commit to user
C. Analisis Produk
a. Analisis sensori
Mutu bahan makanan dapat diukur berdasarkan kemampuan organ indera manusia secara langsung sebagai penilaian organoleptik. Penilaian
yang biasa disebut juga analisis sensori ini bersifat subjektif. Parameter yang dinilai meliputi penampakan, seperti warna buah, flavor atau aroma dan juga
tekstur yang dipengaruhi oleh kandungan air dalam sel, faktor genetis maupun varietas buah Syaifullah, 1997.
Uji rangking termasuk dalam uji skalar karena hasil pengujian panelis dinyatakan dalam besaran dengan jarakinterval tertentu. Panelis diminta
untuk mengurutkan contoh-contoh yang di uji berdasarkan perbedaan mutu sensori. Jarak atau interval antara jenjangranking tidak harus sama untuk tiap
tingkat. Pada uji ini, komoditi diurutkan dengan pemberian nomor urut dimana urutan pertama selalu menunjukkan tingkat mutu sensori tertinggi dan
urut selanjutnya menunjukkan tingkat yang rendah Rahayu, 2001. Dalam uji rangking, panelis diminta untuk mengurutkan intensitas sifat
yang dinilai. Uji rangking dapat digunakan untuk mengurutkan uji intensitas, mutu atau kesukaan konsumen. Pada uji rangking ini digunakan panelis
terlatih untuk uji pembedaan atau digunakan panelis yang tidak terlatih untuk uji kesukaan Kartika, dkk, 1998.
Soekarto, dkk, 1985 menambahkan bahwa metode uji kesukaan atau uji penerimaan juga disebut acceptance test atau preference test. Uji
penerimaan menyangkut penilaian seseorang akan suatu sifat atau kualitas suatu bahan yang menyebabkan orang menyenanginya. Dalam uji rangking,
panelis diminta untuk mengurutkan intensitas sifat yang dinilai. Uji rangking dapat digunakan untuk mengurutkan uji intensitas mutu atau kesukaan
konsumen. Dalam rangka memilih yang terbaik atau menghilangkan yang terburuk Kartika dan Widodo, 1998.
commit to user
b. Analisis Antioksidan
Antioksidan adalah senyawa-senyawa yang mampu menghilangkan, membersihkan, menahan pembentukan ataupun memadukan efek spesies
oksigen reaktif Lautan, 1997. Penggunaan senyawa antioksidan juga anti radikal saat ini semakin meluas seiring dengan semakin besarnya pemahaman
masyarakat tentang peranannya dalam menghambat penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, kanker serta gejala penuaan. Masalah-masalah ini
bekerja sebagai inhibitor penghambat reaksi oksidasi oleh radikal bebas reaktif yang menjadi salah satu penyebab munculnya penyakit degeneratif
Tahir, dkk, 2003. Uji aktivitas antioksidan dilakukan pada sampel yang diduga
mempunyai aktivitas sebagai antioksidan. Terdapat beberapa metode menentukan aktifitas antioksidan, diantaranya DPPH diphenyl picril hydrazil
hydrate, Cupric Ion Reducing Antioxidant CUPRAC dan Ferric Reducing Ability of Plasma FRAP. Metode DPPH dipilih karena memiliki beberapa
keunggulan, diantaranya sederhana, cepat, sensitif dan hanya membutuhkan sedikit sampel Aji, 2009.
Metode DPPH merupakan metode uji aktifitas antioksidan yang paling banyak dilakukan. Prinsip metode uji aktifitas antioksidan DPPH didasarkan
pada reaksi penangkapan hidrogen oleh DPPH dari senyawa antioksidan. DPPH berperan sebagai radikal bebas yang diredam oleh antioksidan oleh
antioksidan dari sampel. Selanjutnya DPPH-H bentuk tereduksi DPPH oleh senyawa antioksidan. DPPH merupakan senyawa radikal bebas yang stabil
dan dapat disimpan dalam jangka waktu lama dalam keadaan kering dan kondisi penyimpanan yang baik Juniarti et al, 2009.
D. Analisis Ekonomi