90
AOD COD
BOC AOB
45
DAC BAC
45
CBD ADB
45
BDC ADB
A B
D C
s s
3. Diagonal-diagonal persegi berpotongan membentuk
sudut siku-siku
.
4. Setiap sudut persegi
sama besar
dan merupakan
sudut siku-siku
.
90 ADC
BCD ABC
BAD
5. Setiap sudut persegi
dibagi dua
sama besar oleh diagonalnya, atau diagonal-diagonalnya merupakan
garis bagi
.
c Keliling dan luas persegi
1. Rumus keliling persegi adalah
K
= 4
s
2. Rumus Luas Persegi adalah
L
=
s
x
s
2.2 Kerangka Berpikir
Belajar merupakan perubahan tingkah laku manusia karena pengalaman. Dalam pembelajaran matematika menuntut keaktifan peserta didik dan guru
sebagai fasilitator untuk membantu peserta didik dalam pembentukan pengetahuan dan penalaran. Dalam pembelajaran yang sering dilakukan,
pembelajaran masih bersifat guru terpusat. Guru memberikan informasi kepada peserta didik dan peserta didik mendengarkan penjelasan guru. Model
pembelajaran ini kurang efektif karena peserta didik menjadi kurang aktif dalam
proses pembelajaran. Oleh sebab itu diharapkan peran peserta didik bukan lagi sebagai obyek pembelajaran melainkan menjadi subyek belajar yang aktif dan
kreatif. Salah satu model pembelajaran yang sesuai yaitu model
Probem Based
Learning
. Model pembelajaran berbasis masalah
Probem Based
Learning
merupakan suatu model pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai konteks bagi peserta didik untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan
ketrampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan yang penting dari suatu mata pelajaran.
Pembelajaran matematika dalam penelitian ini menggunakan model
Problem Based Learning
dan pemberian tugas terstruktur yang terkemas dalam CD interaktif pada materi persegi panjang dan persegi. Peserta didik diminta
untuk mempelajari materi yang terdapat dalam CD interaktif di rumah yang telah diberikan oleh guru sebagai tugas terstruktur secara individual boleh
berkelompok. Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang terdapat dalam CD interaktif pada siapapun. Materi yang dimaksudkan
adalah materi yang akan diajarkan pada pertemuan mendatang. Peserta didik dimungkinkan menemui masalah yang tidak terjawab pada saat mempelajari
materi tersebut. Kemudian, peserta didik bisa menanyakannya pada saat proses pembelajaran di sekolah dimulai. Dengan pemberian tugas terstruktur diharapkan
dapat menumbuhkan keaktifan pada peserta didik secara mandiri. Jadi pada saat peserta didik belajar di sekolah, mereka telah mempunyai pengetahuan dan
keaktifan sebelum pelajaran dimulai.
Selanjutnya, pada pembelajaran di kelas akan diterapkan model
Problem Based Learning PBL
. Penggunaan model
Problem Based Learning PBL
ini peserta didik bekerja dalam suatu tim untuk menyelesaikan masalah, menyelesaikan tugas atau mengerjakan sesuatu secara bersama-sama. Hal tersebut
bertujuan untuk meningkatkan dan menyempurnakan keaktifan yang telah dimiliki peserta didik dari belajar mandiri di rumah. Keaktifan peserta didik yang
meningkat dapat membantu peserta didik untuk belajar di sekolah dan diharapkan dapat membantu meningkatkan kemampuan dalam mengerjakan soal sehingga
prestasi belajar siswa dapat meningkat juga.
2.3 Hipotesis