Latar Belakang Tujuan PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap bahan pangan selalu mengandung mikroba yang jumlah dan jenisnya berbeda. Beberapa jenis mikroba yang banyak terdapat dalam bahan pangan adalah bakteri, kapang dan khamir Djarijah, 1997. Semua pangan, semula merupakan jaringan hidup dan berasal dari bahan organik. Karena sifat organiknya, pangan mudah mengalami peruraian atau kerusakan oleh mikroorganisme Gaman, 1992. Keracunan pangan adalah suatu penyakit yang disebabkan karena memakan makanan yang berbahaya atau terkontaminasi. Gejala yang paling umum adalah sakit perut, muntah dan diare Gaman, 1992. Keracunan pangan secara biologik disebabkan karena memakan makanan yang mengandung substansi yang terdapat secara alami dan bersifat membahayakan. Kasus keracunan pangan paling umum disebabkan oleh bakteri Gaman, 1992. Kontaminasi mikroorganisme pada pangan yang tidak memenuhi syarat dapat menimbulkan penyakit apabila dikonsumsi oleh manusia seperti demam, diare, keracunan dan yang lebih membahayakan apabila pangan tersebut tercemar oleh mikroorganisme patogen yang dapat berakibat fatal pada yang mengonsumsinya. Berdasarkan hal tersebut diatas maka penulis tertarik untuk menguji cemaran mikroba pada kembang gula lunak bukan jelly. Adapun 2 pengujian dilakukan selama penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan PKL di Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan BBPOM di Medan. Uji cemaran mikroba pada kembang gula lunak bukan jelly dilakukan dengan metode Angka Lempeng Total ALT, Angka Kapang Khamir AKK dan Angka Paling Mungkin APM Coliform karena merupakan parameter uji yang telah ditetapkan oleh Dirjen POM.

1.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui apakah Angka Lempeng Total ALT dalam kembang lunak bukan jelly memenuhi persyaratan berdasarkan Standar Nasional Indonesia. 2. Untuk mengetahui apakah Angka Kapang Khamir AKK dalam kembang lunak bukan jelly memenuhi persyaratan berdasarkan Standar Nasional Indonesia. 3. Untuk mengetahui apakah Angka Paling Mungkin APM Coliform dalam kembang gula lunak bukan jelly memenuhi persyaratan berdasarkan Standar Nasional Indonesia.

1.3 Manfaat