Hasil Penelitian Hasil Penelitian 1. Hasil Uji Asumsi

self-esteem. Dengan demikian, analisa regresi dapat digunakan dalam penelitian ini.

2. Hasil Penelitian

a. Uji Hipotesis Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh body image terhadap self-esteem pada remaja penderita skoliosis. Uji hipotesis penelitian ini dilakukan dengan analisa regresi linear sederhana. Hipotesis yang diuji adalah “Tidak ada pengaruh body image terhadap self-esteem pada remaja penderita skoliosis. ” Hasil pengolahan data dapat dilihat pada tabel 4.18 berikut: Tabel 4.18 Hasil Uji F F Sig. Regression 59,447 0,000 Tabel 4.18 menunjukkan bahwa nilai signifikansi yang diperoleh pada uji F adalah sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 sehingga uji regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel bebas body image terhadap variabel terikat self-esteem. Tabel 4.19 Hasil Uji t t Sig. 7,710 0,000 Berdasarkan data pada tabel 4.19, dapat dilihat bahwa hasilnya adalah t signifikan pada taraf signifikansi 0,05 p = 0,000 lebih kecil dari 0,05. Jadi, Ho ditolak, dengan demikian kita dapat menerima Ha, yang artinya ada pengaruh body image terhadap self-esteem pada remaja penderita skoliosis. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.20 Koefisien Determinasi R R Square 0,815 0,665 Selanjutnya, dengan koefisien korelasi R sebesar 0,815 maka koefisien determinasi R 2 yang diperolah adalah 0,665. Hal ini berarti besar variasi variabel terikat self-esteem pada remaja penderita skoliosis dapat dijelaskan oleh variabel bebas body image sebesar 66,5 dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. b. Nilai Empirik dan Hipotetik 1 Nilai Empirik dan Hipotetik Body Image Berikut adalah perbandingan nilai empirik dan hipotetik untuk variabel body image: Tabel 4.21 Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik Body Image Nilai Hipotetik Empirik Mean 12,5 10,25 Berdasarkan tabel 4.21, dapat dilihat bahwa nilai mean empirik lebih kecil daripada nilai mean hipotetik 10,25 12,5. Hal ini menunjukkan bahwa body image yang dimiliki oleh subjek lebih buruknegatif dari body image yang diperkirakan pada populasi penelitian. 2 Nilai Empirik dan Hipotetik Self-Esteem Berikut adalah perbandingan nilai empirik dan hipotetik untuk variabel self-esteem: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.22 Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik Self- Esteem Nilai Hipotetik Empirik Mean 7,5 7,09 Berdasarkan tabel 4.22, dapat dilihat bahwa nilai mean empirik lebih kecil daripada nilai mean hipotetik 7,09 7,5. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat self-esteem yang dimiliki oleh subjek lebih rendah dari self-esteem yang diperkirakan pada populasi penelitian. c. Kategorisasi Data Penelitian 1 Kategorisasi Body Image Berdasarkan nilai hipotetik yang telah diperoleh, peneliti membuat 2 dua kategori untuk variabel body image, yaitu positif dan negatif. Sebelum membuat kategori, perlu ditentukan SEM atau Standard Error of Measurement untuk mengetahui besarnya variasi eror pengukuran Azwar, 2013. Rumus SEM yang dimaksud adalah sebagai berikut: S e = S x Keterangan: S e = Standard error dalam pengukuran S x = Standar deviasi skor r xx = Koefisien reliabilitas Adapun koefisien reliabilitas r xx’ alat ukur body image adalah 0,864 dengan standar deviasi sebesar 1,566. Oleh karena itu, SEM dari alat ukur body image ini adalah 0.58. Universitas Sumatera Utara Dengan mengetahui besarnya SEM, maka fluktuasi skor penyesuaian diri dapat diperkirakan dengan rumus: X ± Z α2 Se Penelitian ini mengunakan derajat kepercayaan 95, atau α = 0.05, sehingga α2 = 0,025. Pada tabel deviasi normal, nilai z untuk p = 0,025 adalah 1,96. Maka fluktuasi skor penyesuaian diri adalah X ± 1,352 atau dibulatkan menjadi X ± 1. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan di atas, maka kategorisasi variabel body image adalah sebagai berikut: Tabel 4.23 Kategorisasi Body Image Kategori Rentang Nilai Jumlah Persentase Negatif X ≤ 11,5 24 75 Tidak Terkategorisasi 11,5 X 13,5 8 25 Positif X ≥ 13,5 - - Pada tabel 4.23, diketahui terdapat 24 orang subjek 75 yang memiliki body image negatif, 8 orang subjek 25 yang memiliki body image tidak terkategorisasi dan tidak ada subjek 0 yang memiliki body image positif. Subjek yang memiliki body image yang tidak terkategorisasi berada antara positif dan negatif tidak ikut diklasifikasikan karena tujuan awal penelitian memang hanya untuk mengelompokkan subjek menjadi dua kategori. d. Kategorisasi Self-Esteem Berdasarkan nilai hipotetik yang telah diperoleh, peneliti membuat 3 tiga kategori untuk variabel self-esteem, yaitu tinggi, sedang, dan Universitas Sumatera Utara rendah. Kategorisasi skor self-esteem dapat diperoleh melalui uji signifikansi perbedaan antara mean skor empiris dan mean teoritik. Skala self-esteem terdiri dari 3 aspek dengan total 25 aitem. Tersedia 4 empat pilihan jawaban yang bergerak dari 1 sampai 4. Skor skala dihitung dari total mean ketiga aspek. Dari skala self-esteem yang diisi subjek, maka diperoleh mean hipotetik sebesar 7,5 dengan standar deviasi 2. Sementara mean empirik yang diperoleh sebesar 7,09 dengan standar deviasi sebesar 1,573. Berdasarkan data di atas, maka kategorisasi variabel self-esteem adalah sebagai berikut: Tabel 4.24 Kategorisasi Self-Esteem Kategori Rentang Nilai Jumlah Persentase Rendah X 7 11 34,38 Sedang 7 ≤ X 8 16 50 Tinggi 8 ≤ X 5 15,63 Pada tabel 4.24, diketahui bahwa terdapat 11 orang subjek 34,38 yang memiliki self-esteem rendah, 16 orang subjek 50 yang memiliki self-esteem sedang, dan 5 orang subjek 15,63 yang memiliki self-esteem tinggi.

3. Hasil Tambahan