Landasan Hukum Pendidikan Sistem Ganda Model-model Pendidikan Sistem Ganda

16 1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional dengan tingkat pengetahuan, ketrampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja. 2. Memperkokoh Link and Match antara sekolah dan dunia kerja. 3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas dan profesional. 4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari sistem pendidikan. Kurikulum SMK 2004 : 12.

2.1.1.3 Landasan Hukum Pendidikan Sistem Ganda

Pendidikan Sistem Ganda memiliki landasan hukum yang mendasarinya. Berikut ini landasan hukum yang dikeluarkan melalui peraturan pemerintah, keputusan mentri, dan kebijakan Birjen, antara lain: 1. Undang-undang No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1990 tentang pendidikan menengah Bab I pasal I ayat : 3 Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu. 3. Keputusan mendikbud No. 080U1993 tanggal 27 Februari 1993 tentang kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan Bab II tujuan, ayat b, tujuan Pendidikan menengah dan pasal 3 ayat 2, 4. Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 1992 tentang Peran serta masyarakat dalam Pendidikan Nasional. 17 5. Keputusan Mendikbud No.323U1997 tentang penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda pada Sekolah Menengah Kejuruan, Bab III pasal 3 bahwa setiap SMK berkewajiban menyelenggarakan program Pendidikan Sistem Ganda bersama Institusi pasangan yang memenuhi persyaratan. Kurikulum SMK 2004 : 3

2.1.1.4 Model-model Pendidikan Sistem Ganda

Menurut kurikulum SMK 2004, pelaksanaan pemelajaran berbasis kompetensi dilakukan sebagai berikut : 2.1.1.4.1 Pembelajaran disekolah Operasionalisasi pemelajaran di sekolah adalah sebagai berikut : Pemelajaran Normatif, adaptif dan produktif. 1. Program Normatif : Pendidikan Kewarganegaraan, Pend. Agama, Bahasa Indonesia, Pend. Jasmani dan Kesehatan, Seni Budaya 2. Program Adaptif : Matematika, Bahasa Inggris, IPA, Komputer, Kewirausahaan. 3. Program Produktif : Pelayanan Prima, melakukan pekerjaan dalam lingkungan Sosial Lisos, mengikuti prosedur K3. 4. Kompetensi Kejuruan : Menggambar Busana, membuat pola, membuat busana wanita, membuat busana pria, membuat busana anak, membuat busana bayi, memilih bahan baku busana, membuat hiasan pada busana, mengawasi mutu busana. 5. Membuat pola busana konstruksi diatas kain, membuat pola busana teknik kombinasi, membuat pola dasar teknik drapping. 6. Membatik. Kurikulum SMK N 6 tahun 2009 : 10. 18 2.1.1.4.2 Pembelajaran di industri Kegiatan siswa di industri merupakan kegiatan bekerja langsung pada pekerjaan yang sesungguhnya, untuk menguasai kompetensi yang benar dan terstandar, sekaligus menginternalisasi sikap dan etos karja yang positif sesuai dengan persyaratan tenaga kerja professional pada bidangnya. Jangka waktu siswa untuk praktek di industri ditentukan atas dasar jumlah waktu latihan yang di prasyaratkan untuk menguasai kompetensi yang akan dipelajarinya. Waktunya berkisar antara 4 bulan hingga 12 bulan. Pelaksanaan praktik di industri dilengkapi dengan perangkat antara lain : jurnal kegiatan peserta, termasuk daftar kemajuan hasil belajar peserta; perangkat monitoring : kontrak kerja : asuransi kecelakaan kerja sesuai industri yang di tempati : lain-lain yang dianggap perlu Kurikulum SMK 2004 : 10.

2.1.2 Pengertian Prakerin