B. Perumusan Masalah
Di Indonesia Pajak Bumi dan Bangunan merupakan pajak pusat yang sebagian besar penerimaanya diserahkan ke Pemerintah Daerah, sehingga
dalam pelaksanaannya keterikatan tugas antara fiskus dalam hal ini Kantor Pelayanan Bumi dan Bangunan dengan instansi terkait di daerah yang
antrara lain: PPAT, Notaris, Lurah, Camat, Kepala Desa yang merupakan sumber informasi tentang objek pajak dan dan dasar pengenaan Pajak Bumi
dan Bangunan menjadi penentu keberhasilan dalam memenuhi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan, dengan skala prioritas pada upaya penetapan Nilai
Jual Objek Pajak NJOP yang berkualitas dan dapat diterima oleh masyarakat serta digunakan di pihak lain dengan data pendukung yang dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan kaidah penilaian. Pendataan Objek dan Subjek Pajak Bumi dan Bangunan dianggap
sebagai ujung tombak dari serangkaian proses pengenaan pajak atas bumi dan atau bangunan. Untuk memenuhi asas keadilan harus dilaksanakan secara
cermat, agar diperoleh data yang akurat sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, sehingga diperoleh ketetapan yang benar dalam upaya
peningkatkan penerimaan dalam negeri serta sumbangannya pada pembiayaan pembangunan daerah. Bertitik tolak dari uraian diatas maka penulis
merumuskan beberapa masalah yang akan dibahas yaitu : 1. Apakah verifikasi lapangan dapat meningkatkan ketetapan pokok PBB dan
upaya-upaya apa yang efektif dalam memperbaiki kegiatan verififkasi agar dapat mengamankan ketetapan pokok Pajak Bumi dan Bangunan?
2. Seberapa besar pengaruh hasil pelaksanaan verifikasi lapangan terhadap realisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui apakah verifikasi lapangan dapat meningkatkan
ketetapan pokok dan mencoba memberikan saran alternatif pemecahan masalah tersebut.
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh hasil verifikasi lapangan terhadap realisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan.
D. Manfaat Penelitian