penggunaan barang modal berdasarkan perjanjian sewa guna usaha;
g. Jangka waktu tertentu, yaitu lamanya waktu sewa guna usaha
yang dimulai sejak diterimanya barang modal oleh lessee sampai dengan perjanjian sewa guna usaha;
h. Adanya hak pilih opsi bagi lessee. Pada akhir masa leasing,
lessee mempunyai hak untuk menentukan apakah dia ingin membeli barang modal tersebut, memperpanjang perjanjian
sewa guna usaha ataukah menembalikan barang modal tersebut kepada lessor;
i. Nilai sisa residual value, yaitu nilai barang modal pada akhir
masa sewa guna usaha yang telah disepakati oleh lessor dengan lessee pada awal masa sewa guna usaha.
C. Sejarah Sewa Guna Usaha Leasing Di Indonesia
Kegiatan sewa guna usaha leasing diperkenalkan untuk pertama kalinya di Indonesia pada Tahun 1974 dengan dikeluarkannya Surat
Keputusan Bersama Menteri Keuangan, Menteri Perdagangan dan Menteri Peridustrian No. Kep-122MK21974, No. 32MSK21974
dan No. 30 KPBI74 Tanggal 7 Pebruari 1 974 tentang “Perijinan
Usaha Leasing”. Sejak saat itu dan khususnya sejak tahun 1980 jumlah perusahaan sewa guna usaha dan transaksi sewa guna usaha makin
bertambah dan meningkat dari tahun ke tahun untuk membiayai penyediaan barang-barang modal dalam dunia usaha. Dalam
perkembangan bisnis dan usaha, sering kita jumpai beberapa jenis
usaha pelayanan, sebut saja antara lain lembaga pembiayaan yang dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 9
tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan. Munculnya lembaga leasing ini merupakan suatu alternatif yang
menarik bagi para pengusaha karena saat ini memang sulit didapat dana rupiah untuk jangka waktu menengah dan panjang. Sedangkan melalui
leasing mereka bisa memperoleh dana untuk membeli barang-barang modal dengan jangka pengembalian antara 3 tahun hingga 5 tahun atau
lebih. Di samping hal tersebut para pengusaha juga memperoleh keuntungan dari adanya peraturan yang berlaku di mana untuk
kepentingan pajak transaksi leasing diperuntukkan sebagai operating leas sehingga leas rental dianggap sebagai biaya yang bisa
mengurangi pendapatan kena pajak.
24
Lembaga pembiayaan merupakan lembaga keuangan bersama- sama dengan lembaga perbankan. Lembaga pembiayaan financing
institution, kegiatan usahanya lebih menekankan pada fungsi pembiayaan ini kegiatan usahanya lebih menekankan pada fungsi
pembiayaan, yaitu dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat.
25
Meski demikian,
perusahaan pembiayaan
juga mampu
berkembang cukup mengesankan. Hingga saat ini leasing di Indonesia telah ikut berkiprah dalam pembiayaan perusahaan. Jenis barang yang
dibiayai pun terus meningkat. Jika sebelumnya hanya terfokus pada
24
http:www.wacaan.co.vu201304sejarah-leasing-di-indonesia.html, di kunjungi pada tanggal 09 Juni 2016, pukul 12.47.
25
Sunaryo, Op. Cit., h. 1-2.
pembiayaan transportasi, kini berkembang pada keperluan kantor, manufaktur, konstruksi dan pertanian. Hal ini mengindikasikan multi
finance kian dikenal pelaku usaha nasional.
26
Ada beberapa hal menarik jika kita mencermati konsentrasi dan perkembangan perusahaan leasing. Pada era 1989, misalnya, industri
ini di Indonesia cenderung berupaya memperbesar asset. Perburuan asset tersebut diantaranya disebabkan tantangan perekonomian
menuntut mereka tampil lebih besar, sehat dan kuat. Perusahaan yang tidak beranjak dari skala semula, tampak terguncang-guncang dana
akhirnya tutup sama sekali.
27
Dengan asset dan skala usaha yang besar, muncul anggapan perusahaan lebih andal dibandingkan yang lain. Bagi yang kapasitasnya
memang terbatas, mereka berupaya agar tetap tampil megah dan gagah. Maka, di mulailah saling lirik dan penjajakan di antara sesamanya.
Skenario selanjutnya, banyak perusahaan leasing yang melakukan penggabungan menjadi satu grup. Tampaknya, langkah ini
membuahkan hasil positif. Selain modal dan asset menggelembung, kredibilitas dan penguasaan pasar pun ikut terdongkrak.
28
Namun gairah menggelembungkan asset tersebut berangsur- angsur mulai pudar. Karena pada tahun berikutnya 1990, industri
26
http:hukumperbankan.blogspot.co.id200904sejarah-leasing.html, di kunjungi pada tanggal 09 Juni 2016 pukul 12.50.
27
Ibid.
28
Ibid.
leasing mulai kembali pada prinsip dasar ekonomi. mereka lebih mengutamakan keuntungan yang sebesar-besarnya.
29
D. Perbedaan Leasing dengan Jenis Perjanjian Lain