Sumber: Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat ITB 2003.
Gambar 3.7: Borlog Tanah di Pelabuhan Belawan
3.2.1.4. Temperatur dan Kelembapan
Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika stasiun Belawan suhu udara harian di Belawan berkisar antara 22
o
C - 33
o
C, tetapi karena pemanasan global yang terjadi saat ini tidak jarang suhu di Belawan dapat naik
hingga mencapai 36
o
C dengan kelembapan sangat tinggi yakni hingga mencapai rata- rata 82.
3.2.1.5. Angin
Angin yang terdapat di Belawan mendominasi adalah angin muson timur laut yang bertiup sepanjang Bulan November hingga Bulan Maret. Sedangkan angin
muson Barat Daya bertiup berkisar Bulan Juni hingga Bulan September dengan kekuatan rata-rata di selat malaka 10 knots. Persentase kejadian angin dominan adalah
angin arah Timur Laut yaitu sebesar 33.33 dari total kejadian berangin.
3.2.1.6. Curah Hujan
Universitas Sumatera Utara
Nilai rata-rata hujan bulanan di Medan untuk periode ulang 25 tahun bervariasi antara 100 – 160 mmbulan. Dari data tersebut diketahui pula bahwa rata-
rata curah hujan bulanan lebih tinggi diantara Bulan September hingga Bulan Desember. Biasanya semakin tinggi curah hujan yang terjadi maka semakin besar
pula sedimentasi yang terjadi, hal ini disebabkan oleh tingginya erosi tanah yang terjadi.
3.2.1.7. Pasang Surut
Pasang surut yang terjadi di Pelabuhan Belawan termasuk pasang surut tipe diurnal. Elevasi muka air acuan di daerah Belawan berdasarkan literatur seperti
terlihat pada Tabel 3.2 berikut:
Tabel 3.2: Data Permukaan Air URAIAN
NOTASI UKURAN
Highest High Water Springs HHWS
+ 2.9 m Mean High Water Springs
MHWS + 2.4 m
Mean High Water Neaps MHWN
+ 1.8 m Mean Sea Level
MSL + 1.5 m
Mean Low Water Neaps MLWN
+ 1.2 m Mean Low Water Springs
MLWS + 0.5 m
Universitas Sumatera Utara
Low Water Springs LWS
+ 0.0 m Lowest Loe Water Springs
LLWS -0.1 m
Sumber: Divisi Playanan Kapal dan Barang Pelabuhan Belawan 2011
3.2.1.8. Gelombang
Gelombang dibentuk oleh angin karena adanya proses pengalihan energi dari angin ke badan laut melalui permukaannya. Karena sifat air yang tidak dapat
menyerap energi, maka energi ini diubah kedalam bentuk gelombang yang kemudian dibawa ke pantai. Di pantai energi ini dilepaskan dengan pecahnya gelombang.
Gelombang yang dibangkitkan dengan angin adalah sumber yang utama dalam pemasukan energi kearah pesisir dan merupakan penyebab utama dalam proses
perubahan bentuk garis pantai. Gelombang yang terjadi disepanjang garis pantai Belawan berasal dari
gelombang laut dalam dari arah utara ke timur laut, yang dibangkitkan sesuai fetch di perairan Selat Malaka. Gelombang ini terjadi pada saat muson timur laut yang terjadi
dari November hingga Maret. Gelombang ini merupakan gelombang signifikan yang merupakan penyebab utama terjadinya sedimentasi di pintu masuk alur Pelayaran
Pelabuhan Belawan.
3.2.1.9. Sedimen