Hasil Uji Autokorelasi Analisis Hasil Penelitian

Gambar 4.12 Normal P-P Plot 6 Sumber: Hasil Olah Data SPSS, 2010 Berdasarkan gambar 4.12, pada grafik normal plot terlihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya tidak jauh dari garis diagonal. Hal ini menunjukkan data telah terdistribusi normal. Berdasarkan tabel 4.9 – 4.14 dan gambar 4.1 – 4.12 dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel memenuhi asumsi normalitas.

b. Hasil Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu t-1 sebelumnya. Jika terjadi autokorelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya Imam Ghozali, 2005: 95. Model regresi yang baik adalah regresi yang Universitas Sumatera Utara bebas dari autokorelasi. Hasil dari pengujian autokorelasi penelitian ini dapat dilihat dibawah ini: 1 Terhadap variabel dependen BOPO Hasil pengujian autokorelasi terhadap variabel BOPO akan disajikan pada tabel 4.15 berikut ini: Tabel 4.15 Uji Autokorelasi 1 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .314 a .099 .087 11.87808 2.050 a. Predictors: Constant, GCG b. Dependent Variable: BOPO Sumber: Hasil Olah Data SPSS, 2010 Berdasarkan tabel 4.15, dapat dilihat bahwa nilai DW adalah sebesar 2,050. Nilai ini dibandingkan dengan nilai tabel yang menggunakan nilai signifikan 5, jumlah sampel 19 n=19 dan jumlah variabel independen sebanyak 1 k=1, maka dari tabel statistik Durbin-Watson didapatkan nilai batas bawah DL sebesar 1,180 dan nilai batas atas DU sebesar 1,401. Nilai DW berada diantara DU dan 4-DU 1,401 2,050 2,599, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi baik positif maupun negatif. 2 Terhadap variabel dependen CAR Hasil pengujian autokorelasi terhadap variabel CAR akan disajikan pada tabel 4.16 berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.16 Uji Autokorelasi 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .065 a .004 -.009 5.90894 2.156 a. Predictors: Constant, GCG b. Dependent Variable: CAR Sumber: Hasil Olah Data SPSS, 2010 Berdasarkan tabel 4.16, dapat dilihat bahwa nilai DW adalah sebesar 2,108. Nilai ini dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikan 5, jumlah sampel 19 n=19 dan jumlah variabel independen sebanyak 1 k=1, maka dari tabel statistik Durbin-Watson didapatkan nilai batas bawah DL sebesar 1,180 dan nilai batas atas DU sebesar 1,401. Nilai DW berada diantara DU dan 4-DU 1,401 2,156 2,599, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi baik positif maupun negatif. 3 Terhadap variabel dependen LDR Hasil pengujian autokorelasi terhadap variabel BOPO akan disajikan pada tabel 4.17 berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.17 Uji Autokorelasi 3 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .161 a .026 .013 17.46046 2.047 a. Predictors: Constant, GCG b. Dependent Variable: LDR Sumber: Hasil Olah Data SPSS, 2010 Berdasarkan tabel 4.17, dapat dilihat bahwa nilai DW adalah sebesar 2,407. Nilai ini dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikan 5, jumlah sampel 19 n=19 dan jumlah variabel independen sebanyak 1 k=1, maka dari tabel statistik Durbin-Watson didapatkan nilai batas bawah DL sebesar 1,180 dan nilai batas atas DU sebesar 1,401. Nilai DW berada diantara DU dan 4-DU 1,401 2,047 2,599, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi baik positif maupun negatif. 4 Terhadap variabel dependen NIM Hasil pengujian autokorelasi terhadap variabel BOPO akan disajikan pada tabel 4.18 berikut ini: Tabel 4.18 Uji Autokorelasi 4 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .087 a .008 -.006 2.24462 2.340 a. Predictors: Constant, GCG b. Dependent Variable: NIM Sumber: Hasil Olah Data SPSS, 2010 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 4.18, dapat dilihat bahwa nilai DW adalah sebesar 2,340. Nilai ini dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikan 5, jumlah sampel 19 n=19 dan jumlah variabel independen sebanyak 1 k=1, maka dari tabel statistik Durbin-Watson didapatkan nilai batas bawah DL sebesar 1,180 dan nilai batas atas DU sebesar 1,401. Nilai DW berada diantara DU dan 4-DU 1,401 2,340 2,599, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi baik positif maupun negatif. 5 Terhadap variabel dependen ROA Hasil pengujian autokorelasi terhadap variabel BOPO akan disajikan pada tabel 4.19 berikut ini: Tabel 4.19 Uji Autokorelasi 5 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .163 a .027 .014 .96007 1.987 a. Predictors: Constant, GCG b. Dependent Variable: ROA Sumber: Hasil Olah Data SPSS, 2010 Berdasarkan tabel 4.19, dapat dilihat bahwa nilai DW adalah sebesar 1,987. Nilai ini dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikan 5, jumlah sampel 19 n=19 dan jumlah variabel independen sebanyak 1 k=1, maka dari tabel statistik Durbin-Watson didapatkan nilai batas bawah DL sebesar 1,180 dan Universitas Sumatera Utara nilai batas atas DU sebesar 1,401. Nilai DW berada diantara DU dan 4-DU 1,401 1,987 2,599, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi baik positif maupun negatif. 6 Terhadap variabel dependen ROE Hasil pengujian autokorelasi terhadap variabel BOPO akan disajikan pada tabel 4.20 berikut ini: Tabel 4.20 Uji Autokorelasi 6 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .254 a .065 .052 7.64282 2.016 a. Predictors: Constant, GCG b. Dependent Variable: ROE Sumber: Hasil Olah Data SPSS, 2010 Berdasarkan tabel 4.20, dapat dilihat bahwa nilai DW adalah sebesar 2,016. Nilai ini dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikan 5, jumlah sampel 19 n=19 dan jumlah variabel independen sebanyak 1 k=1, maka dari tabel statistik Durbin-Watson didapatkan nilai batas bawah DL sebesar 1,180 dan nilai batas atas DU sebesar 1,401. Nilai DW berada diantara DU dan 4-DU 1,401 2,016 2,599, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi baik positif maupun negatif. Universitas Sumatera Utara

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 57 80

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Property dan Real Estaate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010 - 2013

1 70 119

Analisis Pengaruh Good Corporate Governance Dan Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 47 87

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 41 110

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 14 22

“PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2010-2012.

1 8 16

PENDAHULUAN Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2010-2012.

0 1 7

NASKAH PUBLIKASI Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2010-2012.

0 1 15

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 7

ABSTRAK PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 11