Perbaikan Hygiene dan Sanitasi Lingkungan

b . Pengendalian secara Langsung 1. Cara fisik Cara pemberantasan secara fisik adalah cara yang mudah dan aman tetapi kurang efektif apabila lalat dalam kepadatan yang tinggi. Cara ini hanya cocok untuk digunakan pada skala kecil seperti dirumah sakit, kantor, hotel, supermarket dan pertokoan lainnya yang menjual daging, sayuran, serta buah- buahan . a Perangkap Lalat Fly Trap Lalat dalam jumlah yang besarpadat dapat ditangkap dengan alat ini. Perangkap ini dapat dibuat sendiri dan memanfaatkan umpan dari sisa-sisa atau sampah makanan di rumah tangga. Model perangkap ini terdiri dari konteiner plastikkaleng, umpan, penutup kayuplastik dengan celah kecil dan sangkar di atas penutup. Bahan-bahan tersebut dirangkai sedemikian rupa membentuk perangkap lalat. Lalat akan tertarik dengan bau umpan dan akan masuk serta terjebak di dalam perangkap. Alat ini harus ditempatkan di udara terbuka dibawah sinar cerah matahari, jauh dari keteduhan pepohonan. b Umpan kertas lengket berbentuk pitalembaran Sticky tapes Di pasaran tersedia alat ini, menggantung di atap, menarik lalat karena kandungan gulanya. Lalat hinggap pada alat ini akan terperangkap oleh lem. Alat ini dapat berfungsi beberapa minggu bila tidak tertutup sepenuhnya oleh debu atau lalat yang terperangkap. c Perangkap dan pembunuh elektronik light trap with electrocutor Lalat yang tertarik pada cahaya akan terbunuh setelah kontak dengan jeruji yang bermuatan listrik. Sinar bias dan ultraviolet menarik lalat hijau blow flies tetapi tidak terlalu efektif untuk lalat rumah. Alat ini kadang digunakan di dapur rumah sakit dan restoran. d Pemasangan kasa kawatplastik Biasanya kasa kawatplastik dipasang pada pintu dan jendela serta lubang angin ventilasi. e Membuat pintu dua lapis Daun pintu pertama ke arah luar dan lapisan kedua merupakan pintu kasa yang dapat membuka dan menutup sendiri. 2 Cara kimia Pemberantasan lalat dengan insektisida harus dilakukan hanya untuk periode yang singkat apabila sangat diperlukan karena dapat terjadi resitensi serangga sasaran. Aplikasi yang efektif dari insektisida dapat secara sementara memberantas lalat dengan cepat. Biasanya pengendalian secara kimia dilakukan apabila terjadi KLB kolera, disentri atau trachoma. Penggunaan pestisida ini dapat dilakukan melalui cara umpan baits, penyemprotan dengan efek residu residual spraying dan pengasapan space spraying. 3 Cara Biologi Dengan memanfaatkan sejenis semut kecil berwana hitam Phiedoloqelon affinis untuk mengurangi populasi lalat rumah ditempat-tempat sampah. Cara ini sering dilakukan di Negara Filipina.

2.3 Insektisida

Insektisida merupakan bagian dari pestisida. Pest berarti hama, sedangkan cide berarti membunuh, maka secara harfiah pestisida berarti pembunuh hama. Menurut The United States Environmental Pesticide Control Act, pestisida adalah semua zat atau campuran zat yang digunakan untuk mengendalikan, mencegah, atau menangkis gangguan serangga, binatang mengerat, nematoda, gulma, virus, bakteri, jasad renik lainnya yang terdapat pada manusia atau binatang Djojosumarto, 2008. Jadi, insektisida dapat diartikan sebagai pestisida yang digunakan untuk mengendalikan atau membunuh serangga. Beberapa golongan pestisida lain berdasarkan jenis jasad pengganggunya adalah herbisida untuk gulmatanaman pengganggu, fungisida untuk fungicendawan, bakterisida untuk bakterivirus, nematisida untuk cacing, akarisida untuk tungau, rodentisida untuk tikus, dan jenis pestisida lainnya Wudianto, 1990. Khasiat insektisida untuk membunuh serangga sangat bergantung pada bentuk, cara masuk ke dalam badan serangga, macam makan kimia, konsentrsai dan jumlah dosis insektisida Gandahusada, 2000. Menurut cara masuk insektisida ke dalam tubuh serangga sasaran dibedakan menjadi tiga kelompok insektisida sebagai berikut Djojosumarto, 2008: 1. Racun Lambung Stomach Poison Racun lambung adalah insektisida-insektisida yang membunuh serangga sasaran bila insektisida tersebut masuk ke dalam organ pencernaan serangga dan diserap oleh dinding saluran pencernaan. 2. Racun Kontak Racun kontak adalah insektisida yang masuk ke dalam tubuh serangga lewat kulit bersinggungan langsung. Serangga hama akan mati bila bersinggungan langsung atau kontak dengan insektisida tersebut. Kebanyakan racun kontak juga berperan sebagai racun perut. 3. Racun Pernapasan Racun pernapasan adalah insektisida yang bekerja lewat saluran pernapasan. Serangga akan mati bila menghirup insektisida dalam jumlah yang cukup. Kebanyakan racun napas berupa gas, atau bila wujud asalnya padat atau cair, yang segera berubah atau mengahsilkan gas. Menurut Djojosumarto 2008, cara kerja insektisida di antaranya adalah sebagai repellent penolak.

2.3.1 Repellent

Menurut Sudarmo 2001 repellent adalah zat yang berfungsi sebagai penolak atau penghalau serangga atau hama yang lainnya. Contohnya, minyak sereh untuk penolak nyamuk. Repellent mempunyai kemampuan untuk menjauhkan serangga dari manusia sehingga dapat menghindari gigitan serangga atau menghindari gangguan oleh serangga terhadap manusia. Repellent harus memenuhi beberapa syarat yakni tidak mengganggu pemakainya dan orang di sekitarnya, tak menimbulkan iritasi pada kulit, tidak beracun, tidak merusak pakaian dan daya pengusir terhadap serangga hendaknya bertahan cukup lama.