Sarana Transportasi dan Jalan Pendidikan

4.1.2 Sarana Transportasi dan Jalan

Sarana transportasi sangat mendukung terjadinya perubahan. Dengan sarana transportasi yang semakin baik, maka masyarakat dapat membuka peluang untuk lebih sering berhubungan dengan dunia luar dan dapat semakin sering berinteraksi ke kota. Sarana transportasi yang ada di Desa Serdang yaitu becak, rbt atau disebut ojek, dan angkot. Dengan adanya becak, rbt atau ojek maka masyarakat tidak terlalu kuatir bila pergi ke kota. Sedangkan angkot jarak sekali muncul di Desa Serdang, yang sering itu hanya becak dan ojek. Salah satu hal yang paling mendukung lancarnya transportasi adalah jalan. Sebenarnya ada dua jalan yang dapat dilalui dari Desa Serdang ke kota yaitu: - Melalui jembatan sungai serdang dapat melewati ke pakam, tetapi masyarakat sangat jarak melewati jembatan sungai serdang tersebut, karena jembatan sungai Serdang tersebut sangat berbahaya, dimana titinya sangat kecil dan berpapan, sehingga membuat masyarakat menjadi takut untuk melewatinya. - Melalui jalan ke Batang Kuis. Dimana jarak antara Batang Kuis ke Desa Serdang sekitar 6 km. Dengan adanya kondisi yang tidak baik oleh karena jalur transportasi ke Desa Serdang melewati jembatan sungai serdang, maka masyarakat lebih memilih untuk melalui jalan ke Batang Kuis. - Universitas Sumatera Utara

4.1.3 Pendidikan

Pendidikan sangat berpengaruh di dalam perubahan masyarakat karena sistem pendidikan yang dijalankan mengutamakan pengetahuan praktis sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan. Mereka memperolehnya dengan meniruwarisan dalam arti yang luas dari orang tua masing-masing. Sejak saat itu terbuka kesempatan yang lebih baik untuk memperoleh pendidikan dan terbukanya pekerjaan dengan gaji tinggi di instansi pemerintah dan perkebunan. Dengan adanya kesempatan ini maka masyarakat Batak Toba di Desa Serdang menjadi termotivasi untuk memperoleh pendidikan yang tinggi supaya dapat bekerja di instansi-instansi tersebut. Kekurangan tenaga terdidik untuk jabatan - jabatan di kantor pemerintah, kemudian diisi oleh lulusan sekolah - sekolah tersebut. Kemajuan ini semakin terasa di kemudian hari dengan semakin membanjirnya orang-orang Batak yang melanjutkan pendidikan ke kota-kota besar di Sumatera maupun di Jawa. Pendidikan pula sebagai modal mereka untuk mencari kerja di perusahaan- perusahaan Belanda terutama perkebunan di Sumatera Timur. Tidak dapat dibantah bahwa hasil dari perkembangan pendidikan tersebut dirasakan oleh orang - orang Batak, yang sekarang menjadi pejabat menengah maupun tinggi di pemerintahan Indonesia. Demikian juga di perusahaan - perusahaan swasta asing. Hal ini sesuai dengan hasil perhitungan pemerintah tahun 1930 yang menyatakan semua Universitas Sumatera Utara keresidenan di Hindia Belanda yang terbanyak penduduknya telah mengenal huruf “tahu baca”. 21 Sekolah - sekolah yang ada di Desa Serdang ini mulai ada pada tahun 1980, dan sekolah tersebut itu ialah SD sekolah dasar, sedangkan SMP itu mulai ada pada tahun 1998. Dengan adanya sekolah - sekolah tersebut, maka masyarakat Batak Toba yang ada di Desa Serdang dapat menuntut ilmu pengetahuan mereka di dalam dunia pendidikan. Ketika mereka menuntut ilmu pengetahuan, ada beberapa hal yang dapat berubah dalam diri mereka, misalnya dalam cara berpikirnya. Cara berpikir mereka tidaklah sama dengan cara berpikir orang lain yang tidak sekolah, sehingga perlunya Kehadiran sekolah-sekolah yang didirikan oleh zending dan pemerintah belanda memberikan jalan terbaik bagi mereka untuk mengembangkan dirinya, sehingga mereka mau bersekolah karena hal itu memberikan jalan dan keuntungan bagi dirinya dalam mencapai cita-cita dan tujuan hidupnya. Ada kecenderungan bagi masyarakat Batak Toba untuk memperoleh pendidikan tersebut, yaitu untuk meninggalkan pertanian dan bekerja di instansi pemerintahan diakibatkan karena penghidupan dari pertanian sudah tidak mencukupi lagi, sehingga mereka menginginkan kehidupan yang lebih baik lagi dan mengangkat harkat dan martabat keluarganya. Hal tersebut menjadikan motivasi yang tinggi bagi para anak didik sekolah untuk melanjutkan pendidikannya. 21 Bungaran Antonius Simanjuntak, Struktur Sosial dan Sistem Politik Batak Toba, Yayasan Obor Indonesia, 2006, hal 65 Universitas Sumatera Utara pendidikan dalam kehidupan memanglah utama di tengah-tengah masyarakat manapun, agar tidak mudah dilecehkan. 22 Dengan adanya pendidikan tersebut, maka para pemuda yang sudah mengenyam pendidikan sekolah semakin mempunyai keberanian untuk meninggalkan kampung halamannya dan pergi merantau. Dengan harapan agar mendapatkan kehidupan yang lebih baik di perantauan. Pemuda yang biasanya ingin merantau pastilah diberangkatkan oleh orang tuanya dengan doa, supaya si anak mendapatkan papangan nalomak 23 dan tidak melupakan kampung halamannya sebagai bona pasogit yang harus tetap diingat dan dilestarikan sampai generasi yang berikutnya. 22 Wawancara, Bapak Mangadap Habeaan, Desa Serdang, 13 Oktober 2013. 23 Papangan nalomak artinya rejeki yang melimpah Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan