Sehingga dalam pelaksanaannya, koperasi simpan pinjam sada tahi adalah merupakan wujud atau bagian dari ekonomi kerakyatan yang mana dikelola secara
bersama-sama oleh sekelompok masyarakat nelayan dengan mencapai suatu tujuan bersama yaitu peningkatan kesejahteraan ekonomi maupun sosial, sehingga dengan
keberadaan koperasi tersebut sebagai ekonomi kerakyatan diharapkan dapat mewujudkan upaya yang diharapkan oleh para nelayan dalam mengatasi persoalan
ekonomi.
2.3. Teori Fungsionalisme Struktural Oleh Robert K. Merton
Secara sosiologis terjadinya suatu pembangunan pada masyarakat memiliki
kaitan yang erat dengan teori fungsionalisme struktural. Teori ini menjelaskan tentang
adanya suatu struktur yang saling berkaitan dalam suatu masyarakat dan juga teori ini menekankan kepada keteraturan dan mengabaikan konflik dan perubahan di
masyarakat.Masyarakat merupakan suatu sistem sosial yang terdiri atas bagian-bagian yang saling berkaitan dan menyatu dalam keseimbangan. Perubahan yang terjadi pada
suatu bagian masyarakat akan membawa perubahan juga terhadap bagian yang lain. Semua peristiwa dan semua stuktur adalah fungsional pada masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
Robert K.Merton mengemukakan bahwa: 1.
Fungsi adalah akibat-akibat yang dapat diamati yang menuju adaptasi atau penyesuaian dalam suatu sistem.
2. Disfungsi adalah akibat-akibat negative yang muncul dalam
penyesuaian suatu sistem. 3.
Fungsi manifest adalah fungsi yang diharapakan. 4.
Fungsi laten adalah fungsi yang tidak diharapkan. Suatu pranata tertentu dapat fungsional terhadap suatu unit tertentu dan
sebaliknya disfungsional terhadap unit sosial lain. Sehingga dalam koperasi tidak lepas dari teori Robert K.Merton, bahwa terdapat kesaling terkaitan antar sesama
anggota, dan anggota dengan pengurus koperasi dengan menuju suatu tujuan yang sama.
Menurut Robert K.Merton konsekuensi-konsekuensi objektif dari individu dalam perilaku itu ada yang mengarah pada integrasi dan keseimbangan atau disebut
dengan fungsi manifest, tetapi ada pula konsekuensi- konsekuensi objektif dari individu dalam perilaku itu yang tidak diketahui. Oleh karena itu, menurut
pendapatnya konsekuensi-konsekuensi objek dari individu dalam perilaku tersebut ada yang bersifat fungsional dan ada pula yang bersifat disfungsional. Ia juga
mengemukakan tentang non fungsi, yang didefenisikan sebagai konsekuensi yang tidak relevan bagi suatu sistem. Karena masyarakat begitu kompleks dan saling
Universitas Sumatera Utara
berhubungan, maka mustahil meramalkan secara tepat semua akibat dari suatu tindakan. Lembaga ini mempunyai fungsi manifest yang merupakan tujuan lembaga
yang diakui dan mempunyai fungsi laten yang merupakan hasil yang tidak dikehendaki dan mungkin tidak diakui.
2.3.1.Fungsi Manifest
Secara sederhana fungsi manifest adalah suatu yang dikehendaki dan diterima oleh para partisipan dalam suatu tindakan. Sesuatu itu dikehendaki karena sesuai
dengan tujuan organisasi. Misalnya suatu lembaga ekonomi harus menghasilkan dan mendistribusikan kebutuhan pokok dan mengarahkan arus modal ketempat ke tempat
yang membutuhkan. Fungsi manifest adalah jelas,diakui dan biasanya di puji.
2.3.2.Fungsi Laten
Terdapat beberapa konsekuensi lembaga yang tidak dikehendaki dan tidak dapat diramalkan. Lembaga ekonomi tidak hanya mrmproduksi dan
mendistribusikan kebutuhan pokok, tetepi kadang kadang juga meningatkan pengangguran dan pemberdayaan kekayaan. Dalam artian singkat fungsi laten adalah
sesuatu yang tidak dikehendaki dan tidak diterima oleh para partisipan karena tidak sesuai dengan tujuan organisasi.
Universitas Sumatera Utara
2.4. Trust Kepercayaan