2.3. Nilai apgar
Nilai apgar merupakan metode praktis yang secara sistematis digunakan untuk menilai bayi baru lahir segera sesudah lahir, untuk membantu
mengidentifikasi bayi yang memerlukan resusitasi akibat asidosis hipoksik. Nilai apgar menit ke-1 mengisyaratkan perlunya tindakan resusitasi segera dan nilai
menit ke-5, 10, 15 dan 20 menunjukkan kemungkinan keberhasilan dalam melakukan resusitasi bayi. Nilai apgar 0-3 pada menit ke-20 meramalkan
tingginya mortalitas dan morbiditas Kliegman, 1999. Terdapat hubungan terbalik antara nilai apgar dengan derajat asidosis serta
hipoksia. Nilai 4 atau kurang pada usia 1 menit berhubungan dengan peningkatan insidensi asidosis, sedangkan nilai 8-10 biasanya berhubungan dengan ketahanan
hidup yang normal. Nilai 4 atau kurang pada 5 menit berhubungan dengan peningkatan insidensi asidosis, distres pernapasan, serta kematian Rudolph,
2006.
Tabel 2.1. Sistem nilai apgar
Nilai 1
2 Frekuensi denyut
jantung Tidak ada
Kurang dari 100menit
Lebih dari 100menit
Upaya bernafas Tidak ada
Lambat, tidak teratur Baik, menangis Tonus otot
Lemas Ekstremitas sedikit
fleksi Gerakan aktif
Kepekaan refleks respon terhadap
kateter dalam hidung Tidak ada
Menyeringai Menyeringai
dan batuk atau bersin
Warna kulit Biru, pucat
Tubuh merah muda, ekstremitas
biruakrosianosis Seluruh tubuh
merah muda
Sumber: Rudolph, A.M. Bayi baru lahir. Dalam Buku Ajar Pediatri Rudolph, 2006.
Interpretasi nilai apgar Mochtar, 1998: 1.
Asfiksia berat nilai apgar 0-3
Universitas Sumatera Utara
Memerlukan resusitasi segera secara akif, dan pemberian oksigen terkendali. Karena selalu disertai asidosis, maka perlu diberikan natrium bikarbonat 7,5
dengan dosis 2,4ml per kg berat badan dan cairan glukosa 40 1-2ml per kg berat badan, diberikan via vena umbilikus.
2. Asfiksia ringan sedang nilai apgar 4-6
Memerlukan resusitasi dan pemberian oksigen sampai bayi dapat bernapas normal kembali.
3. Bayi normal atau sedikit asfiksia nilai apgar 7-9
4. Bayi normal dengan nilai apgar 10
Menurut American Academy of Pediatrics dan American College of Obstetricians and Gynecologists dalam Dharmasetiawani 2008, asfiksia
perinatal pada seorang bayi menunjukkan karakteristik berikut: 1.
Asidemia metabolik atau campuran metabolik dan respiratorik yang jelas, yaitu pH 7, pada sampel darah yang diambil dari arteri umbilikalis
2. Nilai apgar 0-3 pada menit ke-5
3. Manifestasi neurologi pada periode bayi baru lahir segera, termasuk kejang,
hipotonia, koma, atau ensefalopati hipoksik iskemik. 4.
Terjadi disfungsi sistem multiorgan segera pada periode bayi baru lahir. Perlu disadari keterbatasan dari penilaian apgar. Komponen nilai pada
seperti tonus otot, warna kulit, refleks pada perangsangan, sebagian bergantung pada kematangan bayi. Bayi prematur tanpa asfiksia dapat saja mendapat nilai
apgar yang rendah Dharmasetiawani, 2008. Bayi dengan nilai apgar yang rendah di atas 10 menit walaupun telah diberi
resusitasi yang adekuat memiliki resiko cerebral palsy yang meningkat seiring semakin lamanya nilai rendah Lissauer dan Fanaroff, 2009.
Penelitian yang dilakukan untuk menguji apakah nilai apgar masih dapat digunakan untuk memprediksi kelangsungan hidup periode neonatal dilakukan
oleh Casey dkk pada tahun 2001. Dari penelitian ini didapatkan bahwa resiko kematian neonatal bayi cukup bulan dengan nilai apgar pada menit ke lima 0-3,
delapan kali lipat dibanding resiko bayi cukup bulan dengan pH arteri umbilikus
Universitas Sumatera Utara
7. Sehingga diambil kesimpulan bahwa nilai apgar tetap bisa digunakan untuk memprediksi kelangsungan hidup pada periode neonatal.
Keadaan bayi dan resusitasi pada nilai apgar menit ke-1 Rudolph, 2006: 1.
Nilai apgar 8-10 pada usia 1 menit Bayi dengan nilai apgar 8-10 jarang memerlukan tindakan resusitasi kecuali
pengisapan jalan napas. Semua bayi harus dievaluasi ulang secara cermat pada usia 5 menit setelah semua stimulasi kelahiran berhenti. Semua bayi
juga harus diobservasi dalam 12 jam pertama kehidupannya untuk memastikan mereka dapat beradaptasi dengan baik pada lingkungan
ekstrauterin. 2.
Nilai apgar 5-7 pada usia 1 menit Bayi mengalami asfiksia ringan dan biasanya berespon terhadap pemberian
oksigen dan pengeringan dengan handuk. Bayi pada keadaan ini tidak boleh dirangsang dengan memberi tepukan pada bayi dan bokong. Jika bayi gagal
mempertahankan pernapasan ritmis saat rangsangan dihentikan, ulangi pemberian rangsangan dan teruskan pemberian oksigen melalui hidung dan
mulut. Jika ibu menerima narkotik 30-60 menit sebelum kelahiran, pertimbangkan pemberian nalokson intramuskular 0,1mgkg kepada
bayinya jika ventilasinya tidak adekuat. 3.
Nilai apgar 3-4 pada usia 1 menit Biasanya bayi pada keadaan ini berespon terhadap ventilasi kantong serta
sungkup. 4.
Nilai apgar 0-2 pada usia 1 menit Bayi mengalami asfiksia berat dan memerlukan ventilasi segera dan mungkin
memerlukan pemijatan jantung serta bantuan sirkulasi. Jika tidak berhasil lakukan intubasi trakea dan kembangkan serta ventilasikan paru dengan
oksigen yang cukup untuk mempertahankan PaO
2
atau saturasi oksigen yang normal 87-92 untuk bayi prematur dan 92-97 untuk neonatus cukup
bulan.
Universitas Sumatera Utara
2.4. Asfiksia