61
Berdasarkan uraian diatas, berikut ini akan dijelaskan secara rinci mengenai peran industri Modiste dalam pelaksanaan Prakerin bagi jurusan Tata
Busana di SMK Negeri 6 Semarang yaitu:
4.1.2 Industri sebagai Mitra Sekolah
Peran industri modiste sebagai mitra sekolah khususnya jurusan Tata Busana di SMK Negeri 6 Semarang yaitu meliputi kesediaan sebagai institusi
pasangan dan sebagai penyedia lapangan kerja bagi siswa. Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa kesediaan modiste
sebagai institusi pasangan bagi SMK berperan dengan kategori sangat baik dalam prakerin siswa jurusan Tata Busana SMK Negeri 6 Semarang dengan persentase
95,56. Sedangkan sebagai penyedia lapangan kerja, industri modiste berperan dengan kategori baik dalam prakerin siswa jurusan Tata Busana SMK Negeri 6
semarang dengan persentase 63,33. Secara keseluruhan industri modiste sebagai Mitra sekolah berperan dengan kategori sangat baik yaitu dengan
persentase 87,50. Lebih jelasnya hasil penelitian mengenai peran industri modiste sebagai
mitra bagi sekolah khususnya di SMK Negeri 6 Semarang adalah sebagai berikut:
62
Tabel 4.2 Deskriptif persentase peran industri sebagai mitra sekolah
No Indikator Total skor
hasil penelitian
skor Kategori
1. Kesediaan sebagai institusi pasangan
344 95,56 Sangat
Baik 2. Penyedia lapangan
pekerjaan 76 63,33
Baik
Rata-rata 420 87,50
Sangat Baik
Sumber: hasil olah data, 2010
Bila dilihat dalam bentuk diagram batang maka akan tampak seperti pada gambar berikut ini :
Gambar 4.3. Histogram Peran Industri modiste sebagai Mitra Sekolah
Berdasarkan gambar 4.3 diketahui bahwa sebagai mitra sekolah, industri modiste lebih banyak berperan sebagai institusi pasangan dengan SMK Negeri 6
Semarang dalam hal ini kesediaan sebagai institusi pasangan atau tempat praktek siswa. Walaupun ada dari beberapa industri mengajukan syarat atau kriteria
63
tersendiri mengenai calon siswa yang akan praktek, hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan wakil jurusan Tata Busana yang mengemukakan bahwa:
Ada beberapa modiste yang mengajukan syarat, diantaranya adalah ingin siswa yang pandai dalam pelajaran praktek disekolah. Sebagai contoh adalah
House of parikesit, Yosephine bridal, Selma bridal dan nining collection. Namun untuk industri modiste yang tahun ini di pakai sebagai tempat praktek, tidak ada
yang mengajukan syarat tertentu. Hal ini mungkin dikarenakan, ketrampilan yang ada dimodiste kurang lebih sama dengan ketrampilan yang telah diajarkan
sekolah kepada siswanya. Hasil Wawancara tanggal 18 Nopember 2009 Pk.11.00.
Namun demikian, belum pernah ada industri yang menolak untuk bekerja sama sebagai institusi pasangan dalam prakerin SMK Negeri 6 Semarang dengan
alasan yang tidak jelas. Adanya alasan misalnya kondisi industri sedang lesu jadi tidak bisa menerima siswa praktek, sedangkan sebagai penyedia lapangan kerja,
industri modiste belum berperan secara maksimal seperti diungkapkan Ibu Siti Aminah, pemilik Modiste Asri bahwa Modiste dalam penyediaan lapangan
pekerjaan bagi siswa praktek belum sepenuhnya maksimal dikarenakan banyak dari lulusan SMK memilih untuk bekerja di industri yang lebih besar misalnya
Garmen dikarenakan terjaminya kesejahteraan. hasil wawancara tanggal 3 Nopember 2009 Pk. 09.00. Namun beberapa siswa praktek mengemukakan
bahwa mereka telah ditawari untuk bekerja di modiste yang mereka gunakan untuk praktek kemarin.
64
4.1.3 Modiste sebagai Guru di Industri