RANGKUMAN HASIL PENELITIAN Tabel 4.1. Gambaran Kehidupan Partisipan
Rentang waktu Keterangan
1. Masa Kecil -
Saat ibu partisipan mengandungnya, beliau memiliki ekspektasi yang amat kuat untuk memiliki anak perempuan,
sehingga tanpa disadari ibunya untuk memenuhi ekpektasinya tadi ia cenderung memperlakukan partisipan
seperti anak perempuan. - Saat memasuki SD partisipan sudah menyadari adanya
perbedaan perilaku pada dirinya dibandingkan dengan perilaku normatif anak lelaki sebayanya.
- Peristiwa khusus yang membuat partisipan menyadari identitas gendernya adalah saat ia diberikan mimpi akhil
baligh, dimana dalam mimpi itu ia berperan sebagai perempuan.
- Saat kelas 6 SD partisipan pertama kali mengucapkan
keinginannya untuk menjalankan operasi pergantiaan kelamin pada ibunya.
- Saat memasuki pubertas, bentuk tubuhnya yang tidak berkembang seperti anak lelaki kebanyakan membuat
orangtuanya memberikan suntikan hormon agar tubuhnya berkembang ke arah yang lebih lelaki.
- Saat itu pula ia mulai menyadari bahwa ia memiliki ketertarikan pada lelaki,bukan pada wanita.
- Untuk mencari dukungan sosial diluar rumah, partisipan mencari teman yang ia rasa mampu memahami dirinya, yaitu
sesama transgender.
2. Masa Transgender
- partisipan melakukan cross-dressing yang menetap pertama
kali saat tamat SMA. - partisipan tidak lagi kuliah, melainkan melanjutkan ke
Universitas Sumatera Utara
sekolah tata rias. - sempat berperan aktif dalam komunitas HIWARIASU
Himpunan Waria Sumatera Utara - pada tahun 1989, partisipan memperdalam skill hair
stylishnya dengan belajar ke beberapa negara dan akhirnya lama menetap di Singapura
- selama di Singapura, ia juga terlibat dalam komunitas transgender.
- disana ia bekerja sebagai hair stylish dan mulai mengumpulkan dana untuk melakukan operasi pergantian
kelamin. - usaha perubahan pertama yang dilakukannya adalah
menjalani operasi payudara, terapi hormon, dan diakhiri dengan operasi kelamin
3. Masa Transeksual
- dimulailah kehidupan Rendi menjadi Reni setelah operasi
berhasil dilakukan. - butuh waktu sekitar satu bulan bagi partisipan untuk pulih
pasca-operasi. - tak lama setelah operasi, partisipan berkenalan dengan pria
berinisal M yang kemudian menjadi suaminya. - kehidupan pernikahan keduanya berjalan selama 12 tahun
dan berakhir karena M menghendaki partisipan untuk dapat mengandung.
- setelah perpisahannya dengan M, partisipan tidak lagi menjalin hubungan romantis dengan pria lain.
- dalam pekerjaannya, ia mengalami pasang-surut dalam berkarir sebagai hair-stylish.
- sesekali partisipan dijadikan tempat konsultasi bagi juniornya yang ingin melakukan operasi pergantian kelamin.
- belakangan ini, sejak menganggur partisipan jarang bergaul dengan teman transgendernya dan hanya menghabiskan
Universitas Sumatera Utara
waktu bersama keluarga. - refleksi masa depan partisipan ialah ingin memiliki salon
sendiri.
Tabel 4.2. Tahapan Penerimaan Diri Tahapan
Keterangan 1.
Aversion -
karena keyakinannya yang kuat mengenai ia terperangkap ditubuh yang
salah membuat partisipan merasa jijik terhadap penisnya sendiri.
- partisipan tidak pernah melakukan aversion
terkait dengan identitas gendernya, dimana ia selalu berperilaku
layaknya anak perempuan hingga ia dewasa.
2. Curiousity