Masuknya Listrik di Desa Serdang

bantuan organisasi - organisasi untuk menciptakan perubahan - perubahan ke arah yang lebih baik. Perubahan - perubahan yang dilakukan manusia pada awalnya didorong oleh keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Semakin majunya suatu zaman maka kehidupan hidup masyarakat akan mendorong masyarakat tersebut menggunakan kecerdasannya untuk melakukan upaya - upaya tertentu. Dengan adanya upaya tersebut maka masyarakat tersebut menjadi lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya.

4.1.1 Masuknya Listrik di Desa Serdang

Listrik membawa perubahan sangat besar bagi kehidupan masyarakat. Pada awalnya listrik masuk ke Desa serdang itu dimulai tahun 1975, dimana listrik yang dipakai itu ialah listrik swasta. Listrik swasta ini mulai penggunaannya itu pada waktu jam 7 malam sampai jam 12 malam, setelah itu tidak bisa lagi listrik digunakan. Listrik swasta ini cara memakainya berbeda dengan yang PLN, karena cara menggunakan listrik swasta ini melalui mesin. Pada tahun 1985 masuk lah listrik PLN ke Desa Serdang, sedangkan listrik swasta pun tidak ada lagi. Listrik PLN masuk tidak bersamaan seluruh masyarakat mampu memasang listrik dirumahnya. Karena tidak semua mampu membeli perangkatnya meteran dan Universitas Sumatera Utara melunasi administrasinya yang mahal bagi hitungan masyarakat di Desa Serdang. Secara perlahan akhirnya penggunaan listrik dari rumah ke rumah terus meningkat 19 Minat masyarakat terhadap televisi begitu besar, hal ini disebabkan pada awal tahun 1990 an adanya film silat dan telenovela sedang marak-maraknya. Sehingga membuat masyarakat menjadi tertarik dengan adanya televisi. Tontonan masyarakat terus berubah-ubah karena film yang ditayangkan selalu berganti, seperti halnya anak-anak suka menonton film satria baja hitam dan yang lainnya juga ingin . Dengan adanya listrik masuk ke Desa Serdang mengakibatkan cara hidup masyarakat secara perlahan ikut berubah. Listrik tidak hanya menawarkan penerangan dengan lampu di malam hari, melainkan listrik juga dapat digunakan untuk mensetrika pakaian, tanpa harus membakar arang yang terbuat dari besi dan berat seperti dahulu. Setelah adanya listrik, kebutuhan masyarakat akan barang elektronik juga meningkat, seperti halnya yang dapat dilihat yaitu adanya Televisi. Televisi merupakan barang paling diminati masyarakat, karena masyarakat sudah dapat menikmati tontonan yang menarik. Pada malam hari suasana menjadi lebih ramai, karena aktivitas juga masih dilakukan dengan menonton Televisi. Maka dengan adanya televisi masyarakat Batak Toba mengalami perubahan, dimana sebelum ada listrik masyarakat tidur dengan cepat setelah masuknya listrik ditambah dengan adanya televisi maka jam tidur semakin lama. 19 Wawancara dengan ibu mangitar tambunan, 20 september 2013 Universitas Sumatera Utara mengganti tontonan lain dari telenovela, drama jepang, film india sampai menangis dan itu adalah hal yang wajar mereka lakukan. Para remaja bahkan ingin tampil seperti idola mereka, mereka mengikuti gaya berbusana sang idola mereka. Mereka ingin memakai semua produk yang diiklankan di televisi. Sehingga kebutuhan juga berubah, sebelumnya mereka hanya tahu mencuci dengan memakai sabun balok, tetapi dengan adanya iklan di televisi mereka mulai memakai rinso, sabun ekonomi,dan lain-lainnya 20 . Dan mereka juga suka makan yang instan seperti indomie mi instan apa saja yang disebut indomie, mulai mengganti minyak kemiri sebagai minyak rambut. Semua informasi yang mereka dapat itu dari televisi, secara tidak langsung listrik sudah mempengaruhi pola kehidupan masyarakat. Selain televisi, barang-barang lain yang menggunakan listrik adalah kulkas, radio, kipas angin, masakan nasi, masakan teh dan sebagainya. Khususnya kulkas dapat digunakan untuk membuat es dengan beraneka ragam lalu dijual. Bagi warga yang berkemampuan membeli mesin air dan membuat sumur bor tidak perlu lagi pergi ke sungai. Tetapi dari perubahan pola hidup dan pola pikir karena pengaruh penggunaan listrik ternyata juga menimbulkan dampak yang negatif, seperti halnya masyarakat menjadi pemalas, karena lebih santai dalam melakukan pekerjaannya dan jam belajar anak sekolah tidak lagi teratur malah jam main bertambah sampai malam hari yang akhirnya ketergantungan pada listrik tersebut. 20 Wawancara dengan ibu Tiominar br Sitohang, Pada Tanggal 19 Oktober 2013 Universitas Sumatera Utara

4.1.2 Sarana Transportasi dan Jalan