38
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian untuk menggambarkan dan menjelaskan subjek sesuai dengan kenyataannya yang didasarkan pada kriteria tertentu.
Menurut Nana Syaodih Sukmadinata 2012: 120, nilai dari suatu praktik pendidikan didasarkan atas hasil pengukuran dengan menggunakan kriteria
tertentu evaluasi ini mengambil subjek soal ujian akhir semester ganjil teori kejuruan Kelas X Akuntansi SMK Muhammadiyah Wonosari tahun 20162017.
Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di kelas X Akuntansi SMK Muhammadiyah Wonosari pada bulan Juli sampai Desember 2016.
C. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian “Analisis Kualitas Butir Soal Ujian Akhir Semester Ganjil Teori Kejuruan Kelas X Akuntansi SMK Muhammadiyah
Wonosari Tahun 20162017 ” meliputi validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran,
daya pembeda, dan keefektifan penggunaan Distractorpengecoh.
D. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Jurusan Akuntansi SMK Muhammadiyah Wonosari dengan jumlah sebanyak 132 siswa, sedangkan
39
Objek penelitian ini adalah Soal Ujian Akhir Semester ganjil Teori Kejuruan Kelas X Akuntansi SMK Muhammadiyah Wonosari Tahun 20162017.
E. Definisi Operasional
Analisi butir soal adalah proses untuk mengukur dan menilai kualitas soal yang telah dibuat atau dirancang oleh guru sebagai alat untuk mengevaluasi
program yang telah dilakukan. Beberapa aspek yang dianalisis antara lain: 1.
Validitas Dalam analisis, validitas merupakan ketepatan mengukur item yang dimiliki
setiap item tersebut, dalam mengukur yang menjadi apa yang seharusnya diukur. Analisis validitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah tes yang digunakan
dapat menjadi alat ukur ataukah tidak. Setiap item dapat dikatakan mempunyai tingkat validitas tinggi jika pada setiap item yang dimiliki dapat sejajar atau sesuai
dengan skor totalnya. 2.
Reliabilitas Reliabilitas merupakan pengukuran mengenai tingkat atau drajat konsistensi
perangkat tes atau instrument yang berhubungan mengenai kepercayaan tes tersebut apakah sesuai dengan criteria yang telah ditetapkan apakah belum.Tes
tersebut dapat dikatakan reliable jika tes tersebut diteskan kepada kelompok yang sama dengan karakteristik yang sama namun dalam waktu yang berbeda.
Reliabilitas tes tersebut dapat dicari melalui skor yang dikoreksi dari hasil penelitian yang dapat menghasilkan tingkat koefisien koreksi dengan tingkat
reliabilitas suatu tes. 3.
Tingkat Kesukaran
40
Menganalisis tingkat kesukaran suatu tes, berarti menganalisis apakah soal itu mudah, sedang atau sukar. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu sukar
dan tidak terlalu mudah. Jika soal yang dibuat terlalu mudah maka siswa cenderung meremehkan dan usaha untuk memecahkan nya juga mudah. Namun,
sebaliknya jika soal yang dibuat terlalu sukar maka siswa kesulitan dalam menjawab soal dan cenderung tidak bersemangat untuk mencoba memecahkan
soal tersebut. Tingkat kesukaran dapat dihitung dengan membagi jumlah siswa yang menjawab soal dengan benar dengan jumlah siswa keseluruhan.
4. Daya Pembeda
Daya pembeda merupakan kemampuan soal untuk membedakan siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dan siswa yang mempunyai kemampuan rendah.
Dengan mempunyai daya pembeda, soal dapat menunjukkan daya pembeda yang tinggi jika diberikan kepada siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dan daya
pembeda yang rendah jika diberikan kepada siswa yang rendah. 5.
Efektivitas Pengecoh Efektif atau tidak pengecoh dalam soal dapat dilihat dari pola pesebaran
jawaban para siswa yang menunjukkan baik atau tidaknya pengecoh tersebut. Menurut Suharsimi Arikunto 2013: 233 yang dimaksud penyebaran jawaban
soal adalah distribusi testee dalam hal menentukan pilihan jawaban pada soal dalam bentuk pilihan ganda. Pola sebaran jawaban diperoleh dengan menghitung
banyaknya testee yang memilih pilihan jawaban atau yang tidak memilih apapun.
41
F. Metode Pengumpulan Data