tapioka menjadi bihun. Produktifitas dihitung berdasarkan jumlah outputbihun kg terhadap tenaga kerja HOK dan dinyatakan dengan satuan kgHOK. Kapasitas adalah perbandingan antara output bihun yang dihasilkan dalam satu kali proses produksi dengan kapasitas maksimal produksi bihun yang dapat dihasilkan, dinyatakan dalam persen . Analisis lingkungan internal agroindustri adalah suatu cara untuk mengidentifikasi faktor-faktor strategis dari dalam agroindustri yang mempengaruhi keberhasilan misi, tujuan, dan kebijakan agroindustri, seperti kondisi keuangan, sumberdaya manusia, produksi, pemasaran, manajemen. Analisis lingkungan eksternal agroindustri adalah suatu cara untuk mengidentifikasi faktor-faktor strategis dari luar agroindustri yang mempengaruhi pencapaian misi, tujuan, dan kebijakan agroindustri, seperti pesaing, pelanggan, pemasok, keadaan alam, kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi, sosial budaya dan teknologi

B. Lokasi, Responden, dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kota Metro, Provinsi Lampung. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan dengan sengaja purposive. Lokasi penelitian dipilih dengan pertimbangan bahwa Kota Metro merupakan sentra produksi bihun tapioka di Provinsi Lampung. Responden dalam penelitian ini adalah para pelaku usaha agroindustri bihun di Kota Metro yang berjumlah empat unit agroindustri. Waktu pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan bulan juni 2015.

C. Metode Penelitian dan Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode sensus dengan pertimbangan bahwa agroindustri bihun tapioka yang ada di Kota Metro hanya berjumlah sedikit. Metode sensus merupakan kegiatan pengambilan data dari semua elemenanggota dari suatu populasi Singarimbun, 1989. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan pemilik usaha dan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan. Data sekunder diperoleh dari literatur dan instansi terkait, seperti Badan Pusat Statistik, serta lembaga lain yang dapat mendukung ketersediaan data penelitian.

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kuantitatif dan deskriptif kualitatif.

1. Metode analisis kuantitatif

Metode analisis kuantitatif digunakan untuk menjawab tujuan pertama penelititan ini, yaitu mengetahui kinerja agroindustri bihun, yang dianalisis menggunakan produktifitas, kapasitas, dan pendapatan agroindustri.

a. Produktivitas

Produktivitas adalah suatu ukuran seberapa baik kita mengonversi masukan input dari proses transformasi ke dalam produksi output. Produkivitas yang dihitung adalah produktivitas antara output terhadap tenaga kerja, dirumuskan : Produktivitas = Ukuran produktivitas ini dinyatakan dalam satuan kgHOK, dimana semakin besar angka produktivitas yang diperoleh maka semakin baik kinerja agroindustri yang dilaksanakan.

b. Kapasitas

Kapasitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kemampuan output dari suatu proses, dirumuskan : Capacity Utilization = Keterangan : Actual Output = Output bihun yang diproduksi kg Design Capacity = Kapasitas maksimal memproduksi bihun kg

c. Pendapatan agroindustri

Pendapatan agroindustri diperoleh dengan menghitung selisih antara penerimaan dari hasil usaha dengan biaya produksi yang dikeluarkan dalam satu bulan, dirumuskan sebagai berikut :