65 melainkan timbul dari dalam diri dan kesadaran. Hadari Nawawi M. Martini
Hadari 1995: 96-98, menyatakan bahwa kepemimpinan otoriter akan mematikan kreativitas sehingga kehidupan kelompok berlangsung statis dan tidak
berkembang dinamis, selain itu disiplin dan kepatuhan anggota bersifat palsu karena didasari rasa tertekan, takut dan ketegangan sehingga dinamakan
kelompok dan organisasi berlangsung lamban.
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini
membuktikan adanya
perbedaan pengaruh
tipe kepemimpinan kepala sekolah terhadap kepuasan kerja guru Sekolah Dasar
Negeri di Kecamatan Ngawen Kabupaten Gunungkidul, namun peneliti menyadari adanya keterbatasan dalam penelitian ini yaitu.
1. Kepala sekolah kurang terbuka untuk menilai tentang kepemimpinan yang
dilakukan, sehingga dalam penelitian ini untuk menggambarkan tipe kepemimpinan kepala sekolah berdasakan persepsi guru. Penilaian dengan
persepsi guru belum dapat menggambarkan tipe kepemimpinan kepala sekolah secara nyata karena penilaian cenderung bersifat subjektif.
2. Angket dalam penelitian mengukur ketiga vairiabel tipe kepemimpinan
otoriter, bebas dan demokratis sehingga jawaban cenderung tumpang tindih dan tidak konsisten.
3. Penelitian ini merupakan penelitian survey, data diambil sesaat ketika
penilitian berlangsung sehingga kemungkinan data dapat berganti dari waktu ke waktu terutama menyangkut perasaan seseorang yaitu mengenai kepuasan
kerja guru.
66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh tipe kepemimpinan kepala sekolah terhadap
kepuasan kerja guru SD Negeri di Kecamatan Ngawen Kabupaten Gunungkidul karena harga chi square hitung ternyata lebih besar dari tabel 8,245,991. Hasil
analisis data menyatakan bahwa terdapat pengaruh sangat rendah antara tipe kepemimpinan otoriter terhadap kepuasan kerja guru ditunjukkan dengan
koefisien korelasi atau ρ sebesar 0,052. Sementara itu pengaruh sangat rendah antara tipe kepemimpinan bebas terhadap kepuasan kerja guru ditunjukkan
dengan koefisien korelasi atau ρ sebesar 0,045 sedangkan pengaruh kuat antara tipe kepemimpinan bebas terhadap kepuasan kerja guru ditunjukkan dengan
koefisien korelasi atau ρ sebesar 0,707. Kepuasan kerja guru paling rendah karena pengaruh tipe kepemimpinan kepala sekolah otoriter yaitu 26,27. Sementara itu
tipe kepemimpinan kepala sekolah bebas memberikan pengaruh sebesar 27,97 terhadap kepuasan kerja guru, sedangkan kepuasan kerja guru paling tinggi karena
pengaruh tipe kepemimpinan demokratis sebesar 45,76.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat diajukan saran-saran sebagai berikut.
1. Bagi kepala sekolah, jika dilihat dari bobot pengaruh paling besar terhadap
kepuasan kerja guru terjadi pada tipe kepemimpinan demokratis, maka