Degassifier Floculator TINJAUAN PUSTAKA
Reaksi-reaksi yang terjadi didalam floculator adalah: 1.
Flokulasi Air yang telah ditampung di reservoir tank kemudian dialirkan ke
floculator. Didalam floculator dilakukan penambahan bahan-bahan kimia seperti:
Poly Aluminium Chloride PAC, Al
n
OH
m
C13
n-m
Ada beberapa cara yang sudah dipatenkan untuk membuat polyaluminium chloride yang dapat dihasilkan dan hidrolisa parsial dari aluminium
klorida, seperti ditunjukkan reaksi berikut: n AlCl
3
+ m OH
-
m Na
+
→ Al
n
OH
m
Cl 3
n-m
+ m Na
+
+ m Cl
-
2. Koagulasi
Koagulasi adalah proses penggumpalan partikel koloid yang halus dan membentuk endapan menjadi partikel yang lebih besar sehingga mudah
dipisahkan. Koagulasi dapat terjadi secara fisik atau secara kimia. Secara fisik yaitu dengan pengadukan dan secara kimia seperti penambahan
elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan dengan penambahan tawas AlSO
4 3
, ferro sulfat FeSO
4
, natrium aluminat NaAlO
2
, dan ferri klorida FeC1
3
. Penambahan lime CaOH
2
8 Proses penambahan lime berfungsi sebagai penstabil dan dapat mengubah
kalsium bikarbonat dan magnesium bikarbonat atau garam lain yang larut
dalam air menjadi kalsium karbonat dan magnesium karbonat yang tidak larut dalam air. Garam-garam tersebut dapat menimbulkan kesadahan air,
sehingga dapat mempercepat pembentukan floc yang lebih besar. Reaksi:
CaHCO
3 2
+ CaOH → 2CaCO
3
+ 2H
2
O MgHCO
3 2
+ CaOH
2
→ MgCO
3
+ CaCO
3
+ 2H
2
O 3.
Desinfektan Penambahan chlorine CaOC1
2
berfungsi sebagai desinfektan untuk membasmi mikroorganisme. Keuntungan dari penggunaan
chlorinekaporit yaitu: murah, mudah didapat dan mudah dalam penanganannya. Reaksi air yang efektif yaitu pada pH=7 mengalami
disosiasi dari HOCl: → HOCl → H
+
+ OCl
-
Ion hipoklorit inilah yang menjadi racun bagi mikroorganisme patogen. Banyaknya air, ferro sulfat, lime, dan chlorine diukur dengan flowrate
water dan Chemical Dose Rate mimenit. Air dari floculator mengalir ke settling tank secara over flow.