Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Sistematika Penulisan

memerlukan pertimbangan dan pemikiran berulang-ulang untuk melakukan operasi pergantian kelamin, sebagaimana yang dikatakan oleh Jake, berikut : “Saat kecil aku mengira aku adalah seorang Lesbian, hingga suatu waktu aku bertemu dengan seorang teman yang persis seperti diriku sehingga aku mulai menyadari bahwa aku adalah lelaki yang terperangkap dalam tubuh wanita. Aku tidak hanya ingin menjadi seorang pacar, namun menjadi seorang suami, ayah, dan ‘role model’ yang baik untuk kehidupan seseorang. Saat aku memasuki usia 13 aku sudah menyatakan keinginanku untuk menjadi seorang pria seutuhnya kepada orangtuaku dan saat aku berumur 15, aku memulai transisi fisik untuk menjadi seorang Jake, yang diawali dengan mengkonsumsi hormon. Sebelumnya aku selalu mengikat erat payudaraku agar tidak terlihat berbentuk, hingga akhirnya pada usiaku yang ke-16, aku menjalani operasi pengangkatan payudara.” Selain itu peneliti juga begitu tertarik untuk meneliti mengenai transeksual karena kasus ini sendiri masih jarang sekali terjadi. Tentulah tidak mudah bagi individu yang tadinya adalah seorang pria untuk dapat menerima diri mereka dalam suatu kondisi dimana ia harus menjalani satu fase kehidupan baru menjadi seorang wanita dengan sepenuhnya. Penelitian ini menjadi begitu penting mengingat masih minim sekali orang yang mau menyinggung soal dunia transeksual dan juga banyak orang yang tidak mengerti dan cenderung menghindari kaum yang tergolong transgender maupun transeksual.

B. Perumusan Masalah

Untuk memudahkan penelitian, maka perlu dirumuskan masalah apa yang menjadi fokus penelitian. Untuk itu, peneliti mencoba merumuskan masalah penelitian dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Bagaimana gambaran proses penerimaan diri pada seorang male to female transeksual? 2. Kondisi apa saja yang membantu seorang male to female transeksual untuk menerima dirinya?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran proses penerimaan diri dan kondisi yang mendukungnya pada seorang male to female transeksual.

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik ditinjau secara teoritis maupun praktis.

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, untuk selanjutnya hasil penelitian ini diharapkan dapat : a. Memberikan informasi dari sudut pandang psikologis tentang proses penerimaan diri pada kaum transeksual. b. Memperkaya khasanah penelitian psikologi tentang kaum transeksual dan kaitannya dengan kesadaran diri serta pengakuannya kepada orang lain mengenai identitas yang dimilikinya. Mengingat keberadaan mereka masih menjadi pertentangan bagi masyarakat Indonesia. c. Menjadi referensi bagi peneliti dengan kajian serupa. Universitas Sumatera Utara d. Memberi kontribusi terhadap pengembangan studi penerimaan diri pada kaum transeksual.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat : a. Memberikan sumbangan informasi pada masyarakat, keluarga, lembaga-lembaga, ataupun yayasan yang bergerak dalam bidang LGBT Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender mengenai hal- hal yang berkaitan dengan pemahaman atas kaum transeksual. b. Memberikan masukan atau inspirasi kepada kaum transeksual untuk menyikapi kondisi dirinya dalam menjalani proses penerimaan diri. c. Memberikan informasi mengenai masalah-masalah dalam proses penerimaan diri yang sulit dihadapi oleh kaum transeksual, sehingga diharapkan hasil penelitian ini bisa dijadikan bahan intervensi ataupun solusi untuk membantu mereka melakukan proses penerimaan diri. d. Memberikan informasi mengenai hal-hal apa saja yang dapat membantu kaum transeksual dalam melakukan penerimaan diri.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara BAB I : Pendahuluan berisi penjelasan latar belakang permasalahan mengenai proses penerimaan diri pada seorang transeksual, perumusan masalah, tujuan penelitian, menfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : Landasan Teori berisi teori-teori kepustakaan yang digunakan sebagai landasan dalam penelitian, antara lain, definisi penerimaan diri, tahapan penerimaan diri, faktor- faktor yang mempengaruhi proses penerimaan diri, definisi transeksual dan literatur mengenai transeksual. BAB III : Metode Penelitian berisi mengenai penjelasan metode penelitian yang digunakan peneliti, mencakup tentang pendekatan kualitatif, partisipan penelitian, metode pengumpulan data, alat bantu pengumpulan data, kredibilitas penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisa data. BAB IV : Analisa dan Interpretasi Data yang memuat tentang pengolahan data penelitian, gambaran umum subjek penelitian, hasil penelitian dan juga pembahasan data-data penelitian dari teori yang relevan. BAB V : Kesimpulan dan Saran berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari penelitian, hasil penelitian serta saran-saran yang dibutuhkan baik untuk penyempurnaan penelitian maupun untuk penelitian-penelitian lanjutan. Universitas Sumatera Utara

BAB II LANDASAN TEORI

A. PENERIMAAN DIRI A.1. Definisi Penerimaan Diri Germer 2009 mendefinisikan penerimaan diri sebagai kemampuan individu untuk dapat memiliki suatu pandangan positif mengenai siapa dirinya yang sebenar-benarnya, dan hal ini tidak dapat muncul dengan sendirinya, melainkan harus dikembangkan oleh individu. Sedangkan menurut Hurlock 1974 penerimaan diri adalah sejauh mana seorang individu mampu menyadari karakteristik kepribadian yang dimilikinya dan bersedia untuk hidup dengan karakteristik tersebut. Menurut Jerslid dalam Hurlock, 1974 seseorang yang mampu menerima dirinya memiliki penilaian realistis dari sumber daya atau kelebihan-kelebihan yang ia miliki, dimana hal tersebut dikombinasikan dengan penghargaan terhadap dirinya sendiri tanpa memikirkan pendapat orang lain. Orang-orang yang mengaku menerima kelebihan yang ia miliki bebas untuk menolak atas apa yang tidak sesuai dengan dirinya dan mengakui segala kekurangannya tanpa menyalahkan dirinya sendiri. Ditambahkan lagi oleh Hurlock 1974, penerimaan diri menjadi salah satu faktor penting yang berperan terhadap kebahagiaan individu sehingga ia mampu memiliki penyesuaian diri yang baik. Berdasarkan berbagai definisi yang diuraikan diatas, maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa penerimaan diri adalah sikap seorang individu Universitas Sumatera Utara