penghasil bawang merah tidak lagi ada dikarenakan iklim atau cuaca mempengaruhi pertumbuhan bawang kurang berproduksi atau bahkan sering gagal panen. hal inilah
yang memotivasi sebagian masyarakat desa Hutalontung khusunya bagi para nelayan untuk membentuk koperasi simpan pinjam sebagai motor dalam menggerakan roda
perekonomian mereka. Koperasi ini khusus beranggotakan nelayan karena sumber pendapatan ekonomi lebih mudah didapatkan. Sebagian petani banyak beralih
menjadi nelayan kecil-kecilan untuk menutupi kebutuhan ekonomi, dengan melihat kejadian tersebut koperasi sada tahi hadir sebagai upaya dalam membantu masyarakat
untuk bangkit dari masa keterpurukan.
4.3.2 Keanggotaan dan Modal Koperasi.
Koperasi simpan pinjam sada tahi memiliki keanggotan khusus masyarakat desa Hutalontung yang pekerjaannya sebagai nelayan dan memiliki 31 orang anggota,
semuanya adalah para nelayan danau, keanggotaan koperasi sada tahi tidak dibatasi dan tersedia bagi siapa saja yang masuk atau bergabung asalkan dia juga seorang
nelayan, hal ini dimkasud supaya mudah mendapatkan atau mengembangkan usaha yang dilakoni anggotanya karena menangkap atau menghasilkan ikan di danau lebih
cepat ekonominya daripada hanya mengharapkan hasil pertanian. Untuk masuk menjadi anggota koperasi simpan pinjam sada tahi, koperasi
tetap menjalankan prinsip koperasi sebagaimana layaknya koperasi di Indonesia, yaitu dengan menyetorkan sejumlah uang ke koperasi berupa simpanan wajib anggota
Universitas Sumatera Utara
dan simpanan pokok, serta simpanan suka rela oleh angota koperasi kepada koperasi. Kemudian dana tersebut menjadi modal koperasi yang harus di salurkan kembali
kepada anggota kopaerasi sacara bertahap dan bergiliran. Koperasi sada tahi yang mempunyai prinsip swadaya dan setia kawan sangat
dimiliki oleh para masyarakat kelompok koperasi itu terlihat dari kehidupan koperasi dimana koperasi menghimpun dana dari anggota dan disalurkan kembali untuk
anggota koperasi. Simpanan pokok anggota koperasi yang merupakan modal bagi koperasi yang harus dibayar anggota adalah Rp.250.000 dan simpanan wajib masing-
masing anggota tidak sama rata sesuai dengan kesanggupan masing-masing dan dalam waktu yang telah disepakati bersama koperasi. Dana inilah yang dihimpun
koperasi kemudian disalurkan kepada anggota untuk digunakan sebagai modal dalam keperluan anggota.
Pada umumnya anggota koperasi meminjam uang dari koperasi adalah untuk keperluan kebutuhan nelayan seperti membeli doton atau jaring, sampan dan
sebagainya atau sarana yang harus dimiliki nelayan dalam melancarkan kegiatannya, juga nelayan meminjam dari koperasi untuk kebutuhan kehidupan keluarga seperti
biaya sekolah anak, biaya kesehatan dan sebagainya. Koperasi akan memberi dana tersebut dan harus dikembalikan anggota yang meminjam dengan bunga yang
serendah-rendahnya. Koperasi yang khusus bagi para masyarakat nelayan ini dan yang dibentuk para nelayan adalah beartujuan untuk meningkatkan pendapatan
Universitas Sumatera Utara
ekononomi masing-masing anggotanya serta mensejahterakan kehidupan sosial ekonomi masyarakat nelayan
4.3.3. Struktur Organisasi Koperasi