20
masa depannya kelak baik bersifat sementara maupun tetap dapat digunakan hingga dewasa.
Menurut Eko Putro Widoyoko 2009:25-28, berbagai perubahan yang terjadi pada diri siswa sebagai hasil proses
pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua, yaitu output dan outcome. Output merupakan kecakapan yang dikuasai siswa yang
segera dapat diketahui setelah mengikuti serangkaian proses pembelajaran. Ada juga yang menyebut output pembelajaran
merupakan hasil pembelajaran yang bersifat jangka pendek. Prestasi sosial siswa dalam masyarakat merupakan hasil pembelajaran yang
bersifat jangka panjang atau outcome.
Hasil belajar baik yang bersifat output atau outcome sama-
sama bermanfaat untuk siswa. Namun, keduanya sangat berbeda. Output mungkin bersifat ingatan dari pengetahuan sedangkan
outcome bersifat sikap-sikap serta ketrampilan.
2. Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan
a. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan PKn
Menurut Noor
Ms Bakry
2011:3, Pendidikan
Kewarganegaraan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam mengembangkan kecintaan, kesetiaan, keberanian,
untuk berkorban membela bangsa dan tanah air Indonesia. Sunarso dkk. 2006:1-2 menyatakan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan
Civic Education merupakan salah satu bidang kajian yang mengemban misi nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
Indonesia melalui koridor “value-basic education”. Konfigurasi atau kerangka sistemik PKn dibangun atas dasar paradigma sebagai
berikut.
21
PKn secara kurikuler dirancang sebagai subjek pembelajaran yang bertujuan untuk mengemban potensi individu agar menjadi
warga negara Indonesia yang berakhlak mulia, cerdas, partisipatif, dan bertanggung jawab.
PKn secara teoritik dirancang sebagai subjek pembelajaran yang memuat dimensi-dimensi kognitif, afektif, dan psikomotorik
yang bersifat konfluen atau saling berpenetrasi dan terintegrasi dalam konteks substansi ide, nilai, konsep, dan moral Pancasila,
kewarganegaraan yang demokratis, dan bela negara.
PKn secara pragmatik dirancang sebagai subjek pembelajaran yang menekankan pada isi yang mengusung nilai-nilai content
embedding values
dan pengalaman
belajar learning
experiences dalam bentuk berbagai perilaku yang perlu diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari dan merupakan
tuntutan hidup
bagi warga
negara dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, sebagai penjabaran
lebih lanjut dari ide, nilai, konsep, dan moral Pancasila, kewarganegaraan yang demokratis dan bela negara.
Menurut Jazim Hamidi dan Mustafa Lutfi 2010:88 Pendidikan Kewarganegaraan menekankan pada mendidik generasi
muda dalam hal ini siswa menjadi warga negara yang cerdas dan sadar akan hak dan kewajibannya dalam konteks kehidupan
bermasyarakat dan berbangsa serta membangun suatu kesiapan warga negara menjadi warga dunia global society. Pendapat lain
dari Zamroni A.Ubaedillah Abdul Rozak. 2013:15, Pendidikan Kewarganegaraan civic education ditandai oleh kegiatan yang
sudah diprogramkan oleh sekolah. Kegiatan ini meliputi kegiatan pembelajaran yang dapat menumbuhkan perilaku yang baik.
Pendidikan Kewarganegaraan dilakukan dengan kegiatan yang menyangkut pengalaman yang dikaitkan dengan kehidupan nyata
seperti kehidupan dalam keluarga dan masyarakat.
