miring ke atas dengan sudut ± 45 pada pangkalnya. Daun letaknya berhadapan dengan ukuran panjang yang bervariasi antara 7-13 cm dan lebar 3-6 cm. Pada
umumnya daun berbentuk lonjong yang pangkal daunnya runcing dengan ujung daun meruncing. Cengkeh mempunyai sistem pembuangaan terminal, berbentuk tandan
yang terdiri atas 5-25 bunga dan bersifat hermaprodit. Buah matang berwarna ungu merah kehitaman dengan daging buah relatif tebal, buah dan biji berbentuk bulat telur
sampai lonjong. Brinkgreve 1993, membedakan tipe cengkeh di Sumatra menjadi 4 empat
kelompok yaitu cengkeh bergagang panjang, cengkeh bergagang pendek, cengkeh bergagang menengah dan cengkeh setro, yaitu cengkeh yang berbunga kecil
Hadipoentyanti, 1997.
a b Gambar 2.8. a Daun Cengkeh Kompasiana, 2011 dan b Bunga Cengkeh Dirjen
Perkebunan, 2012
2.5.2 Klasifikasi Tanaman Cengkeh
Adapun klasifikasi tanaman cengkeh adalah sebagai berikut : Devisi
: Spermatophyta Sub devisi
: Angiospermae Klasis
: Dicotyledoneae Sub klasis
: Dialypetales Bangsa
: Myrtales Suku
: Myrtaceae Marga
: EugeniaSyzygium Jenis
: Eugenia aromaticum L. Syzigium aromaticum L Merr. Perry.
Nama daerah untuk cengkeh di Indonesia antara lain bungeu lawang Gayo, dingke Karo, bunga lasang Toba, sake Nias, Cangkih Lampung, Cengkeh Sunda,
Jawa, wunga lawang Bali, pualawane Ambon, buwalawa Ternate. Nama asing cengkeh ini yaitu clove Rahmayati Lutony, 2002.
2.5.3 Manfaat Tanaman Cengkeh
Tanaman cengkeh adalah tanaman rempah, dimana bagian utama tanaman cengkeh yang paling komersial adalah bunga cengkeh yang sebagian besar digunakan
dalam industri rokok yaitu berkisar 80-90. Sementara itu, untuk daun cengkeh belum termanfaatkan secara maksimal dan masih dianggap limbah yang kurang
berguna Nurdjannah dalam Nuryoto, 2011. Saat ini pemanfaatan cengkih cukup luas, terutama untuk keperluan industri
farmasi atau obat-obatan, industri wewangian campuran minyak Geranium,
Bergamot, Caraway, Cassie, dan pewangi sabun, dan bahan untuk pembuatan vanillin sintetis yang banyak digunakan dalam industri makanan dan minuman
Rahmayati Lutony, 2002. Tanaman cengkeh sejak lama digunakan untuk tujuan pengobatan dan telah
diketahui dengan baik di negara-negara Barat sebagai bahan anestesi gigi Tamaru et al., 1998 dalam Nurhasanah, 2002. Dalam beragam pengobatan herbal, cengkih bisa
membantu dalam proses penyembuhan beragam penyakit, diantaranya
menghilangkan mual, mengatasi infeksi pernapasan, mengusir aroma yang tidak sedap pada mulut, mengatasi noda jerawat, menyembuhkan luka berdarah, terbakar,
dan bernanah Mukhlason, 2011. Berbagai hasil penelitian terhadap cengkeh menunjukkan bahwa tanaman ini
dapat digunakan sebagai fungisida, bakterisida, nematisida, dan insektisida Asman dkk, 1997.
2.5.4 Kandungan Kimia Tanaman Cengkeh
Komponen utama dari tanaman cengkeh adalah eugenol yang merupakan sejenis minyak atsiri yang dapat ditemukan pada bagian-bagian tertentu dari tanaman
cengkeh yaitu dari bunga, gagangtangkai bunga, dan daun cengkeh. Menurut Guenther, kadar eugenol pada tanaman cengkeh dapat mencapai 70-90
Rahmayati dkk, 2002. Eugenol C10H12O2, merupakan turunan guaiakol yang mendapat tambahan
rantai alil, dikenal dengan nama IUPAC 2-metoksi-4-2-propenil fenol. Eugenol dapat dikelompokkan dalam keluarga alilbenzena dari senyawa-senyawa fenol yang
mempunyai warna bening hingga kuning pucat, kental seperti minyak. Sumber