sel memudahkan masuknya EBV masuk ke epitel hidung dan meningkatkan risiko karsinoma nasofaring.
Suatu penelitian di Makassar menunjukkan 20 dari 48 sampel 41,7 hanya berpendidikan sekolah dasar. Hal ini merupakan salah satu faktor
kurangnya pengetahuan tentang penyakit yang diderita sehingga mengabaikan keluhan-keluhan yang kurang spesifik, yang mengakibatkan penderita baru
memeriksakan diri ke dokter setelah stadium lanjut Kurniati et al, 2013.
2.4 Klasifikasi dan Histopatologi
Telah disetujui oleh WHO bahwa hanya ada 3 bentuk KNF : •
Tipe 1 : karsinoma sel skuaosa squamous cell carcioma Biasanya dijumpai pada pasien berusia tua.
• Tipe 2 : karsinoma non keratinisasi non-keratinizing carcinoma
Pada tipe ini dijumpai adanya diferensiasi, tetapi tidak ada diferensiasi sel skuamosa tanpa jembatan intersel. Pada umumnya batas sel cukup jelas.
• Tipe 3 : Karsinoma tidak berdiferensiasi Undifferentiated Carcinoma
Pada tipe ini sel tumor secara individu memperlihatkan inti yang vesikuler, Berbentuk oval atau bulat dengan nukleoli yang jelas. Pada umumnya
batas sel tidak terlihat dengan jelas. Kasus terbanyak pada anak dan remaja adalah tipe 3, tapi juga ditemukan
beberapa kasus tipe 2. Tipe 2 dan berhubugan degan kenaikan titer virus Epstein- Barr. Modifikasi dari skema WHO oleh Krueger dan Wustrow memasukkan
derajat infiltrasi limfoid. Tipe 2 dan 3 mungkin disertai dengan inflamasi infiltrasi limfosit, sel plasma, dan eosinofil, menyebabkan limfoepitelioma. 2 pola histologi
mungkin terjadi : tipe Regaud, yaitu sekumpulan sel epitel yang dikelilingi oleh limfosit dan jaringan ikat, dan tipe schminke, yaitu sel tumor berdifusi dengan sel
inflamasi. Kedua pola diatas mungkin ada bersamaan pada tumor yang sama Brennan, 2006.
2.5 Gejala Klinis Karsinoma Nasofaring
Sekitar 3 dari 4 penderita karsinoma nasofaring mengeluh ada benjolan di leher saat pertama kali memeriksakan diri pada dokter. Terkadang benjolan ada di
kedua sisi leher menuju punggung. Benjolan biasanya tidak nyeri. Ini karena kanker menyebar ke kelenjar getah bening di leher, menyebabkan kelejar getah
bening menjadi lebih besar dari normal Brennan, 2006. Gejala lain yang mungkin terjadi pada KNF :
• Gangguan pendengaran, telinga berdengung, telinga terasa penuh
terutama bila haya di satu sisi •
Infeksi telinga yang terus berulang •
Sumbatan hidung •
Hidung berdarah •
Sakit kepala •
Nyeri atau kebas di bagian wajah •
Kesulitan membuka mulut •
Penglihatan kabur atau berbayang Infeksi telinga biasanya terjadi pada anak dan jarang terjadi pada penderita
dewasa. Bila infeksi telinga terjadi hanya di satu telinga dan tidak ada riwayat infeksi telinga sebelumnya, maka dianjurkan untuk memeriksa nasofaring.
Terutama bila tidak disertai dengan infeksi saluran pernafasan atas ISPA American Cancer Society, 2013
Menurut Sudyartono dan Wiratno 1996 dan Ahmad 2002 dalam Nasution 2008, Sel-sel kanker dapat ikut mengalir bersama aliran getah bening
atau darah, mengenai organ tubuh yang letaknya jauh dari nasofaring. Yang sering ialah tulang femur, hati, dan paru. Hal ini merupakan stadium akhir dan
prognosis sangat buruk.