Pengamatan Siklus II Pelaksanaan Penelitian Tindakan Siklus II

74 menjadi puzzle yang membentuk kalimat mengenai keuntungan yang didapat dari kebudayaan Indonesia yang ditampilkan di luar negeri. Jika telah tersusun, kartu indeks yang menjadi potongan puzzle ditempelkan ke lembar kerja siswa. Setelah kegiatan diskusi selesai, siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Karena waktu terbatas, maka guru memutuskan untuk memilih 2 kelompok saja yang dapat presentasi. Guru memberikan penjelasan tambahan mengenai materi dari kelompok lain yang tidak sempat presentasi. Guru menuliskan poin penting dari penjelasannya di papan tulis. c Kegiatan akhir Siswa menuliskan poin-poin penting yang telah ditulis guru sebelumnya. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya. Dengan bimbingan guru, siswa membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran. Siswa mengerjakan soal evaluasi. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

c. Pengamatan Siklus II

Pengamatan pada siklus II sama seperti pengamatan pada siklus I, yaitu dengan menggunakan tes hasil belajar, lembar observasi, dan dokumentasi. 75 1 Hasil belajar Hasil belajar didapatkan dari tes yang diberikan pada akhir siklus. Nilai dari hasil tes tersebut diambil sebagai data hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa dapat dikelompokkan berdasarkan rentang nilainya. Pengelompokkan nilai siswa pada siklus II dapat dilihat dari tabel berikut. Tabel 13. Pengelompokan Nilai Siswa pada Siklus II Nilai Kriteria Jumlah Siswa Presentase 80-100 Sangat baik 7 33,33 70-79 Baik 13 61,91 60-69 Cukup 1 4,76 50-59 Kurang 0-49 Sangat kurang Tabel 13 menunjukkan bahwa tidak ada yang mendapatkan nilai dengan kriteria sangat kurang 0-49 dan kurang 50-59. Pada kriteria cukup 60-69 berjumlah 1 orang siswa. Untuk kriteria baik 0-79 berjumlah 13 siswa. Sedangkan kriteria sangat baik 80-100 berjumlah 7 siswa. Berdasarkan pengelompokkan nilai di atas, maka hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 14. Tes Hasil Belajar Siswa pada Siklus II No. Keterangan Siklus II 1 Nilai ≥ 70 95 2 Nilai 70 5 Berdasarkan tabel 14 diketahui jika 95 dari 21 siswa atau 20 siswa memperoleh nilai ≥ 70. Sedangkan 1 siswa atau 5 dari 21 siswa memperoleh nilai 70. Pada siklus II nilai 76 rata-rata yang diperoleh adalah 77,62. Berdasarkan data tersebut maka capaian hasil belajar siswa pada siklus II adalah sebagai berikut. Tabel 15. Capaian Hasil Belajar Siswa pada Siklus II Hasil Belajar Siswa Siklus I Siklus II Frekuensi Frekuensi Nilai ≥ 70 16 76 20 95 Nilai 70 5 24 1 5 Pada tabel 15 terjadi peningkatan nilai siswa yang mendapatkan nilai ≥ 70 sebesar 19 dari 76 pada siklus I menjadi 95 pada siklus II. Nilai 70 mengalami penurunan sebesar 19 dari 24 pada siklus I menjadi 5 pada siklus II. Capaian hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada diagram berikut. Gambar 11. Diagram Capaian Hasil Belajar Siswa pada Siklus II 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Siklus I Siklus II Presentase Nilai Siswa yang Mendapatkan ≥ 70 Presentase Nilai Siswa yang Mendapatkan 70 77 Gambar 11 menunjukkan bahwa pembelajaran PKn dengan menggunakan teknik pilah kartu card sort pada siswa kelas IV B SD N 1 Srandakan Bantul Yogyakarta dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada siklus I, siswa yang mendapatkan nilai ≥ 70 sebesar 76, sedangkan pada siklus II sebesar 95. Dari siklus I ke siklus II, terjadi kenaikan sebesar 19. Nilai rata-rata pada siklus I adalah 70,48 meningkat sebesar 7,14 menjadi 77,62 pada siklus II. Berdasarkan data yang diperoleh pada pra tindakan, siklus I, dan siklus II dapat dipastikan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar PKn siswa kelas IV B SD N 1 Srandakan Bantul Yogyakarta dengan menggunakan teknik pilah kartu card sort. Berikut ini capaian hasil belajar PKn dengan teknik pilah kartu card sort pada siswa kelas IV B SD N 1 Srandakan Bantul Yogyakarta pada pra tindakan, siklus I, dan siklus II. Tabel 16. Capaian Hasil Belajar PKn Menggunakan Teknik Pilah Kartu Card Sort pada Siswa Kelas IV B SD N 1 Srandakan Hasil Belajar Siswa Pra Tindakan Siklus I Siklus II Frekuensi Frekuensi Frekuensi Nilai ≥ 70 8 40 16 76 20 95 Nilai 70 12 60 5 24 1 5 Tabel 16 menunjukkan adanya peningkatan berturut-turut pada hasil belajar siswa dari pra tindakan, siklus I, dan siklus II. 78 Siswa yang mendapatkan nilai ≥ 70 semakin meningkat dari pra tindakan yang berjumlah 8 menjadi 16 pada siklus I dan pada siklus II berjumlah 20. