f. Terhadap variabel dependen ROE
Table 4.38 Model Summary 6
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.254
a
.065 .052
7.64282 a. Predictors: Constant, GCG
b. Dependent Variable : ROE
Sumber: Hasil Olah Data SPSS, 2010 Menurut Imam Ghozali 2005: 83 “dalam kenyataannya, nilai
adjusted R
2
dapat bernilai negatif, walaupun yang dikehendaki harus bernilai positif.” Menurut Gujarati dalam Ghozali 2005, “jika dalam uji
empiris didapat nilai adjusted R
2
negatif, maka nilai adjusted R
2
dianggap bernilai nol.” Dalam penelitian ini, nilai adjusted R
2
pada tabel 4.38 = 0,052 berada diatas nilai 0,05, yang berarti variabilitas variabel dependen
yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel independen adalah sebesar 52, sedangkan sisanya 48 dijelaskan oleh variasi atau faktor lainnya.
Hal ini berarti ROE Y
6
dapat dijelaskan secara signifikan oleh skor penerapan struktur GCGX.
5. Hasil Uji Signifikansi Parsial Uji-t
Uji-t dilakukan untuk menguji secara parsial atau individu apakah struktur GCG X secara parsial berpengaruh terhadap BOPO Y
1
, CAR Y
2
, LDR Y
3
, NIM Y
4
, ROA Y
5
, dan ROE Y
6
. Hasil uji-t dapat dilihat di tabel 4.22, 4.24, 4.26, 4.28, 4.30, dan 4.32. dari hasil uji-t dapat
Universitas Sumatera Utara
diketahui bahwa variabel GCG X berpengaruh secara positif dan negatif secara parsial terhadap kinerja keuangan yang diproksikan dengan BOPO
Y
1
, CAR Y
2
, LDR Y
3
, NIM Y
4
, ROA Y
5
, dan ROE Y
6
jika nilai probabilitasnya 0,05.
1 Terhadap variabel dependen BOPO
Berdasarkan hasil uji-t dari tabel 4.22 dapat diketahui bahwa nilai probabilitas untuk variabel GCG adalah 0,01. Hal ini menunjukkan bahwa
struktur GCG berpengaruh secara positif terhadap BOPO karena probabilitasnya berada dibawah 0,05.
2 Terhadap variabel dependen CAR
Berdasarkan hasil uji-t dari tabel 4.24 dapat diketahui bahwa nilai probabilitas untuk variabel GCG adalah 0,58. Hal ini menunjukkan bahwa
struktur GCG berpengaruh secara negatif terhadap CAR karena probabilitasnya berada diatas 0,05.
3 Terhadap variabel dependen LDR
Berdasarkan hasil uji-t dari tabel 4.26 dapat diketahui bahwa nilai probabilitas untuk variabel GCG adalah 0,16. Hal ini menunjukkan bahwa
struktur GCG berpengaruh secara negatif terhadap LDR karena probabilitasnya berada diatas 0,05.
Universitas Sumatera Utara
4 Terhadap variabel dependen NIM
Berdasarkan hasil uji-t dari tabel 4.28 dapat diketahui bahwa nilai probabilitas untuk variabel GCG adalah 0,46. Hal ini menunjukkan bahwa
struktur GCG berpengaruh secara negatif terhadap NIM karena probabilitasnya berada diatas 0,05.
5 Terhadap variabel dependen ROA
Berdasarkan hasil uji-t dari tabel 4.30 dapat diketahui bahwa nilai probabilitas untuk variabel GCG adalah 0,16. Hal ini menunjukkan bahwa
struktur GCG berpengaruh secara negatif terhadap ROA karena probabilitasnya berada diatas 0,05.
6 Terhadap variabel dependen ROE
Berdasarkan hasil uji-t dari tabel 4.32 dapat diketahui bahwa nilai probabilitas untuk variabel GCG adalah 0,03. Hal ini menunjukkan bahwa
struktur GCG berpengaruh secara positif terhadap ROE karena probabilitasnya berada dibawah 0,05.
Dapat disimpulkan bahwa bila bergerak secara parsial, penerapan GCG berpengaruh secara positif terhadap kinerja keuangan - BOPO Y
1
, , dan ROE Y
6
dengan tingkat signifikansi variabel independen 0,01 0,05, dan 0,03 0,05. Penerapan GCG berpengaruh secara negatif terhadap
kinerja keuangan - CAR Y
2
, LDR Y
3
, NIM Y
4
, dan ROA Y
5
Universitas Sumatera Utara
dengan tingkat signifikansi variabel independen 0,58 0,05 ; 0,16 0,05 ; 0,46 0,05 dan 0,16 0,05.
