Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Penderita KNF Berdasarkan Usia Usia
Frekuensi Persen
Muda 30 tahun 23
6.2 Produktif 30-60 tahun
287 77.8
Tua 60 tahun 59
16
Jumlah 369
100
Dari tabel 5.2 menunjukkan penderita KNF paling banyak dari usia produktif 77.8 dan yang paling sedikit adalah usia muda 6.2.
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Penderita KNF Berdasarkan rassuku Rassuku
Frekuensi Persen
Batak 83
24.1 Karo
39 8.9
Mandailing 28
7.6 Nias
12 3.3
Dairi 8
2.2 Aceh
46 12.5
Jawa 28
7.6 Tidak teridentifikasi
125 33.9
Jumlah 369
100
Dari tabel 5.2 menunjukkan penderita KNF paling banyak dari suku batak 24.1 dan yang paling sedikit dari suku Dairi 2.2.
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Penderita KNF Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan
Frekuensi Persen
Petani 61
16.5 KaryawanPNS
109 29.5
Wiraswasta 121
32.8 Ibu Rumah Tangga
62 16.8
Supir 4
1.1 Pelajar
12 3.3
Jumlah 369
100
Dari tabel 5.4 dapat dilihat bahwa penderita KNF paling banyak bekerja sebagai wiraswasta 32.8 sedangkan yang paling sedikit bekerja sebagai supir
1,1.
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Penderita KNF Berdasarkan Tipe Histopatologis
Tipe Frekuensi
Persen
Tipe 1 19
5.1 Tipe 2
37 10
Tipe 3 82
22.2 Tidak teridentifikasi
231 62.6
Jumlah 369
100
Dari tabel 5.6 dapat dilihat bahwa tipe histopatologis yang paling banyak ditemukan pada penderita KNF adalah tipe 3 22.2 dan yang paling jarang
ditemukan adalah tipe 1 5.1
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Penderita KNF Berdasarkan Keluhan Utama Keluhan Utama
Frekuensi Persen
Benjolan di leher 141
38.2 Hidung tersumbat
82 22.2
Hidung berdarah 46
12.5 Telinga berdengung
68 18.4
Sulit menelan 32
8.7
Jumlah 369
100
Dari tabel 5.7 dapat dilihat keluhan utama penderita KNF adalah benjolan di leher 38.2 dan keluhan yang paling sedikit adalah sulit menelan 8.7.
5.2 Pembahasan
Pada penelitian ini terlihat bahwa laki-laki adalah yang paling banyak menderita KNF 76.2 dibandingkan dengan perempuan yang hanya
seperempatnya saja 23.8. Hal ini mungkin dikarenakan laki-laki biasanya adalah perokok berat dan juga peminum alkohol Syah Lydiatt, 1995. Asroel
2007 mengatakan bahwa perbandingan laki-laki dengan perempuan yang menderita KNF adalah 2-3 : 1. Nasution 2008 menemukan bahwa laki-laki lebih
banyak menderita KNF 74 daripada perempuan 26 dengan perbandingan 2,84 : 1. Sedangkan Munir 2008 menemukan 60 penderita KNF adalah laki-
laki dan 40 adalah perempuan. Irwan 2012 menemukan laki-laki yang menderita KNF sebesar 67,5 dan perempuan 32,5 dengan perbandingan 2,1 :
1. Kurniati 2013 menemukan laki-laki penderita KNF sebesar 72,9 sedangkan perempuan hanya 77,1 dengan perbandingan 2,7 : 1. Ariwibowo 2013
mengatakan perbandingan laki-laki dengan perempuan penderita KNF adalah 2,2 : 1.
Usia produktif adalah yang paling banyak menderita KNF 77.8. Hal ini mungkin dikarenakan pada usia ini masih sering terpapar dengan faktor resiko.
Hal ini sesuai dengan Asroel 2002 yang juga mendapatkan penderita paling banyak pada usia produktif dengan usia terbanyak 40-50 tahun. Lalu diikuti
dengan usia tua 16. Penderita dengan usia muda adalah yang paling sedikit 6.2. Insiden meningkat pada dekade II akhir dan mencapai puncaknya pada
usia 40-50 tahun Nasution, 2008. Munir 2008 mendapatkan bahwa usia yang paling banyak adalah 50-59 tahun dengan usia rata-rata 48,8 tahun. Kurniati
2013 mendapatkan kelompok usia terbanyak adalah 31-50 tahun 50. Pada penelitian ini didapati usia termuda adalah 8 tahun dan yang paling tua 81 tahun.
Sampai saat ini kasus dengan usia termuda ada di India pada usia 6 tahun Asroel, 2002.
Suku Batak adalah yang paling banyak menderita KNF 24.1. Yang kedua paling banyak adalah aceh 12.5. Lalu diikuti suku Karo 8.9,
Mandailing 7.6, Jawa 7.6, Nias 3.3, dan yang paling sedikit adalah suku Dairi 2.2. Hal ini hampir sama dengan Nasution yang mendapatkan suku
Batak sebagai yang paling banyak 56,3, diikuti Jawa 29,2, Aceh 6,3, Melayu 4,2, Minang 3,1, dan yang paling sedikit Cina 1,0. Suku Batak
sebagai suku terbanyak menderita KNF mungkin dikarenakan RSUP H. Adam Malik terletak di Kota Medan Provinsi Sumatra Utara yang mayoritas
penduduknya adalah suku batak. Begitu juga dengan suku Aceh yang terbilang cukup dekat menuju RSUP H. Adam Malik. Data yang tidak teridentifikasi
berjumlah 125 33.9. Dilihat dari pekerjaan, yang paling banyak menderita KNF adalah
wiraswasta 32.8. Yang kedua paling banyak adalah adalah
karyawanPNS29.5. Lalu diikuti ibu rumah tangga 16.8, petani 16.5, pelajar 3.3, dan yang paling sedikit adalah supir 1.1. Nasution 2008
mendapatkan penderita KNF paling banyak bekerja sebagai petani 32,3, lalu wiraswasta 19,8, ibu rumah tangga 17,7, pelajar 8,3, pedagang 5,2,
buruh 4,2, montir 3,1, supir 3,1, nelayan 3,1, pegawai negeri sipil 2,1, dan yang paling sedikit guru 1,0. Belum diketahui hubungan
pekerjaan dengan resiko menderita KNF. Hal ini mungkin lebih dipengaruhi gaya hidup.
Tipe histopatologis yang paling sering ditemui adalah tipe 3 22.2. Tipe 2 adalah yang kedua paling sering ditemui 10 dan tipe 1 adalah yang paling
sedikit ditemui 5.1. Munir 2008 mendapatkan tipe 3 yaitu karsinoma tanpa diferensiensi sebanyak 54,55, diikuti tipe 2 sebanyak 16,36 dan tipe 1
sebanyak 29,09. Nasution 2008 dari penelitiannya mendapatkan penderita KNF dengan jenis paling banyak yaitu karsinoma sel tanpa diferensiasi tipe 3
sebanyak 38,6, diikuti karsinoma sel skuamosa tanpa keratinisasi sebanyak 33,3 tipe 2 dan karsinoma sel skuamosa dengan keratinisasi tipe 1 sebanyak
28,1. Sedangkan Kurniati 2013 dari penelitiannya mendapatkan Jenis histopatologi terbanyak adalah tipe 3 yaitu 70,8 dan tipe 2 yaitu 29,2. Belum