Permasalahan Tujuan Hipotesis Manfaat Pemanfaatan Tanaman Obat Tradisional

Berdasarkan uraian di atas hakikat bahan biji alpukat digunakan sebagai obat secara tradisional. Pada penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap kemampuan antimikroba ekstrak biji alpukat terhadap beberapa mikroba patogen secara in vitro.

1.2 Permasalahan

1. Apakah ekstrak biji alpukat Persea americana Mill. mampu menghambat pertumbuhan beberapa jenis mikroba patogen Candida albicans, Escherichia coli, Staphylococcus aureus dan Salmonella thypii. 2. Apakah metabolit sekunder ekstrak biji alpukat memiliki aktivitas antimikroba. 3. Apakah konsentrasi ekstrak masing-masing jenis pelarut berpengaruh terhadap aktivitas antimikroba.

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui kemampuan ekstrak biji alpukat Persea americana Mill. Dalam menghambat pertumbuhan mikroba patogen Candida albicans, Escherichia coli, Staphylococcus aureus dan Salmonella thypii.

1.4 Hipotesis

Ekstrak biji alpukat Persea americana Mill. mampu menghambat pertumbuhan mikroba patogen. Candida albicans, Escherichia coli, Staphylococcus aureus dan Salmonella thypii.

1.5 Manfaat

Dapat memperoleh senyawa-senyawa dari alam untuk memperkaya jenis obat untuk pengendalian mikroba patogen secara in vitro. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pemanfaatan Tanaman Obat Tradisional

Tanaman obat tradisional telah lama menjadi sasaran pencarian obat baru. Perkembangan penggunaan obat tradisional khususnya dari tumbuh-tumbuhan untuk membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sudah cukup meluas. Salah satu manfaat penggunaan obat dari tanaman-tanaman tersebut pada manusia adalah sebagai antimikroba. Antimikroba merupakan substansi atau zat yang bisa membunuh atau melemahkan mikroorganisme bakteri, fungi, dan parasit. Antimikroba diperuntukkan dalam penanganan penyakit, infeksi bakteri patogen disebut antibakteri, sedangkan oleh fungi patogen disebut sebagai antifungi. Banyak penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri patogen dapat disembuhkan oleh beberapa obat antibakteri Awoyinka 2007. Indonesia merupakan negara tropis sehingga prevalensi penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikroba sampai saat ini masih tetap tinggi. Di sisi lain penggunaan antimikroba secara berkelanjutan di Indonesia dapat menyebabkan kecenderungan terjadinya resistensi mikroba terhadap antimikroba yang ada. Oleh karena itu penemuan dan pengembangan antimikroba baru di Indonesia tetap merupakan salah satu sasaran penting dalam penemuan obat baru. Meskipun riset atau upaya penemuan obat-obatan antimikroba pada abad modern ini banyak difokuskan dalam bidang bioteknologi, namun riset obat-obatan yang bersifat eksploratif menjadi alternatif yang patut dilakukan. Selain pertimbangan ekonomis dan faktor keamanan yang relatif baik, pemanfaatan obat-obatan yang berasal dari alam juga telah banyak terbukti dan teruji Saiful 2005. Universitas Sumatera Utara Penggunaan obat tradisional secara umum dinilai lebih aman daripada penggunaan obat modern. Hal ini disebabkan karena obat tradisional memiliki efek samping yang relatif lebih sedikit dari pada obat modern Lusia 2006. Proses pengolahan obat tradisional pada umumnya sangat sederhana, diantaranya ada yang diseduh dengan air, dibuat bubuk kemudian dilarutkan dalam air, ada pula yang diambil sarinya; cara pengobatan pada umumnya dilakukan peroral diminum Pudjarwoto et al. 1992. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan ternyata tidak dapat begitu saja menghilangkan arti pengobatan tradisional. Apalagi keadaan perekonomian Indonesia saat ini yang mengakibatkan harga obat-obatan modern menjadi mahal. Oleh karena itu salah satu pengobatan alternatif yang dilakukan adalah meningkatkan penggunaan tumbuhan berkhasiat obat di kalangan masyarakat. Oleh karena itu peranan obat tradisional dalam pelayanan kesehatan masyarakat dapat ditingkatkan, perlu dilakukan upaya pengenalan, penelitian, pengujian dan pengembangan khasiat dan keamanan suatu tumbuhan obat Yuharmen et al. 2002.

2.2 Deskripsi Alpukat Persea americana Mill.

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan Karbon Aktif dari Biji Alpukat (Persea americana Mill.) sebagai Adsorben Logam Besi dan Tembaga dalam Limbah Cair Sawit

13 135 96

Karakteristik Ekstraksi Minyak dari Biji Alpukat (Persea Americana Mill) Menggunakan Pelarut N-heptana

12 125 84

EFEK ANTIMIKROBA EKSTRAK BIJI ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP Shigella dysentriae SECARA IN VITRO

6 33 22

Uji toksisitas akut ekstrak etanol 96% biji buah alpukat (persea americana mill.) terhadap larva artemia salina leach dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 10 64

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol 96% Biji Buah Alpukat (Persea americana Mill.) Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). 2014

2 34 64

UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES EKSTRAK ETANOL BIJI ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP TIKUS Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Biji Alpukat (Persea americana Mill.) Terhadap Tikus Galur Wistar Yang Diinduksi Aloksan.

0 1 10

UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES EKSTRAK ETANOL BIJI ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP TIKUS Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Biji Alpukat (Persea americana Mill.) Terhadap Tikus Galur Wistar Yang Diinduksi Aloksan.

0 4 16

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemanfaatan Tanaman Obat Tradisional - Aktivitas Antimikroba Ekstrak Biji Alpukat (Persea americana Mill). Terhadap Beberapa Mikroba Patogen Secara In Vitro

0 0 9

Aktivitas Antimikroba Ekstrak Biji Alpukat (Persea americana Mill). Terhadap Beberapa Mikroba Patogen Secara In Vitro

0 0 15

Aktivitas Antimikroba Ekstrak Biji Alpukat (Persea americana Mill). Terhadap Beberapa Mikroba Patogen Secara In Vitro

0 0 12