Kang Asep Sebagai Pemusik Tradisional Sunda Manajemen Seni Asep Permata Bunda

2.2.5 Kang Asep Sebagai Pemusik Tradisional Sunda

Kemampuan bermusik khususnya musik tradisional Sunda sudah dimiliki oleh Kang Asep sejak masa kanak-kanaknya , dikarenakan latar belakang kakek beliau yang merupakan seorang praktisi musik tradisional Sunda di Bandung. Kakek beliau adalah seorang pemusik tradisional Sunda. Sejak kecil beliau memutuskan untuk terjun ke dunia kesenian sunda. Dimulai dari rasa penasarannya hingga ajakan dari sang kakeklah yang membuat Kang Asep semakin menggeluti bidang ini. Sewaktu masih sekolah, Kang Asep dan teman-temannya membentuk sebuah group musik tradisional sunda yang mereka beri nama Group Barakatak. Group ini sering dipanggil-panggil untuk bermain musik sunda di Bandung. Kang Asep begitu tekun berkecimpung di dunia musik tradisional sunda. Hal ini terlihat dari terlibatnya Kang Asep pada kegiatan di sanggar kakek beliau. Begitu pula Kang Asep juga ikut bermain pada saat sanggar sang kakek tampil di TVRI dan RRI Bandung. Menurut hasil wawancara dengan Kang Asep sendiri, walaupun di kota asalnya sendiri Bandung, sudah sangat susah untuk mencari orang yang bisa memainkan alat musik tradisional sunda. Hal inilah yang membuat Kang Asep tetap ingin bertahan agar kelak nantinya kesenian tradisional sunda tidak segera punah.

2.2.6 Manajemen Seni Asep Permata Bunda

Manajemen adalah kosa kata yang berasal dari bahasa Perancis kuno, yaitu menegement yang berarti seni melaksanakan dan mengatur. Sejauh ini memang Universitas Sumatera Utara belum ada kata yang mapan dan diterima secara universal sehingga pengertiaanya untuk masing-masing para ahli masih memiliki banyak perbedaan. Pengertian Manajemen menurut Seni Kang Asep : 1. Tahap Pra Produksi = tahap semua pekerjaan dan aktivitas yang terjadi sebelum kendang diproduksi secara nyata. Perencanaan secara baik sebelum diproduksi dapat menghemat biaya bagi pembuatan kendang. Inilah manfaat utama dari tahap pra produksi. Pada tahap ini, menurut hasil wawancara dengan Kang Asep, perlulah menyediakan bahan- bahan yang dibutuhkan dalam membuat kendang. Apakah kulit gampang ditemukan? Lalu jika tidak bagaimana mengantisipasinya. Begitu juga dengan bahan-bahan pembuat kendang lainnya. 2. Tahap Produksi = suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran. Pada tahap ini, Kang Asep memperhatikan modal yang dia butuhkan untuk memproduksi sebuah kendang, setelah itu juga beliau memperhatikan unsur lainnya seperti alam dan tenaga kerja yang dibutuhkan. Pada tahap ini, pembuatan kendang pun dilakukan. 3. Tahap Marketing = Pemenuhan selesainya kendang , penetapan harga kendang, pengiriman kendang dan mempromosikan kendang. Pada tahap ini, Kang Asep memasarkan kendang buatannya di Medan melalui sanak saudara dan rekan kerjanya. Universitas Sumatera Utara 4. Pengembangan = Pada tahap ini, Kang Asep mengembangkan usahanya dengan cara tetap eksis dalam dunia seni sunda dimanapun dia berada. Karena jiwa seninya yang begitu tinggi terhadap kesenian sunda, dimanapun Kang Asep berada dia selalu mempromosikan kesenian sunda, termasuk alat musik yang beliau produksi. Universitas Sumatera Utara BAB III PERSPEKTIF, STRUKTUR DAN TEKNIK PEMBUATAN KENDANG SUNDA

3.1 Perspektif Sejarah Kendang Sunda