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram di bawah ini. Gambar 12. Diagram Capaian Hasil Belajar PKn Menggunakan Teknik Pilah Kartu Card Sort pada Siswa Kelas IV B SD N 1 Srandakan Bantul Yogyakarta 2 Lembar observasi Observasi yang dilakukan sama dengan siklus I. Observasi dilakukan untuk melihat aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan teknik pilah kartu card sort. a Aktivitas guru Pengamatan terhadap aktivitas guru dalam penelitian tindakan ini sama dengan siklus I, yaitu mulai dari guru membuka pelajaran hingga menutup pelajaran dengan 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Pra Tindakan Siklus I Siklus II Siklus II Siklus I Pra Tindakan 79 mengacu lembar observasi guru. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran PKn dengan teknik pilah kartu card sort pada siklus II sudah terlaksana dengan baik. Guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksananaan pembelajaran yang telah disusun serta melakasanakan kegiatan dari refleksi yang menjadi kekurangan pada pembelajaran siklus I. b Aktivitas siswa Pengamatan terhadap siswa dilakukan dari kegiatan awal hingga akhir pembelajaran. Pengamatan dilakukan terhadap aktivitas siswa selama berlangsungnya tindakan. Lembar observasi siswa digunakan sebagai acuan dalam pengamatan. Aspek yang dinilai dari tangung jawab adalah kesadaran siswa dalam melaksanakan tugasnya baik kelompok maupun individu selama pembelajaran berlangsung. Aspek kerja sama dinilai dari kemampuan siswa dalam bekerja sama dengan siswa lain ketika kegiatan kelompok berlangsung. Sedangkan keaktifan dinilai dari antusias dan semangat siswa dalam melakukan aktivitas pembelajaran. 80 Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus II, terlihat bahwa 90 dari jumlah siswa aktif dalam pembelajaran, sedangkan 88 dari jumlah siswa dapat bekerja sama dengan baik, serta 86 dari jumlah siswa dapat bertanggung jawab terhadap tugasnya baik individu maupun kelompok. Berikut ini adalah tabel mengenai persentase setiap aspek aktivitas siswa pada siklus II. Tabel 17. Persentase setiap Aspek Aktivitas Siswa pada Siklus II Aktivitas yang Diamati Persentase Kategori Keaktifan 90 Sangat Baik Kerja Sama 88 Sangat Baik Tanggung Jawab 86 Sangat Baik Aktivitas siswa pada siklus II meningkat dengan signifikan dari siklus I sehingga termasuk dalam kategori sangat baik seperti pada tabel 17. Aktivitas keaktifan siswa sebesar 90, kerja sama 88, dan tanggung jawab 86. Berikut ini adalah diagram persentase setiap aspek aktivitas siswa pada siklus II. Gambar 13. Diagram Persentase setiap Aspek Aktivitas Siswa pada Siklus II 84 86 88 90 92 Keaktifan Kerja Sama Tanggung Jawab Persentase Aktivitas Siswa Siklus II 81 Pada siklus II setiap aspek aktivitas siswa mengalami peningkatan. Aspek kerja sama yang sebelumnya persentasenya berada pada kategori kurang, pada siklus II mengalami peningkatan yang signifikan. Siswa terlihat merasa lebih nyaman dalam melakukan kegiatan diskusi jika dibandingkan pada saat siklus I. Aspek keaktifan, juga mengalami peningkatan. Pada siklus II guru lebih komunikatif kepada siswa ketika guru melakukan penjelasan singkat mengenai materi pembelajaran. Guru melakukan ceramah dengan dimodifikasi tanya jawab dengan siswa. Dalam kegiatan berkelompok siswa juga tampak antusias seperti pada siklus I. Sedangkan aspek tanggung jawab terjadi peningkatan dari siklus I. Siswa mampu melaksanakan tugas baik individu maupun kelompok dengan baik. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan maka dapat dikatakan bahwa terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II. Aspek keaktifan siswa meningkat dari 72 pada siklus I menjadi 90 pada siklus II. Pada aspek kerja sama meningkat dari 52 pada siklus I menjadi 88 pada siklus II. Sedangkan aspek tanggung jawab meningkat dari 70 menjadi 86 pada siklus II. Peningkatan aktivitas siswa dapat dilihat pada tabel berikut. 82 Tabel 18. Presentase setiap Aspek Aktivitas Siswa pada Siklus I dan Siklus II Aktivitas yang diamati Siklus I Siklus II Kenaikan Keaktifan 72 90 22 Kerja Sama 52 88 36 Tanggung Jawab 70 86 16 Peningkatan terjadi pada aktivitas siswa di semua aspek yaitu keaktifan, kerja sama, dan tanggung jawab dari siklus I ke siklus II. Peningkatan keaktifan sebesar 22 dari 72 menjadi 90, kerja sama 36 dari 52 menjadi 88, dan tanggung jawab 16 dari 70 menjadi 86. Untuk persentase setiap aspek aktivitas baik pada siklus I dan II dapat dilihat pada diagram berikut. Gambar 14. Diagram Persentase setiap Aspek Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Keaktifan Kerja Sama Tanggung Jawab Siklus I Siklus II 83 3 Dokumentasi Dokumentasi digunakan sebagai pendukung dan pelengkap dari data penelitian yang terdiri dari lembar observasi siswa dan guru, daftar nilai lembar kerja siswa, foto, dan RPP.

