e. Resin Filter
Selanjutnya air memasuki resin softener yang akan mengambil ion-ion penyebab kesadahan air [Ca
2+
, Mg
2+
] sehingga diperoleh air lunak Soft water. Air lunak yang telah terklorinasi ditampung dalam bak penampungan.
Selain untuk menambah waktu kontak dengan chlorine, juga untuk menjaga proses produksi bottle washer dan boiler yang kontinu. Keluar dari softener,
aliran air lunak dalam pipa akan diinjeksikan dengan chlorine [CaOC1 2,5] sehingga diperoleh kandungan chlorine sebesar 1-3 ppm.
f. Storage Tank
Air lunak soft water yang telah terklorinasi ditampung dalam bak penampungan. Selain itu untuk menambah waktu kontak dengan chlorine,
juga untuk menjaga proses produksi yang berkelanjutan.
g. Hydrophore Tank Tangki Bertekanan
Air yang telah mengalami pengolahan di softener akan ditransfer ke buffer tank dibagian depan wilayah produksi dengan menggunakan tangki
bertekanan hydrophore tank. Sebelum ditampung dalam buffer tank, air lunak diberikan injeksi chlorine sehingga diperoleh kandungan chlorine
sebesar 1-3 ppm.
h. Buffer Tank
Air lunak dari reservoir dipompa ke bagian depan wilayah produksi untuk ditampung kembali dalam buffer tank.
i. Catridge Filter
Tahap ini untuk memastikan air yang digunakan benar-benar bersih, jernih dan siap pakai dengan standar kekeruhan maksimal 0,5 NTU.
g. Buffer Tank
Tempat cadangan air ini memiliki waktu minimal 2 jam untuk memastikan kerja efektif dari kaporit untuk membunuh bakteri.
h. Carbon Filter penyaring karbon
Semua air yang digunakan untuk produk berkarbonat, frestea dan pembuatan sirup harus melalui tahap ini dengan menggunakan carbon aktif dilakukan
dengan tujuan untuk menghilangkan chlorine dan membebaskan warna, rasa dan bau asing PT Coca-cola Bottling Indonesia, 2000.
2.6 Ciri-ciri dan Mutu Air
Air murni adalah zat cair yang tidak mempunyai rasa, warna, dan bau, yang terdiri dari nitrogen dan oksigen dengan rumus kimiawi H
2
O
3
. Karena air merupakan suatu larutan yang hampir-hampir bersifat universal, maka zat-zat
yang paling alamiah maupun buatan manusia hingga tingkat tertentu terlarut di dalamnya. Dengan demikian, air di alam mengandung zat-zat terlarut. Di samping
itu, akibat daur hidrologi, air juga mengandung berbagai zat lainnya, termasuk gas. Zat-zat ini sering disebut pencemar yang terdapat di dalam air Sasongko,
1985.