2.3.1 Cara kontrol infeksi
Dalam praktek kedokteran gigi, kontrol infeksi meliputi beberapa prosedur penting yaitu : evaluasi pasien, perlindungan diri, sterilisasi, pembuangan sampah
bekas praktek dan desinfeksi.
5,20
2.3.1.1 Evaluasi Pasien
Pasien yang datang berobat harus dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui riwayat kesehatan yang lengkap dan data hasil pemeriksaan tersebut harus diperbaiki
pada tiap kunjungan berikutnya, hal ini dimaksudkan agar dapat diketahui adanya kemungkinan terjadinya infeksi silang pada praktek dokter gigi. Dokter gigi tidak
mungkin yakin bahwa pasien yang datang untuk perawatan giginya adalah carrier mikroorganisme infektif atau bukan, oleh karena itu semua pasien yang datang harus
dianggap merupakan carrier dari mikroorganisme patogen.
7,20
2.3.1.2 Proteksi Diri
Terdapat beberapa perlindungan diri di praktek dokter gigi antaranya kebersihan diri, pemakaian baju praktek, proteksi misalnya penggunaan sarung tangan,
kaca mata, masker, dan imunisasi. Kebersihan diri yang baik dapat mengurangi terjadinya infeksi silang di praktek dokter gigi. Secara umum seorang dokter gigi
harus menghindari memegang sesuatu yang tidak dibutuhkan pada waktu merawat pasien, hindari kontak tangan dengan mata, hidung, mulut, dan rambut serta hindari
memegang luka atau abrasi. Selain itu, dokter gigi juga harus menutupi luka atau lecet-lecet pada jari dengan plester karena luka tersebut dapat merupakan tempat
masuknya mikroorganisme patogen dan mencuci tangan baik sebelum dan sesudah merawat pasien.
5,7,20,21
2.3.1.3 Sterilisasi
Sterilisasi adalah proses yang dapat membunuh semua jenis mikroorganisme dan dilakukan dalam empat tahap secara umum yaitu pembersihan sebelum sterilisasi
seterusnya pembungkusan peralatan selanjutnya melakukan proses sterilisasi dan
Universitas Sumatera Utara
penyimpanan yang aseptik. Disamping itu, sistem air dental unit juga harus dibersihkan dan bebas dari biofilm dan kontaminan anorganik lainnya, juga
melakukan pembersihan secara berkala. Air atau bahan irigasi yang digunakan untuk perawatan pasien harus bebas dari mikroba jadi air harus disaring dan destilasi.
5,20,21
Dalam bidang kedokteran gigi, sterilisasi dapat dilakukan dalam beberapa tahap yaitu:
a Uap di bawah tekanan autoclaving Di antara metode sterilisasi, sterilisasi uap adalah yang paling diandalkan dan
ekonomis. Sterilisasi uap digunakan untuk barang-barang kritis dan semikritis yang tidak sensitif terhadap panas dan kelembaban misalnya kaca mulut, sonde dan pinset .
Sterilisasi uap memerlukan pemaparan langsung dari setiap item untuk langsung menguapnya pada suhu dan tekanan dalam jangka waktu yang tertentu untuk
membunuh mikroorganisme.
20,21
b Dry Heat Strerilisasi dry heat digunakan untuk sterilisasi material yang dapat rusak oleh
sterilisasi panas yang lembab misalnya, bur dan beberapa instrumen ortodontik. Walaupun dry heat memiliki keuntungan biaya operasional yang rendah dan tidak
korosif, namum membutuhkan waktu proses yang lama dan tempratur yang tinggi sehingga tidak cocok untuk beberapa barang dan instrumen.
20,21
c Unsaturated chemical vapor Sterilisasi unsaturated chemical vapor melibatkan pemanasan larutan kimia
alkohol primer dengan 0,23 formaldehyde pada ruangan tertutup bertekanan. Unsaturated chemical vapor mensterilisasi instrumen carbon steel misal bur dental
dan menghasilkan korosi yang lebih sedikit dibandingkan sterilisasi uap karena rendahnya tingkat air yang terdapat selama siklus. Instrumen harus dalam keadaan
kering sebelum melakukan sterilisasi.
20,21
Universitas Sumatera Utara
2.3.1.4 Pembuangan Sampah Bekas Praktek