Syarat Kepemimpinan Gaya Dasar Kepemimpinan

20 d. Pemimpin sebagai Mediator. Pemimpin sebagai mediator difokuskan pada penyelesaian situasi konflik yang mungkin timbul dalam suatu organisasi, tanpa mengurangi pentingnya situasi konflik yang mungkin timbul. Kemampuan menjalankan fungsi kepemimpinan selaku mediator yang rasional, objektif, dan netral merupakan salah satu indikator efektivitas kepemimpinan seseorang. e. Pemimpin selaku Integrator. Setiap pemimpin terlepas dari jabatannya dalam organisasi sesungguhnya adalah integrator. Adanya pembagian tugas, sistem alokasi daya, dana dan tenaga serta diperlukannya spesialisasi pengetahuan dan keterampilan dapat menimbulkan sikap, perilaku dan tindakan yang terkotak-kotak, sehingga perlu adanya integrator agar tidak berlangsung terus menerus. Hanya pemimpin yang berada di atas semua anggota yang memungkinkan menjalankan peran integratif yang didasarkan pada pendekatan holistik. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi pemimpin adalah sebagai penentu arah, wakil dan juru bicara organisasi, komunikator yang efektif, mediator, dan integrator.

3. Syarat Kepemimpinan

Kartini Kartono 2006: 36, mengungkapkan bahwa konsepsi mengenai persyaratan kepemimpinan itu harus selalu dikaitkan dengan tiga hal penting, yaitu sebagai berikut. a. Kekuasaan ialah kekuatan, otoritas dan legalitas yang memberikan wewenang kepada pemimpin guna mempengaruhi dan menggerakkan bawahan untuk berbuat sesuatu. 21 b. Kewibawaan ialah kelebihan, keunggulan, keutamaan, sehingga orang mampu “Mbawani” atau mengatur orang lain, sehingga orang tersebut patuh pada pemimpin, dan bersedia melakukan perbuatan- perbuatan tertentu. c. Kemampuan ialah segala daya, kesanggupan, kekuatan dan kecakapan atau keterampilan teknis maupun sosial, yang dianggap melebihi dari kemampuan anggota biasa. Menurut Sudarwan Danim 2004: 61, seseorang yang menjalankan fungsi kepemimpinan setidaknya harus memiliki persyaratan sebagai berikut. 1. Bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 2. Memiliki intelegensi yang tinggi. 3. Memiliki fisik yang kuat. 4. Berpengetahuan luas. 5. Percaya diri. 6. Dapat menjadi anggota kelompok. 7. Adil dan bijaksana. 8. Tegas dan berinisiatif. 9. Berkapasitas membuat keputusan. 10. Memiliki kestabilan emosi. 11. Sehat jasmani dan rohani. 12. Bersifat prospektif. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa syarat kepemimpinan adalah bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, memiliki kekuasaan kewibawaan dan kemampuan.

4. Gaya Dasar Kepemimpinan

Menurut Mifta Thoha 1983: 49, gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia lihat. Lebih lanjut Miftah Thoha 1983: 65, menyatakan gaya dasar kepemimpinan dibagi menjadi empat yaitu sebagai berikut. a. Dalam gaya 1 G1, seorang pemimpin menunjukkan perilaku yang banyak memberikan pengarahan namun sedikit dukungan. Pemimpin ini 22 memberikan instruksi yang spesifik tentang peranan dan tujuan bagi pengikutnya, dan secara ketat mengawasi pelaksanaan tugas. b. Dalam gaya 2 G2, pemimpin menunjukkan perilaku yang banyak mengarahkan dan banyak memberikan dukungan. Pemimpin dalam gaya seperti ini mau menjelaskan keputusan dan kebijaksanaan yang diambil dan mau menerima pendapat dari pengikut. Pemimpin dalam gaya ini masih tetap harus terus memberikan pengawasan dan pengarahan dalam penyelesaian tugas-tugas pengikut. c. Pada gaya 3 G3, perilaku pemimpin menekankan pada banyak memberikan dukungan namun sedikit dalam pengarahan. Dalam gaya seperti ini pemimpin menyusun keputusan-keputusan bersama-sama dengan para pengikut, dan mendukung usaha-usaha dalam menyelesaikan tugas. d. Adapun gaya 4 G4, pemimpin memberikan sedikit dukungan dan sedikit pengarahan. Pemimpin dengan gaya seperti ini mendelegasikan keputusan- keputusan dan tanggung jawab pelaksanaan tugas kepada pengikut Beradasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa gaya dasar kepemimpinan dibagi menjadi empat yaitu perilaku yang banyak memberikan pengarahan namun sedikit dukungan, perilaku yang banyak mengarahkan dan banyak memberikan dukungan, perilaku banyak memberikan dukungan namun sedikit dalam pengarahan, perilaku yang memberikan sedikit dukungan dan sedikit pengarahan. 23

5. Tipe Kepemimpinan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kepuasan Kerja Guru Di Smk Yadika 5

1 8 150

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEDISIPLINAN GURU SEKOLAH DASAR KECAMATAN TLOGOWUNGU KABUPATEN PATI

1 18 301

PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN PARTISIPASI KERJA GURU DI SEKOLAH Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Peningkatan Partisipasi Kerja Guru Di Sekolah Dasar Negeri Watukarung Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan.

13 47 17

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIONAL KEPALA SEKOLAH, BUDAYA SEKOLAH DAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN KABANJAHE.

0 5 45

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN SELF MONITORING TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU DAN KINERJA GURU KELAS SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN TANJUNG MORAWA.

0 3 16

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DASAR DAN BUDAYA MUTU TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR KECAMATAN BANJARSARI.

0 0 9

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN CILEUNYI KABUPATEN BANDUNG.

1 10 56

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN PAGUYANGAN KABUPATEN BREBES.

0 0 86

PENGARUH SUPERVISI PENGAWAS DAN HUBUNGAN KERJA GURU TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU SEKOLAH DASAR (SD) DI KECAMATAN TEPUS KABUPATEN GUNUNGKIDUL.

2 6 227

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS WIRATNO KECAMATAN CILACAP TENGAH

0 2 86