Hubungan antara Penggunaan Sarana dan Prasarana Konseling

Hasil penelitian berbeda dengan penelitian pendahuluan bahwa pada hasil wawancara dengan beberapa siswa yang telah mengikuti konseling diperoleh data siswa masih merasa malu dan takut untuk mengutarakan masalah pribadi siswa kepada guru BK, Hal ini menunjukkan bahwa siswa belum merasa nyaman secara psikologis. Sander dan McCormick 1993 menggambarkan konsep kenyamanan bahwa kenyamanan merupakan kondisi perasaan dan sangat tergantung pada orang yang mengalami situasi tersebut. Sedangkan faktor yang mempengaruhi kenyamanan dapat berasal dari faktor internal seseorang yang mengalami maupun faktor eksternal. Hal ini seperti pendapat Winkel 1991:353 menyebutkan kondisi adalah keadaan yang akan berpengaruh terhadap proses dan terhadap hubungan antarpribadi yang berlangsung selama wawancara konseling, yaitu 1 keadaan eksternal menyangkut hal-hal seperti lingkungan fisik di ruang untuk berwawancara konseling dan suasana yang diciptakan selama wawancara konseling; 2 keadaan internal menyangkut hal-hal pada konseli atau konselor sendiri, seperti sikap, sifat kepribadian, dan motivasi.

4.2.3 Hubungan antara Penggunaan Sarana dan Prasarana Konseling

dengan Keefektifan Layanan Konseling Individu di SMP Negeri 21 Semarang tahun Ajaran 20152016 Sebagaimana hasil analisis data dengan menggunakan uji korelasi product moment menunjukkan bahwa adanya korelasi yang positif dan signifikan antara penggunaan sarana dan prasarana konseling dengan keefektifan layanan konseling individu di SMP Negeri 21 Semarang tahun ajaran 20152016. Besarnya korelasi r penggunaan sarana dan prasarana konseling dan keefektifan layanan konseling individu sebesar 0, 717 dengan signifikasi 0,05 atau α = 5. Hal ini menunjukkan bahwa adanya korelasi yang signifikan antara penggunaan sarana dan prasarana konseling dan keefektifan layanan konseling individu dengan nilai korelasi yang kuat atau tinggi. Hubungan kedua variabel bersifat positif yang artinya semakin baik penggunaan sarana dan prasarana konseling maka akan semakin efektif layanan konseling individu Ha diterima. Begitu pula sebaliknya semakin tidak baik penggunaan sarana dan prasarana konseling maka pelaksanaan layanan konseling individu semakin tidak efektif Ho ditolak. Hal tersebut memperkuat dukungan terhadap teori yang dikemukakan oleh Sukardi 2010: 97 bahwa kegiatan layanan bimbingan dan konseling di sekolah akan berjalan dengan lancar sesuai dengan yang direncanakan, apabila di dukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Walaupun sarana dan prasarana bukan satu-satunya karena untuk terselenggaranya layanan konseling individu terdapat beberapa tahapan operasionalisasi layanan konseling individu seperti yang dikemukakan oleh Prayitno 2012: 144-148 yaitu adanya perencanaan, pengorganisasian unsur-unsur, pelaksanaan, penilaian serta tindak lanjut dan laporan. Tetapi sarana dan prasarana menjadi salah satu faktor yang penting untuk terselenggaranya layanan konseling individu berjalan efektif.

4.3 Keterbatasan Penelitian

Dokumen yang terkait

PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) FORMAT KLASIKAL DI SMP SE KOTA SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016

13 82 168

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN DASAR KONSELING (KDK) DENGAN MINAT SISWA MENGIKUTI LAYANAN KONSELING INDIVIDU DI SMA NEGERI 1 GODONG TAHUN AJARAN 2014 2015

1 7 148

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEMANDIRIAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Layanan Bimbingan Konseling Dengan Kemandirian Belajar Pada Siswa.

0 1 17

KONTRIBUSI LAYANAN ADMINISTRASI SARANA PRASARANA DAN BIMBINGAN KONSELING Kontribusi Layanan Administrasi Sarana Prasarana Dan Bimbingan Konseling Terhadap Kepuasan Siswa Di SMP Batik Surakarta.

0 2 16

BAB I PENDAHULUAN Kontribusi Layanan Administrasi Sarana Prasarana Dan Bimbingan Konseling Terhadap Kepuasan Siswa Di SMP Batik Surakarta.

0 3 6

KONTRIBUSI LAYANAN ADMINISTRASI SARANA PRASARANA DAN BIMBINGAN KONSELING Kontribusi Layanan Administrasi Sarana Prasarana Dan Bimbingan Konseling Terhadap Kepuasan Siswa Di SMP Batik Surakarta.

0 2 14

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI DENGAN Hubungan Antara Layanan Bimbingan Konseling Dan Kemampuan Penyesuaian Diri Dengan Prestasi Belajar Siswa.

0 0 17

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI DENGAN Hubungan Antara Layanan Bimbingan Konseling Dan Kemampuan Penyesuaian Diri Dengan Prestasi Belajar Siswa.

0 0 18

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR Hubungan Antara Persepsi Terhadap Layanan Bimbingan Konseling Dengan Kedisiplinan Belajar.

0 0 16

(ABSTRAK) Pengaruh Sikap Proaktif Konselor Terhadap Minat Siswa Memanfaatkan Layanan Konseling Individu di SMP N 7 Semarang Tahun Ajaran 2009/2010.

0 0 1