Lampiran 4
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Dimensi Cetakan Alginat Tanpa dan Sesudah Direndam Dalam Sodium Hipoklorit 0,5 dan Glutaraldehid 2 Selama 5 dan 10 Menit.
Hasil pengukuran kelompok A, B, C, D dan E yang diperoleh dari pengukuran dimensi sampel dengan kaliper digital dan dihitung reratanya. Rerata dan standar
deviasi dimensi sampel pada kelompok kontrol yaitu tanpa perendaman dalam larutan desinfektan A adalah 20,008 ± 0,020 mm. Rerata dan standar deviasi sampel
pada kelompok perendaman dalam sodium hipoklorit 0,5 selama 5 menit B adalah 20,277 ± 0,036 mm. Rerata dan standar deviasi sampel pada kelompok perendaman
dalam sodium hipoklorit 0,5 selama 10 menit C adalah 20,489 ± 0,029 mm. Rerata dan standar deviasi sampel pada kelompok perendaman dalam glutaraldehid
2 selama 5 menit D adalah 20,385 ± 0,022 mm. Rerata dan standar deviasi sampel pada kelompok perendaman dalam glutaraldehid 2 selama 10 menit E adalah
20,670 ± 0,031 mm. Rerata dan standar deviasi dimensi cetakan alginat tanpa dan sesudah direndam dalam sodium hipoklorit 0,5 dan glutaraldehid 2 selama 5 dan
10 menit dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Dimensi cetakan alginat tanpa dan sesudah direndam dalam sodium hipoklorit 0,5 dan glutaraldehid 2 selama 5 dan 10 menit.
Dimensi Cetakan Alginat mm Tanpa
perendaman Sesudah perendaman
Sodium hipoklorit 0,5 Glutaraldehid 2
No Kelompok
A Kelompok
B 5 min
Kelompok C
10 min Kelompok
D 5 min
Kelompok E
10 min 1
20,00 20,30
20,50 20,37
20,70 2
20,00 20,30
20,50 20,36
20,64 3
20,02 20,26
20,45 20,40
20,64 4
19,98 20,26
20,53 20,41
20,71 5
20,00 20,33
20,45 20,39
20,65 6
20,05 20,20
20,49 20,38
20,70
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4 Dimensi Cetakan Alginat mm
Tanpa perendaman
Sesudah perendaman Sodium hipoklorit 0,5
Glutaraldehid 2 No
Kelompok A
Kelompok B
5 min Kelompok
C 10 min
Kelompok D
5 min Kelompok
E 10 min
7 20,00
20,27 20,52
20,42 20,63
8 20,00
20,30 20,50
20,35 20,70
9 20,00
20,26 20,50
20,38 20,68
10 20,03
20,29 20,45
20,39 20,65
x̅±SD 20,008±
0,020 20,277±
0,036 20,489±
0,029 20,385±
0,022 20,670±
0,031
Keterangan : = Nilai Terkecil = Nilai Terbesar
Untuk mempermudah dalam melihat nilai rerata dimensi cetakan alginat tanpa dan sesudah direndam dalam sodium hipoklorit 0,5 dan glutaraldehid 2 selama 5
dan 10 menit digambarkan dalam grafik batang. Grafik 1
Grafik 1. Grafik dimensi cetakan alginat tanpa dan sesudah direndam dalam sodium hipoklorit 0,5 dan glutaraldehid 2 selama 5 dan 10
menit. Keterangan :
A: tanpa perendaman dalam larutan desinfektan B: perendaman dalam sodium hipoklorit 0,5 selama 5 menit
C: perendaman dalam sodium hipoklorit 0,5 selama 10 menit D: perendaman dalam glutaraldehid 2 selama 5 menit
E: perendaman dalam glutaraldehid 2 selama 10 menit
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4
4.2 Pengaruh Perendaman Cetakan Alginat Dalam Sodium Hipoklorit 0,5 dan Glutaraldehid 2 Selama 5 dan 10 Menit Terhadap Perubahan
Dimensi.
