dalam membagikan dividennya atau dengan kata lain tergantung kepada kebijakan dividen perusahaan. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti mengambil
judul: ”Analisis faktor - faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang dikemukakan sebelumnya, maka dirumuskan masalah sebagai berikut:
”Apakah faktor Free Cash Flow, Debt to Equity Ratio, Collaterizable Assets, Growth dan ROE mempunyai pengaruh signifikan terhadap Dividend
Payout Ratio pada perusahaan industri barang konsumsi terdaftar di BEI?”
C. Kerangka Konseptual
Dividen merupakan salah satu pembayaran atas saham yang ditanamkan pemegang saham. Jumlah dividen yang dibayarkan relatif terhadap pendapatan
perusahaan atau pendapatan tiap lembar disebut rasio pembayaran dividen Dividend Payout ratio Keown,2000:606. Pembayaran dividen merupakan
salah satu dari arus kas keluar yang pasti akan memperngaruhi posisi kas perusahaan. Posisi kas perusahaan yang menggambarkan tingkat likuiditas
perusahaan dalam membagikan dividen. Posisi kas yang benar-benar tersedia bagi para pemegang saham akan tergambar pada free cash flow arus kas bebas yang
dimiliki oleh perusahaan. Jika tidak terdapat investasi yang dirasa kurang menguntungkan maka
dana kas bebas yang dimiliki perusahaan akan semakin tinggi, arus kas bebas dalam perusahaan juga semakin tinggi. Arus kas bebas free cash flow diwakili
Universitas Sumatera Utara
oleh rasio arus kas dari kegiatan operasi dikurangi dividend dan dibagi dengan total aktiva. Semakin besar free cash flow, maka semakin kayalah perusahaan itu,
karena ia memiliki kas yang cukup untuk membayar utang, dan dividennya White ,2003: 27. Free cash flow merupakan hak pemegang saham sehingga
semakin besar arus kas bebas yang tidak dipergunakan untuk investasi maka perusahaan mendapatkan tekanan yang besar dari pemilik saham untuk
membagikan dividen atas sahamnya Sartono 2001:101. Rasio leverage ialah rasio yang menggunakan proporsi atas penggunaan
utang untuk membiayai investasinya Sartono,2001:120. Salah satunya ialah rasio utang terhadap ekuitas juga dapat dinilai sebagai faktor yang mempengaruhi
kebijakan dividen. Jika perusahaan telah membuat pinjaman untuk memperluas usahanya atau pembiayaan lainnya, maka terdapat tanggung jawab untuk melunasi
pada saat jatuh tempo. Jika perusahaan memutuskan untuk melunasi utangnya, maka biasanya laba ditahan yang akan dipergunakan, hal ini mengurangi tingkat
pembagian dividen. Semakin tinggi DER maka dividen yang dibayarkan akan semakin sedikit dalam Sutrisno,2001.
Dalam melakukan pinjaman kerap kali perusahaan menggunakan aktiva tetap sebagai jaminan Collaterizable assets. Semakin besar aktiva tetap yang
digunakan sebagai jaminan, semakin banyak dana yang digunakan untuk menjamin kelangsungan pemakaian aktiva tetap tersebut, sehingga akan
menurunkan nilai dividen dan dapat merugikan para pemegang saham dalam Pradessya,2006.
Universitas Sumatera Utara
Tingkat pertumbuhan growth perusahaan menjadi gambaran perusahaan yang memiliki keputusan investasi yang baik Higgins, 2007:118.
Semakin tinggi pertumbuhan perusahaan akan menurunkan tingkat dividen yang didapatkan oleh investor sebagai dividen dalam Pradessya,2006.
ROE mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan Sartono,2001:124. Tingkat ROE perusahaan
menunjukkan kemampuan dari modal untuk menghasilkan keuntungan, semakin besar ROE semakin tinggi kemungkinan jumlah dividen yang dibayarkan karena
ekuitas telah dapat menghasilkan laba. Adapun kerangka pemikiran yang menjadi dasar penelitian ini adalah sebagai berikut:
Arus Kas bebas Free Cash Flow
X
1
Debt to Equity Ratio X
2
Penjaminan Aktiva Tetap Collacteriable assets
X
3
Pertumbuhan Growth X
4
Return on Equity ROE X
5
Kebijakan Deviden Deviden Payout Ratio
Y
Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual Penelitian
Sumber : Sartono, Sutrisno 2001, Sudarsih 2002,Pradessya 2006,Dini
2009,Tambunan 2010 diolah.
Universitas Sumatera Utara
D. Hipotesis