22
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan PKn adalah pendidikan yang
berupaya menanamkan nilai-nilai dasar kepada peserta didik dalam mempersiapkan mereka menjadi warga negara menuju warga dunia
dalam kaitannya dengan organisasi kemasyarakatan, sosial, ekonomi, agama, kebudayaan, dan negara. Proses penanaman nilai ini
dilakukan berdasarkan pengalaman yang nyata di lingkungan sekitar. Pembelajaran PKn adalah suatu kegiatan interaktif yang telah
disusun dan direncanakan oleh guru dengan matang dan secara profesional yang memfasilitasi siswa dalam memperoleh nilai-nilai
dasar dari suatu pengetahuan yang berkaitan dengan organisasi kemasyarakatan, sosial, ekonomi, agama, kebudayaan, dan negara
melalui pengalaman yang nyata. b.
Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan PKn Sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan BNSP, tujuan mata pelajaran PKn adalah untuk memberikan kompetensi-kompetensi kepada siswa sebagai
berikut Wuri Wuryandani dan Fathurrohman, 2012:9 : 1
Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.
2 Berpartisipasi secara bermutu dan bertanggung jawab, dan
bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
3 Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk
diri berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
23
4 Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia
secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Apabila tujuan Pendidikan Kewarganegaraan dapat dicapai oleh peserta didik, maka akan menghasilkan suatu individu yang
berkualitas dan memiliki karakter yang unggul. Lebih jauh lagi, Pendidikan Kewarganegaraan yang berhasil, akan menumbuhkan
sikap mental yang cerdas, penuh rasa tanggung jawab dari peserta didik. Sikap ini disertai dengan perilaku yang Noor Ms Bakry,
2011:11-12: 1
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang maha Esa dan menghayati nilai-nilai filsafat bangsa dan negara.
2 Berbudi pekerti yang luhur serta berdisiplin dalam masyarakat
berbangsa, dan bernegara. 3
Berjiwa nasionalisme yang kuat, mengutamakan persatuan dan kesatuan mengatasi kelompok dan seseorang.
4 Bersifat profesional yang dijiwai oleh kesadaran bela negara
serta sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga negara. 5
Aktif ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni untuk kepentingan kemanusiaan, bangsa, dan negara.
c. Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan PKn
Menurut Permendiknas Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2006 Mukhamad Murdiyono, 2012:50-53, terdapat delapan ruang
lingkup pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di tingkat pendidikan dasar dan menengah, yaitu:
1 Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Materi berisi tentang: hidup rukun dalam perbedaan, cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, sumpah
24
pemuda, keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI, partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif
terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, keterbukaan dan jaminan keadilan.
2 Norma, Hukum, dan Peraturan
Materi berisi tentang: tertib dalam kehidupan keluarga, tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-
peraturan daerah, norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sistem hukum dan peradilan nasional, hukum dan
peradilan internasional. 3
Hak Asasi Manusia Materi berisi tentang: hak dan kewajiban anak, hak dan
kewajiban anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, pemajuan dan penghormatan HAM.
4 Kebutuhan Warga Negara
Materi ini berisi tentang: hidup gotong royong, harga diri sebagai
warga mayarakat,
kebebasan berorganisasi,
kemerdekaan mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri, dan persamaan kedudukan warga negara.
5 Konstitusi Negara
Materi ini berisi tentang: proklamasi kemerdekaan dan konstitusi pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan
di Indonesia, hubungan dasar negara dengan konstitusi.
25
6 Kekuasaan dan Politik
Materi ini berisi tentang: pemerintahan desa dan kecamatan, pemerintahan desa dan otonomi, pemerintah pusat,
demokrasi dan sistem politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, sistem pemerintah, pers dalam
masyarakat demokrasi. 7
Pancasila Materi ini berisi tentang: kedudukan Pancasila sebagai
dasar negara dan ideologi negara, proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka. 8
Globalisasi Materi berisi tentang: globalisasi di lingkungannya, politik
luar negeri di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan internasional dan organisasi internasional, dan mengevaluasi
globalisasi. Ruang lingkup tersebut kemudian dikembangkan ke dalam
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang kemudian akan dijadikan guru sebagai acuan dalam menyusun rencana pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan. Standar kompetensi dan kompetensi dasar yang digunakan untuk penelitian ini adalah standar kompetensi
dan kometensi dasar PKn kelas IV pada semester dua. Berikut adalah standar kompetensi dan kompetensi dasar PKn semester dua.