Pengaruh perendaman cetakan alginat dalam larutan sodium hipoklorit 0,5 dan glutaraldehid 2 selama 5 dan 10 menit terhadap perubahan dimensi dianalisis
dengan uji One Way Anova. Sebelum dilakukan pengujian dengan uji One Way Anova, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan uji
Saphiro-Wilk untuk mengetahui bahwa data kelompok A, B, C, D dan E adalah normal. Hasil uji normalitas kelompok A diperoleh nilai 0,829 dengan tingkat
signifikansi p = 0,052 p 0,05, hal ini berarti data kelompok A yang diperoleh normal. Hasil uji normalitas kelompok B diperoleh nilai 0,912 dengan tingkat
signifikansi p = 0,298 p 0,05, hal ini berarti data kelompok B yang diperoleh normal. Hasil uji normalitas kelompok C diperoleh nilai 0,850 dengan tingkat
signifikansi p = 0,059 p 0,05, hal ini berarti data kelompok C yang diperoleh normal. Hasil uji normalitas kelompok D diperoleh nilai 0,984 dengan tingkat
signifikansi p = 0,983 p 0,05, hal ini berarti data kelompok D yang diperoleh normal. Hasil uji normalitas kelompok E diperoleh nilai 0,857 dengan tingkat
signifikansi p = 0,070 p 0,05, hal ini berarti data kelompok E yang diperoleh normal.
Pada tabel 6 dari hasil uji One Way Anova, diperoleh signifikansi p = 0,0001 p 0,05, hal ini berarti ada pengaruh yang signifikan perendaman cetakan alginat
dalam larutan sodium hipoklorit 0,5 dan glutaraldehid 2 selama 5 dan 10 menit. Tabel 6. Hasil uji One Way Anova pada perendaman cetakan alginat dalam sodium
hipoklorit 0,5 dan glutaraldehid 2 selama 5 dan 10 menit terhadap perubahan dimensi.
Keterangan : = signifikan Kelompok
n Nilai rata-rata
Standard Deviasi p
A 10
20,008 0,020
0,0001 B
10 20,277
0,036 C
10 20,489
0,029 D
10 20,385
0,022 E
10 20,670
0,031
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4
4.3 Perbedaan Pengaruh Yang Signifikan Antara Perendaman Cetakan Alginat Dalam Sodium Hipoklorit 0,5 dan Glutaraldehid 2 Selama 5 dan 10
Menit Terhadap Perubahan Dimensi.
Setelah dilakukan uji One Way Anova, selanjutnya dilakukan uji LSD Least Significant Difference untuk mengetahui pasangan perlakuan mana yang bermakna.
Hasil uji LSD pada penelitian ini menunjukkan adanya perlakuan yang bermakna antar kelompok, yaitu kelompok A dengan kelompok B dengan nilai p = 0,0001
p 0,05, kelompok A dengan kelompok C dengan nilai p = 0,0001 p 0,05, kelompok A dengan kelompok D dengan nilai p = 0,0001 p 0,05, kelompok A
dengan kelompok E dengan nilai p = 0,0001 p 0,05, kelompok B dengan kelompok C dengan nilai p = 0,0001 p 0,05 kelompok B dengan kelompok D
dengan nilai p = 0,0001 p 0,05, kelompok B dengan kelompok E dengan nilai p = 0,0001 p 0,05, kelompok C dengan kelompok D dengan nilai p = 0,0001
p 0,05, kelompok C dengan kelompok E dengan nilai p = 0,0001 p 0,05 dan kelompok D dengan kelompok E dengan nilai p = 0,0001 p 0,05. Hasil uji LSD
dapat dilihat pada tabel 7.
Tabel 7. Uji Post hoc LSD perendaman cetakan alginat dalam sodium hipoklorit 0,5 dan glutaraldehid 2 selama 5 dan 10 menit terhadap perubahan dimensi.
Perbandingan kelompok n
p A-B
10
0,0001 A-C
10 A-D
10 A-E
10 B-C
10 B-D
10 B-E
10 C-D
10 C-E
10 D-E
10
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4
BAB 5 PEMBAHASAN