d. Refleksi

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar PKn melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe card sort di kelas III MI Al – Furqon Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor

1 3 108

Penerapan pembelajaran aktif metode card sort pada materi PAI dalam meningkatkan hasil belajar siswa di SMP Darul Ma'arif Jakarta Selatan

1 13 168

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE CARD SORT PADA SISWA KELAS IV A SD NEGERI GUNUNG PASIR JAYA

5 19 67

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING TIPE CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 JURANG UBUNG

1 9 74

PENERAPAN STRATEGI CARD SORT DENGAN MENGOPTIMALKAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENERAPAN STRATEGI CARD SORT DENGAN MENGOPTIMALKAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 01 BLULUKAN COLOMADU

0 1 16

BAB I PENERAPAN STRATEGI CARD SORT DENGAN MENGOPTIMALKAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 01 BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 6

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEX CARD MATCH PADA UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEX CARD MATCH PADA MATA PELAJARAN IPA TERHADAP SISWA KELAS IV SD NEGERI

0 0 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn DENGAN METODE CARD SORT PADA KELAS IV SD NEGERI 01 SEMBUNG KECAMATAN WEDI Peningkatan hasil Belajar PKn dengan Metode Card Short Pada Kelas IV SD Negeri 01 Sembung Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2011/ 2012.

0 0 16

PENERAPAN STRATEGI CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TORSO Penerapan Strategi Card Sort Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Dengan Menggunakan Media Torso Materi Pencernaan Makanan Pada Siswa Kelas XI IPA

0 1 14

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK MIND MAP TERHADAP MOTIVASI BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SRANDAKAN BANTUL TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 195