Contoh: Spirillum, Vibrio cholerae, Spirochaeta palida Volk and Wheeler, 1989.
Berdasarkan pengecatan gram, maka bakteri dapat dibedakan menjadi dua bagian Lay, 1994 yaitu :
A. Bakteri gram positif, yaitu bakteri yang dapat mengikat zat warna pertama kristal
violet dan Sol. iodii akan memberikan warna ungu dan setelah dicuci dengan alkohol, warna ungu tersebut akan tetap kelihatan. Kemudian ditambahkan zat
warna kedua safranin, warna ungu pada bakteri tidak berubah. B.
Bakteri gram negatif, yaitu bakteri yang kehilangan warna dari kristal violet ketika dicuci dengan alkohol dan setelah diberi zat warna kedua safranin, bakteri akan
memberikan warna merah muda
2.4.4 Fase Pertumbuhan Bakteri
Bakteri mengalami pertumbuhan melalui beberapa fase, yaitu: a.
Fase penyesuaian lag phase Bakteri biasanya akan mengalami masa penyesuaian pada lingkungan baru
setelah pemindahan untuk menyeimbangkan pertumbuhan. b.
Fase pembelahan log phase Selama fase ini, populasi meningkat dua kali pada interval waktu yang
teratur. Jumlah koloni bakteri akan terus bertambah seiring lajunya aktivitas metabolisme sel.
c. Fase tetap stasionary phase
Universitas Sumatera Utara
Pada fase ini terjadi kompetisi antara bakteri untuk memperoleh nutrisi dari media untuk tetap hidup. Sebagian bakteri mati sedangkan yang lain
tumbuh dan membelah sehingga jumlah sel bakteri yang hidup menjadi tetap.
d. Fase kematian
Pada fase ini, sel bakteri akan mati lebih cepat daripada terbentuknya sel baru. Laju kematian mengalami percepatan yang eksponensial Lee, J,
1983.
Kurva Fase Pertumbuhan Bakteri
2.4.5 Media Pertumbuhan Bakteri
Pembiakan bakteri di laboratorium memerlukan media yang berisi zat hara serta lingkungan pertumbuhan yang sesuai bagi bakteri. Zat hara diperlukan untuk
pertumbuhan, sintesis sel, keperluan energi dalam metabolisme dan pergerakan. Lazimnya, media biakan mengandung air, sumber energi, zat hara sebagai sumber
karbon, nitrogen, sulfur, fosfat, oksigen dan hidrogen, kedalam bahan dasar media dapat pula ditambahkan faktor pertumbuhan berupa asam amino dan vitamin.
Media biakan dapat dikelompokkan dalam beberapa kategori, yaitu: I. Bedasarkan asalnya, media dibagi atas:
Universitas Sumatera Utara
a. Media sintetik yaitu media yang kandungan dan isi bahan yang
ditambahkan diketahui secara terperinci. Contoh: glukosa, kalium fosfat, magnesium fosfat.
b. Media non-sintetik yaitu media yang kandungan dan isinya tidak diketahui
secara terperinci dan menggunakan bahan yang terdapat di alam. Contohnya: ekstrak daging, pepton Lay, BW, 1994.
II. Berdasarkan kegunaannya, dapat dibedakan menjadi: a.
Media umum Media yang paling sering digunakan dalam penelitian mikrobiologi,
contohnya : Nutrient Agar merupakan media yang kaya dan subur. b.
Media selektif Media selektif adalah media biakan yang mengandung paling sedikit satu
bahan yang dapat menghambat perkembang biakan mikroorganisme yang tidak diinginkan dan membolehkan perkembang biakan mikroorganisme
tertentu yang ingin diisolasi, contohnya: MCA, PDA, Saboaraut Agar SA.
c. Media diferensial
Media ini digunakan untuk menyeleksi suatu mikroorganisme dari berbagai jenis dalam suatu lempengan agar, contohnya: EMB, SSA.
d. Media diperkaya
Media ini digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme yang diperoleh dari lingkungan alami karena jumlah mikroorganisme yang ada terdapat
dalam jumlah sedikit, beberapa zat organik yang mengandung zat karbon dan nitrogen Irianto, K, 2006.
Universitas Sumatera Utara
III. Berdasarkan konsistensinya, dibagi atas Irianto, K, 2006: a.
Media padat solid b.
Media semi solid c.
Media cair
2.4.6 Metode Isolasi Biakan Bakteri