Hal ini berarti secara parsial, semakin tinggi skor struktur GCG X maka kinerja keuangan - BOPO Y
1
, dan ROE Y
6
akan semakin tinggi. Semakin tinggi skor struktur GCG X maka kinerja keuangan - CAR Y
2
, LDR Y
3
, NIM Y
4
, dan ROA Y
5
akan semakin rendah. Hasil penelitian ini secara parsial menemukan bahwa struktur GCG
berpengaruh terhadap kinerja keuangan yang dijelaskan oleh variabel BOPO, dan ROE, tetapi struktur GCG tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan
yang dijelaskan oleh variabel CAR, LDR, NIM, dan ROA. Hasil penelitian ini sama dengan hasil peneliti terdahulu yaitu Yudha
Pranata, yang menunjukkan bahwa struktur GCG mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan yang dijelaskan oleh variabel ROE, namun berbeda
dengan hasil penelitian dari dua peneliti terdahulu yang lain yaitu Diah Kusuma Wardani yang menunjukkan bahwa struktur GCG tidak
mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan yang dijelaskan oleh variabel ROE dan Dita Paradita yang menunjukkan bahwa struktur GCG sama sekali
tidak mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Hubungan negatif yang terjadi antara pengaruh struktur GCG dan kinerja keuangan pada penelitian
ini tidak sesuai dengan teori yang ada. Hasil penelitian oleh Kesuma 2005 menunjukkan bahwa struktur GCG memiliki pengaruh positif terhadap
kinerja keuangan, dalam hal ini GCG dijelaskan melalui komite audit.
Universitas Sumatera Utara
Secara teoritis, pelaksanaan struktur GCG dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan meningkatkan kinerja keuangannya. Sesungguhnya dalam
konteks pengaruh pelaksanaan GCG terhadap kinerja perusahaan, faktor- faktor lain yang secara teoritis diduga turut mempengaruhi adalah beban
bunga modal pinjaman, tingkat pajak pemerintah atas laba usaha, tingkat produktivitas asset, efektivitas penempatan ekuitas dan biaya operasional.
Kemungkinan terbesar hal ini terjadi adalah karena terbatasnya informasi. Padahal untuk mengukur GCG harus mengetahui berbagai informasi tentang
semua karakteristik, budaya dan hubungan antar organ perusahaan dan semua informasi tersebut termasuk kriteria rahasia perusahaan yang tidak
dipublikasikan. Selain itu, bila dilihat dari jangka waktunya struktur GCG lebih bersifat jangka panjang sehingga tidak dapat diukur kesuksesannya jika
hanya mengandalkan satu periode akuntansi saja sedangkan perhitungan profitabilitas lebih bersifat jangka pendek, dimana hasil yang dicapai dari
periode tersebut merupakan hasil tambah perusahaan yang berdiri sendiri. Bank Indonesia sendiri pada tahun 2007 menemukan bahwa 69
perbankan masih melanggar Good Corporate Governance, pelanggaran yang terjadi terutama pada masalah komisaris independen dalam dewan komisaris.
Kasus ini mencapai 53. Selanjutnya pelanggaran dalam pembentukan komite audit mencapai 30,7, tidak terpenuhinya jumlah komisaris
independen 18, independensi Presiden Direktur dari pemegang saham 10. Hal ini menunjukkan bahwa implementasi GCG di sektor perbankan masih
lemah, sehingga kemungkinan pengaruh GCG belum terlihat signifikan.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah struktur GCG memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan. Dalam penelitian ini dihubungkan satu
variabel independen dengan enam variabel dependen. Dari kriteria yang telah ditetapkan, maka diperoleh 19 perusahaan yang memenuhi kriteria dengan 76 unit
analisis dan dijadikan sampel dalam penelitian. Pengujian hipotesis dilakukan dengan metode statistik uji-t dan koefisien determinasi setelah sebelumnya
dilakukan uji kualitas dan uji asumsi klasik. Berdasarkan berbagai pengujian dan analisis data dari penelitian ini dapat diperoleh beberapa kesimpulan mengenai
pengaruh GCG terhadap kinerja keuangan sebagai berikut: 1.
Variabel GCG X tidak berpengaruh secara parsial terhadap CAR Y
2
, LDR Y
3
, NIM Y
4
, dan ROA Y
5
dengan tingkat variabel independen 0,58 0,05 ; 0,16 0,05 ; 0,46 0,05 dan 0,16 0,05, namun GCG
memiliki pengaruh terhadap BOPO Y
1
, dan ROE Y
6
dengan tingkat variabel independen 0,01 0,05, dan 0,03 0,05.
2. Nilai adjusted R square untuk BOPO adalah 0,087 yang menunjukkan
bahwa variabilitas variabel dependen BOPO Y
1
adalah sebesar 87, yang berarti bahwa BOPO Y
1
dapat dijelaskan secara signifikan oleh skor penerapan struktur GCGX,
Universitas Sumatera Utara