Morfologi Sungai Geometri dan Geoteknik Sungai

partikel tanah yang halus, maka laju infiltrasi akan semakin berkurang, akibatnya aliran air di permukaan akan semakin bertambah banyak. Aliran air di permukaan mempunyai akibat yang penting. Lebih banyak air yang mengalir di permukaan tanah maka lebih banyak tanah yang terkikis dan terangkut banjir yang dilanjutkan terus ke sungai untuk akhirnya diendapkan. Lebih lanjut tetesan air hujan ini dapat menimbulkan pembentukan lapisan tanah keras pada lapisan permukaan. Akibatnya dapat menyetop sama sekali laju infiltrasi sehingga aliran permukaan semakin berlimpah. Dari uraian ini jelas bahwa pengaruh erosi ini dapat menimbulkan kemerosotan kesuburan fisik dari tanah.

2.3.2. Pengaruh Sedimentasi

Erosi tidak hanya berpengaruh negatif pada lahan dimana terjadi erosi, tetapi juga di daerah hilirnya dimana material sedimen diendapkan. Banyak bangunan- bangunan sipil di daerah hilir akan terganggu, saluran-saluran, jalur navigasi air akan mengalami pengedapan sedimen. Disamping itu kandungan sedimen yang tinggi pada air sungai juga akan merugikan pada penyediaan air bersih yang bersumber dari air permukaan, biaya pengelolaan akan menjadi lebih mahal. Salah satu keuntungan yang dapat diperoleh dari pengendapan sedimen barangkali adalah penyuburan tanah jika sumber sedimen berasal dari tanah yang subur.

2.4. Morfologi Sungai

Morfologi sungai adalah ilmu yang mempelajari sifat, jenis dan perilaku sungai dengan semua aspek perubahannya dalam dimensi ruang dan waktu. Gejala morfologi yang mempengaruhi sungai adalah : Universitas Sumatera Utara 1. Keadaan daerah aliran sungai, yang meliputi unsur topografi, vegetasi, geologi tanah dan penggunaan tanah yang berpengaruh terhadap koefisien rembesan pengaliran, sifat curah hujan serta keadaan hidrologi. 2. Hidrologi di palung sungai. 3. Material dasar saluran, tebing serta berubahnya alur aliran. 4. Aktivitas manusia diantaranya: • Dibangunnya prasarana air. • Pengambilan material dasar sungai, tebing sungai dan bantaran sungai. • Pembuangan material dan sampah ke sungai.

2.5. Geometri dan Geoteknik Sungai

Bentuk sungai dapat dibedakan berdasarkan: 1. Topografi sungai meliputi bagian hulu dan hilir sungai dan sungai transisi. Parameter yang menentukan adalah kemiringan dasar saluran, yang dipengaruhi oleh jenis butiran material dasar dan kekasaran dasar sungai. 2. Lapisan dasar sungai yang meliputi: a. Sungai dengan dasar yang mudah tergerus. b. Sungai dengan dasar yang tidak mudah tergerus. c. Sungai dengan dasar yang mudah tergerus tetapi terlindung oleh material sungai lain yang mudah bergerak. d. Sungai dengan lapisan dasar mudah tergerus dan diatasnya terdiri dari perpaduan antara material itu sendiri dengan muatan dasar lepas. e. Sungai dengan dasar saluran terdiri dari lapisan alluvial tergerus dengan kedalam cukup besar. Universitas Sumatera Utara 3. Jenis sungai dengan dasar batuan gelinding, berpasir, berlempung dan lain- lainnya. 4. Kemiringan dasar saluran yang meliputi sungai dengan kemiringan curam, landai dan bertangga. 5. Bentuk melintang sungai. 6. Pembentukan dasar sungai. 7. Jenis angkutan sedimen dan angkutan materialnya. 8. Pola aliran sungai yang meliputi: a. Dendritik Pola ini terjadi pada daerah berbatuan sejenis dengan penyebaran yang luas. Misalnya suatu daerah yang ditutupi oleh endapan sedimen yang meliputi daerah yang luas dan yang umumnya endapan itu terletak pada suatu bidang horizontal. b. Radial Biasanya pola radial dijumpai pada lereng gunung api daerah topografi berbentuk kubah. c. Rektangular Terdapat di daerah yang batuannya mengalami retakan-retakan. Misalnya batuan jenis limestone. 9. Tinjauan daerah aliran sungai yang meliputi : a. Sungai lurus Universitas Sumatera Utara Terjadi bukan karena alam tetapi dikarenakan oleh perbaikan aliran sungai olah manusia dan disengaja dibuat lurus. b. Sungai berliku Terjadi secara alamiah, sangat sering ditemui dan mempunyai ciri dengan arus yang berupa kurva yang dihubungkan dengan bagian alur sungai yang lurus. c. Sungai berjalin Terjadi karena fenomena sungai, sungai ini terdiri dari alur yang dipisahkan oleh pulau ataupun tebing kemudian bersatu kembali di bagian hilirnya. Topografi sungai termasuk diantaranya adalah kemiringan dasar sungai, alur sungai, geometri permukaan, daya erosi sungai, dan kesemuanya berpengaruh terhadap laju debit sungai dan angkutan sedimen, hal ini dapat merubah bentuk alur sungai dan kemiringan dasar sungai. Geometri permukaan rnempengaruhi alur sungai, kedalaman sungai dan angkutan sedimen sungai. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI DAN DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1. Metodologi Penelitian

Ruang lingkup analisa tugas akhir yang dilakukan, meliputi:  Melakukan survei kelapangan untuk mengambil sampel sedimen yang dibutuhkan.  Melakukan pengambilan data curah hujan ke Badan Meteorologi dan Klimatologi Stasiun Maritim Belawan.  Perhitungan kemiringan dasar sungai.  Perhitungan kedalaman sungai.  Perhitungan angkutan sedimen.  Perhitungan muatan sedimen yang dihasilkan.  Menghitung banyaknya erosi tanah yang menyebabkan sedimen tersebut. Universitas Sumatera Utara