26
Tabel 1. SK dan KD PKn Kelas IV Semester Dua
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
3.Mengenal sistem
pemerintahan tingkat
pusat 3.1Mengenal
lembaga-lembaga negara
dalam susunan
pemerintahan tingkat
pusat, seperti MPR, DPR, Presiden,
MA, MK dan BPK dll. 3.2Menyebutkan
organisasi pemerintahan
tingkat pusat,
seperti Presiden,
Wakil Presiden dan para Menteri
4.Menunjukkan sikap
terhadap globalisasi di lingkungannya
4.1 Memberikan contoh sederhana pengaruh
globalisasi di
lingkungannya 4.2 Mengidentifikasi jenis budaya
Indonesia yang
pernah ditampilkan
dalam misi
kebudayaan internasional 4.3 Menentukan sikap terhadap
pengaruh globalisasi
yang terjadi di lingkungannya
Peneliti memilih standar kompetensi 4. Menunjukkan sikap
terhadap globalisasi di lingkungannya dan kompetensi dasar 4.1 memberikan
contoh sederhana
pengaruh globalisasi
di lingkungannya serta 4.2 mengidentifikasi jenis budaya Indonesia
yang pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan internasional. Alasan pemilihan materi globalisasi adalah pembagian kategori pada
kartu indeks lebih fleksibel sesuai kebutuhan siswa dan keinginan guru. Konten dalam materi globalisasi terdapat hafalan terutama
pada bab kebudayaan Indonesia.
27
d. Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan
Hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan adalah suatu perubahan tingkah laku yang berhubungan dengan aspek kognitif,
afektif, psikomotorik berdasarkan nilai-nilai dasar kehidupan sehari- hari yang didapatkan melalui pengalaman belajar yang telah dilalui.
Dengan pemahaman tentang nilai-nilai dasar maka siswa dipersiapkan untuk menjadi warga masayarakat dan warga negara
yang berguna. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pendidikan yang
berisikan tentang pembelajaran mengenai nilai-nilai kehidupan sehari-hari. Karena itu, pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
berhubungan dengan lingkungan di sekitarnya. Hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan haruslah dapat mencerminkan nilai-
nilai yang bermanfaaat untuk siswa. Dalam penilaian PKn yang menjadi acuan utama adalah
keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan-tujuan mengajar yang telah dirumuskan guru Wuri Wuryandani dan Fathurrohman,
2012:99. Fungsi dan peran penilaian dalam PKn sesuai dengan
karakteristik dan pelajaran tersebut adalah Wuri Wuryandani dan Fathurrohman, 2012:98-100:
28
1 Tolok ukur
Dalam hal ini, penilaian berfungsi untuk mengetahui kekurangan atau keberhasilan siswa, guru, atau program
pengajaran yang telah disampaikan melalui kegiatan proses belajar mengajar.
2 Media klarifikasi, identifikasi, dan penalaran
Melalui teknik klarifikasi, dapat mengupayakan untuk mengungkap aspek afektif atau nilai dan moral yang kadang
tidak dapat diungkapkan oleh alat penilaian biasa seperti tes objek. Media identifikasi adalah untuk membantu siswa
mengenali secara tepat persoalan-persoalan moral, baik yang sesuai dan harus diikuti maupun yang tidak sesuai dan harus
dihindari. Sebagai media penalaran, pemahaman aspek ini dalam penilaian adalah tindakan seseorang tidak terlepas dari
pemikiran dan pertimbangan seseorang. 3
Sebagai media re-edukasi Dalam hal ini yang dimaksud dengan re-edukasi adalah
bahwa melalui penilaian nilai-nilai moral yang dianut oleh seorang siswa selama ini dapat diperkuat.
B. Teknik Pilah Kartu Card Sort