Kuas Kayu Penyangga Tali Rafia Paku Tali Kain

3.5.12 Kuas

Kuas adalah alat yang dipakai dalam men cat dan berfungsi sebagai perata cat pada bagian bahan yang dicat.

3.5.13 Kayu Penyangga

Kayu Penyangga terbuat dari kayu. Kayu penyangga ini digunakan sebagai alat untuk meletakkan kendang saat dimainkan agar pemain dapat memukul kedua sisi membran kendang. Gambar 29. Kayu Penyangga

3.5.14 Tali Rafia

Tali rafia digunakan sebagai perekat untuk merekatkan wengku yang sudah dipotong dan dilengkungkan membentuk lingkaran yang terbuat dari bambu. Universitas Sumatera Utara

3.5.15 Paku

Paku digunakan untuk mengetakan dan menjaga posisi wangkis pada kuluwung agar tetap ketat.

3.5.16 Tali Kain

Gambar 30. Tali Kain Keterangan : a. Tali kain berwarna hijau = untuk meletakkan kaki kanan dan kaki kiri. b.Tali kain berwarna hitam = mengkaitkan kendang pada kayu penyangga. 3.6 Teknik Pembuatan Kendang Dalam pembuatan kendang, Kang Asep tidak mengunakan tenaga mesin. Beliau menggunakan kemampuannya dan alat seadanya untuk membuat alat musik ini. Berikut tahap pembuatan kendang oleh Kang Asep. Universitas Sumatera Utara Tabel 1 : Prosedur pembuatan Kendang Sunda No Aktivitas Penjelasan 1. Pemilihan Bahan  Kulit kambing jantan yang berusia ±2 tahun. b.Batang mahoni yang sudah tua, yang sudah berumur 10 tahun keatas. c. Bambu. 2 Membentuk bagian-bagian kendang a. WangkisMembran bulu pada kulit kambing harus dibersikan dan dikikis dengan menggunakan pisau. Wangkis diletakkan menutupi bagian atas dan bawah kuluwung. b. Membuat ukuran diameter kuluwung dengan menggunakan pensil dan diameter. Tahap selanjutnya pengerjaan kasar dengan menggunakan alat seperti parang, pahat besar dan kecil Tahap terakhir yakni pengerjaan halus dengan menggunakan alat kikir kayu kasar dan halus, dan ketam sebagai tahap membuat badan kuluwung lebih halus, kemudian dicatdipernis sesuai keinginan agar badan kendang keliatan menarik. c. Wengku, terbuat dari bambu yang dibelah dua dan dihaluskan dengan pisau dan diikat dengan menggunakan tali rafia. d. Tali rarawat terbuat dari kulit sapi yang diiris hingga berbentuk seperti tali. e. Tali rawit terbuat dari kulit sapi yang digunakan untuk memperketat wangkis agar tidak longgar. f. Ali-ali terbuat dari kulit juga guna sebagai kunci kendang yang mengikat badan kendang melalu tari rarawat. g. Udel, lobang udara sebagai pengantar suara pada perut kendang. Universitas Sumatera Utara 3. Teknik pembuatan kendang sunda a. Diatas dan dibawah kuluwung ditaruh wangkis b. Kemudian, wengku yang terbuat dari bambu menjepitke 2 sisi kuluwung atas dan bawah sehingga kulit terjepit. c. Memasang rawit pada wengku yang sudah terpasang pada bagian atas dan bawah kuluwung. d. Memasang tali rarawat pada wangkis dan diikatkan saling berkaitan tidak terputus dari atas kuluwung ke bawah seluruh diameter kuluwung. e. Mengikat secara simetris agar keketatan membran terjaga. f. Membuat lubang udel pada bagian perut kendang 3.6.2 NgayamTeknik Penalian Setelah keketatan kendang sudah terjaga, maka proses selanjutnya adalah memasang tali rarawat. Caranya yakni, lobang, masukkan tali, tarik nali, melilit tali begitulah seterusnya. Cara melobang yang dimaksud adalah melobangi diantara kulit dan bingkei dengan menggunakan pisau. Setelah itu dilobangi kulitnya menggunakan bambu dan tali rarawat pun dimasukkan ke lobang tersebut. Setelah tali masuk, tali ditarik dan dililitkan ke wengku atas. Cara melilitnya, dimasukkan dari sisi pinggir wengku bawah kemudian memasukkan 1 buah ali-ali, lalu tali masuk melalui sisi dalam wengku atas, dan masuk ke ali-ali yang sama, lalu dilanjutkan dengan menarik ujung tali dan dimasukkan kecelah yang wengku bawah dan begitu seterusnya. Universitas Sumatera Utara A B. C D F I II Memasang paku pada wangkis agar tidak goyang pada saat penalian. Memasukkan tali rarawat dari wangkis bagian bawah. III IV Menegangkan tali Memasukkan ali-ali v VI Memasukkan tali rarawat dari atas membran ke bawah. Melilit sisa tali rarawat dengan tujuan memperketat tali yang sudah dipasang. Universitas Sumatera Utara G Gambar 31. Ngayam 3.7 Teknik Penyeteman Teknik penyeteman adalah teknik membuat kestabilan suara pada kendang. Teknik Penyeteman pada kendang sunda adalah sebagai berikut : 1. Menegangkan rarawat , yaitu menarik rarawat dari simpul awal sampai ke ujung simpul awal, dan menarik ali-ali ke bagian atas kendang, lalu menurunkannya setelah tali selesai ditegangkan. 2. Menegangkan wangkis, yaitu proses menentukan bunyi, dengan cara memukul kendang ke arah bawah kendang. Apabila bunyi yang diinginkan belum tinggi, maka wengku terus dipukul, tetapi bila bunyi yang dihasilkan masih kurang rendah, bisa dengan cara menekan keras bagian wangkis, atau memukul wengku ke arah bagian atas kendang. Tali rarawat yang sudah terpasang. VII Universitas Sumatera Utara Gambar 32. Penyeteman bunyi kendang Menarik ali- ali ke atas Menegangkan tali rarawat Menyetem ulang ali-ali ke tempat semula Universitas Sumatera Utara

BAB IV. TEKNIK MEMAINKAN DAN FUNGSI MUSIK

KENDANG SUNDA PADA MASYARAKAT SUNDA Pada bab ini, penulis mendiskusikan kajian dari kendang sunda. Penulis akan membahas mengenai warna bunyi dari kendang sunda, teknik pukulan, posisi memainkan, pola dasar ritem kendang sunda, dan fungsi kendang secara musikal.

4.1 Posisi Memainkan