Hasil Uji Asumsi Klasik

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 Observed Cum Prob 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 Ex pec ted Cu m Pr ob Dependent Variable: Kinerja Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual mengurangi kejenuhan karyawan dalam menyelesaikan rutinitas pekerjaan yang harus diselesaikan setiap saat. Memberikan kebebasan kepada setiap karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan kreativitas yang dimiliki diharapkan dapat memaksimalkan kinerja karyawan yang bersangkutan.

IV.1.7. Hasil Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik yang dimaksudkan untuk memastikan bahwa model regresi linier berganda dapat digunakan atau tidak. Apabila uji asumsi klasik telah terpenuhi, alat uji statistik linier berganda dapat dipergunakan. IV.1.7.1. Hasil uji normalitas hipotesis pertama Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau mendekati normal dilakukan dengan Regression Standarized Residual. Hasil pengujian dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar IV.2. Hasil Uji Normalitas Hipotesis Pertama Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah Universitas Sumatera Utara Berdasarkan pada Gambar IV.2 di atas, dapat dilihat bahwa penyebaran data berada pada sekitar garis diagonal dan mengikuti garis arah diagonal, maka nilai residual terstandarisasi. Dengan demikian maka model regresi berganda memenuhi asumsi normalitas. Selain dengan metode grafik juga dapat digunakan analisis statistik dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov-Smirov. Analisis statistik dengan menggunakan uji Kolmogorov – Smirnov K-S, seperti terlihat pada Tabel IV.10 berikut ini: Tabel IV.10. Hasil Uji Kolmogorov – Smirnov K-S Hipotesis Pertama Unstandardized Residual N 43 Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.79699971 Most Extreme Differences Absolute .148 Positive .148 Negative -.107 Kolmogorov-Smirnov Z .973 Asymp. Sig. 2-tailed .300 a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah Dari Tabel IV.10 di atas diketahui besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0,973 dan tidak signifikan pada 0,300. Hal ini berarti data residual berdistribusi normal atau model telah memenuhi asumsi normalitas. Universitas Sumatera Utara IV.1.7.2. Hasil uji multikolinieritas hipotesis pertama Uji mulitikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka terdapat masalah multikolinieritas. Pada model regresi yang baik tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Hasil pengujian multikolinieritas data dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel IV.11 berikut: Tabel IV.11. Hasil Uji Multikolinieritas Hipotesis Pertama Collinearity Statistics Model Tolerance VIF 1 Constant Kepemimpinan .733 1.364 Budaya_Organisasi .733 1.364 a Dependent Variable: Kinerja_Karyawan Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah Dari Tabel IV.11 di atas terlihat bahwa kedua variabel bebas yaitu: variabel kepemimpinan dan budaya organisasi, angka Variance Inflation Factor VIF kurang dari 5, sedangkan nilai Tolerance mendekati 1, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tersebut tidak terdapat problem multikolinieritas. IV.1.7.3. Hasil uji heteroskedastisitas hipotesis pertama Heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan yang lain. Jika variasi residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika varians berbeda disebut heterokedastisitas. Model yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Universitas Sumatera Utara -4 -2 2 4 Regression Standardized Predicted Value -3 -2 -1 1 2 3 4 R egress ion Studentize d Residual Dependent Variable: Kinerja Scatterplot Sumber : Hasil Penelitian, 2010 Gambar IV.3. Hasil Uji Heteroskedastisitas Hipotesis Pertama Dari Gambar IV.3 di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak random serta tersebar di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai. IV.1.7.4. Hasil uji normalitas hipotesis kedua Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau mendekati normal dilakukan dengan Regression Standarized Residual. Hasil pengujian dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Universitas Sumatera Utara 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 Observed Cum Prob 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 Exp ected Cum Pro b Dependent Variable: Budaya Organisasi Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Sumber : Hasil Penelitian, 2010 Gambar IV.4. Hasil Uji Normalitas Hipotesis Kedua Berdasarkan pada Gambar IV.4 di atas, dapat dilihat bahwa penyebaran data berada pada sekitar garis diagonal dan mengikuti garis arah diagonal, maka nilai residual terstandarisasi. Dengan demikian maka model regresi berganda memenuhi asumsi normalitas. Selain dengan metode grafik juga dapat digunakan analisis statistik dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov-Smirov. Analisis statistik dengan menggunakan uji Kolmogorov – Smirnov K-S, seperti terlihat pada Tabel IV.12 berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel IV.12. Hasil Uji Kolmogorov – Smirnov K-S Hipotesis Kedua Unstandardized Residual N 43 Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.35022648 Most Extreme Differences Absolute .109 Positive .109 Negative -.099 Kolmogorov-Smirnov Z .712 Asymp. Sig. 2-tailed .692 a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah Dari Tabel IV.12 di atas diketahui besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0,712 dan tidak signifikan pada 0,692. Hal ini berarti data residual berdistribusi normal, dan hasilnya konsisten dengan uji sebelumnya. IV.1.7.5. Hasil uji multikolinieritas hipotesis kedua Uji mulitikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka terdapat masalah multikolinieritas. Pada model regresi yang baik tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Hasil pengujian multikolinieritas data dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel IV.13 berikut: Tabel IV.13. Hasil Uji Multikolinieritas Hipotesis Kedua Collinearity Statistics Model Tolerance VIF 1 Constant Disiplin_Kerja .552 1.811 Kreativitas .552 1.811 a Dependent Variable: Budaya_ Organisasi Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah Universitas Sumatera Utara -3 -2 -1 1 2 3 Regression Standardized Predicted Value -3 -2 -1 1 2 3 Regr ession St udentiz ed Res idu al Dependent Variable: Budaya Organisasi Scatterplot Dari Tabel IV.13 di atas terlihat bahwa kedua bebas yaitu: variabel disiplin kerja dan kreativitas, angka Variance Inflation Factor VIF kurang dari 5, sedangkan nilai Tolerance mendekati 1, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tersebut tidak terdapat problem multikolinieritas. IV.1.7.6. Hasil uji heteroskedastisitas hipotesis kedua Heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan yang lain. Jika variasi residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika varians berbeda disebut heterokedastisitas. Model yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Hasil pengujian heteroskedastisitas data dalam penelitian ini dengan mengamati pola yang terdapat pada Sctterplots, hasilnya dapat dilihat pada Gambar IV.5 berikut ini: Sumber : Hasil Penelitian, 2010 Gambar IV.5. Hasil Uji Heteroskedastisitas Hipotesis Kedua Universitas Sumatera Utara Dari Gambar IV.5 di atas terlihat bahwa titik-ttitik menyebar secara acak random serta tersebar di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai. IV.2. Pembahasan IV.2.1. Pengujian Hipotesis Pertama

Dokumen yang terkait

Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi dan Kinerja Karyawan PT. Telkom Medan

10 176 168

Analisis Hubungan Pengawasan Terhadap Efisiensi Kerja Karyawan Pada PT. Mopoli Raya Medan

0 53 66

Analisis Pengaruh Budaya Organisasi Dan Reward Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Soelong Laoet Medan

1 64 93

PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) MEDAN.

0 3 28

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan PT Coca-Cola Distribution Surakarta.

0 4 15

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada PT. BPR Kusuma Danaraja).

0 2 15

PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kepemimpinan, Budaya Organisasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Tiga Serangkai Surakarta.

2 7 12

PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kepemimpinan, Budaya Organisasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Tiga Serangkai Surakarta.

0 8 12

Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi dan Kinerja Karyawan PT. Telkom Medan

0 1 17

Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi dan Kinerja Karyawan PT. Telkom Medan

0 0 11